Oleh: H. Derajat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad wa ‘ala aali Sayyidina Muhammad.
Berikut adalah Firman-Firman Allah yang menjadi pengobat bagi yang mengalami banyak kekecewaan dan sekaligus pengingat bagi yang sedang berbahagia agar tidak lupa bahwa bukan karena usahamu semata semuanya terjadi tetapi di atas segalanya ada kehendak Allah di atas tiap kejadian, di atas tiap harapan dan di atas tiap do’a yang engkau panjatkan.
Allah Ta’ala berfirman…
“Wahai hamba…!
Engkau tiada memiliki sesuatu pun,
kecuali apa yang Aku kehendaki untuk menjadi milikmu.
Tiada juga engkau memiliki dirimu,
karena Akulah Maha PenciptaNya.
Tiada pula engkau memiliki jasadmu,
maka Akulah yang membentukNya.
Hanya dengan pertolonganKu,
engkau dapat berdiri,
dan dengan ”kalimah-Ku”
engkau datang ke dunia ini.
Wahai hamba…!
Katakanlah tiada Tuhan melainkan Allah,
kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar,
maka tiada Tuhan melainkan Aku.
Dan tiada pula wujud yang sebenarnya wujud kecuali untuk-Ku,
dan segala yang selain daripadaKu…,
adalah dari buatan tanganKu
dan dari tiupan Ruh-Ku.
Wahai hamba…!
Segala sesuatu adalah kepunyaanKu,
BagiKu dan untukKu,…
Jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaanKu.
Kembalikan segala sesuatu kepadaKu,
niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan tangan-Ku
dan Kutambah padanya dengan kemurahanKu…,
Serahkan segala sesuatu kepadaKu,
niscaya Ku-selamatkan engkau dari segala sesuatu.
Ketahuilah…,
bahwa hambaKu yang terpercaya adalah
yang mengembalikan segala yang selainKu kepadaKu.
Tengoklah dengan pandangan tajam kepadaKu,
bagaimana caraKu melakukan pembagian,
niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan
merupakan dua bentuk yang di-asma-kan,
agar dengan demikian engkau mengenalKu.
Wahai hamba…!
Sesungguhnya engkau telah melihat Daku sebelum dunia terhampar
dan engkau mengenal siapa yang telah engkau lihat.
Dan kepadaKulah engkau akan kembali…,
Kemudian Aku ciptakan sesuatu untukmu
dan Aku labuhkan tirai (hijab) atasmu.
Lalu engkau pun tertutup dengan tirai dirimu sendiri
kemudian Aku menghijab engkau dengan diri-diri yang lain,
yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya
dan menjadi penghijab daripadaKu…,
Setelah semuanya itu…,
maka Aku pun kembali menyata di balik semuanya itu,
dan dari belakang semuanya itu
Kuperkenankan akan diriKu;
Kukatakan kepadamu…,
Bahwasanya Akulah Maha Pencipta;
Akulah yang menciptakan kesemuanya itu
dan bahwasanya Aku menjadikan engkau khalifah atas semuanya itu
dan ketahuilah…,
bahwa kesemuanya itu adalah amanah pada sisimu…,
dan diharuskan kepada pengemban amanah itu untuk mengembalikannya…,
Maka telitilah dirimu setelah engkau mempercayaiKu…,
sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepadaKu
dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat denganKu…?
“Dan barangsiapa yang menepati janjinya kepada Allah,
maka Allah akan memberinya pahala yang besar.”
(Qs. Al Fath [48]:10)
Wahai hamba…!
Kuciptakan segala sesuatu itu untukmu,
Maka bagaimana Aku akan rela kalau engkau peruntukkan dirimu bagi sesuatu itu.
Sesungguhnya Aku melarang engkau untuk menggantungkan dirimu pada sesuatu (selainKu),
karena Aku adalah pencemburu padamu.
Wahai hamba…!
Aku tidak rela engkau peruntukkan dirimu bagi sesuatu,
walau harapanmu akan surga sekalipun,
karena sesungguhnya Aku ciptakan engkau hanya untukKu,
supaya engkau berada di sisiKu;
Di sisi yang tiada sisi, dan dimana yang tiada mana…,
Kuciptakan engkau atas pola gambaranKu seorang diri, tunggal, mendengar, melihat dan berkemauan serta berbicara.
Dan Aku jadikan engkau mempunyai kemampuan untuk tajalli-nya (menyatakan) asma-asmaKu…,
dan tempat untuk pemeliharaanKu.
Engkau adalah sasaran pandanganKu…,
Tiada dinding penghalang yang memisahkan antaraKu dan antaramu.
Engkau teman duduk semajelis denganKu, Maka tiada pembatas antara Ku dan antaramu.
Wahai hamba…!
Tiada antara Aku dan antaramu antara Aku lebih dekat kepadamu dari dirimu sendiri.
Aku lebih dekat kepadamu dari ucapan lisanmu…,
Maka pandanglah kepadaKu…,
Karena Aku senang memandang kepadamu.”
(Dikutip dari kitab Al-Mawaqif – Imam An-Nafiri ra.)