Home / Sains / Komunikasi / Vandalisme di Langit

Vandalisme di Langit

(Sumber: www.earthpulse.com)

 

Techno-Net adalah bentuk protes tahun 1990-an – mengawasi jalur informasi. Sebagai contoh, beragam golongan pria dan wanita di seluruh dunia sedang menggunakan InterNet (diciptakan oleh militer AS untuk transfer dan pertukaran informasi yang tidak bisa diinterferensi) untuk menarik perhatian kepada sebuah proyek militer di Alaska yang penuh pertanyaan.Sekarang, orang-orang InterNet, email, dan fax sedang menyingkap celah di dinding kerahasiaan Departemen Pertahanan, dengan menggunakan sistem pemerintah sendiri.

Protes dalam bentuk cetak pertama dimulai ketika Dennis Specht, aktivis anti-nuklir yang kala itu hidup di Alaska, mengirim sebuah potongan berita kepada Nexus mengenai topik HAARP – High-frequency Active Auroral Research Program. Saat itu aktivis politik dan periset sains di Anchorage, Nick Begich, bertukar informasi dengan Patrick dan Gael Crystal Flanagan (keduanya menyebut diri sebagai TechnoMonk yang tinggal di Sedona, Arizona), dan diminta untuk mengecek majalah [Nexus] yang berbasis di Australia itu. Begich terperanjat melihat sebuah potongan berita dari kampung halamannya dalam majalah Nexus, dan segera menuju perpustakaan lokal untuk menggali dokumen yang disebutkan dalam artikel tersebut.

Riset tersebut menghasilkan artikel-artikel dan buku “Angels Don’t Play this HAARP: Advances in Tesla Technology” yang berisi 230 halaman informasi detail mengenai proyek intrusif ini. Artikel ini hanya akan menyajikan highlight. Meski jumlah risetnya banyak (350 catatan kaki), pada intinya ini adalah cerita tentang orang-orang biasa yang menghadapi tantangan luar biasa.

HAARP Mendidihkan Atmosfer Atas

HAARP akan merusak atmosfer atas dengan electromagnetic beam terfokus dan terkemudi. Ini adalah model canggih dari “pemanas ionosfer” (ionosfer merupakan bidang bermuatan listrik di sekeliling atmosfer atas Bumi. Jaraknya antara sekitar 40 sampai 600 mil di atas permukaan Bumi).

Secara sederhana, peralatan untuk HAARP adalah kebalikan dari teleskop radio; antena-antena justru mengirimkan sinyal, bukan menerimanya. HAARP adalah ujicoba yang dijalankan untuk teknologi radioactive beaming super powerful yang mengangkat area-area ionosfer dengan memfokuskan sorotan (beam) dan memanaskan area-area tersebut. Gelombang-gelombang elektromagnetik kemudian memantul kembali ke bumi dan mempenetrasi segala hal – yang hidup maupun mati.

Publisitas HAARP memberi kesan bahwa High-frequency Active Auroral Research Program utamanya merupakan sebuah proyek akademis dengan tujuan mengubah ionosfer untuk mengembangkan komunikasi demi kebaikan kita. Namun, dokumen militer AS menguraikan secara lebih jelas – HAARP dimaksudkan untuk mempelajari bagaimana “mengeksploitasi ionosfer untuk kepentingan Departemen Pertahanan”. Berkomunikasi dengan kapal selam hanyalah salah satu dari kepentingan itu.

Rilis pers dan informasi lain dari militer mengenai HAARP terus-menerus mengecilkan [signifikansi] kemampuannya. Dokumen-dokumen publisitas bersikeras berpendapat bahwa proyek HAARP tidak berbeda dari pemanas ionosfer lain yang beroperasi secara aman di seluruh dunia, di tempat-tempat seperti Arecibo (Puerto Rico), Tremso (Norwegia), dan bekas Uni Soviet. Namun, sebuah dokumen pemerintah tahun 1990 mengindikasikan bahwa daya radio-frequency (RF) akan mendorong ionosfer mengalami aktivitas tak alami.

“…pada daya HF tertinggi yang tersedia di Barat, instabilitas yang umumnya disengaja mendekati kapabilitas penghamburan energi RF maksimum mereka, yang jika melebihi [titik maksimum] itu proses plasma akan ‘tak terkendali’ sampai faktor pembatas berikutnya tercapai.”

Bila militer, bersama dengan Universitas Alaska Fairbanks, bisa menunjukkan bahwa teknologi “Star Wars” berbasis darat ini beralasan, mereka menang. Militer akan punya perisai pertahanan relatif murah dan Universitas Alaska bisa membual tentang manipulasi geofisik paling dramatis sejak ledakan bom nuklir. Setelah ujicoba berhasil, mereka akan memiliki megaproyek militer di masa depan dan pasar besar untuk gas alam Lereng Utara Alaska.

Jika melihat pada paten-paten lain yang mengandalkan penelitian seorang fisikawan Texas bernama Bernard Eastlund, menjadi semakin jelas betapa militer bermaksud memanfaatkan transmiter HAARP. Ini juga membuat sangkalan pemerintah menjadi kurang bisa dipercaya. Militer tahu betapa mereka bermaksud menggunakan teknologi ini, dan jelas tertera dalam dokumen-dokumen mereka. Militer telah dengan sengaja menyesatkan publik, melalui permainan kata-kata yang rumit, penipuan, dan disinformasi.

Militer mengatakan sistem HAARP dapat:

  • menjadi tool bagi militer untuk mengganti efek pulse elektromagnetik perangkat termonuklir atmosfer (masih dipertimbangkan sebagai opsi yang dapat dijalankan sampai sekurangnya tahun 1986).
  • mengganti sistem komunikasi kapal selam Extremely Low Frequency (ELF) raksasa yang beroperasi di Michigan dan Wisconsin dengan teknologi yang baru dan lebih kompak.
  • digunakan untuk mengganti sistem radar di atas horizon yang pernah direncanakan untuk lokasi HAARP saat ini, dengan sistem yang lebih fleksibel dan akurat.
  • menyediakan cara untuk menyapu bersih komunikasi di atas sebuah area amat besar, sambil mempertahankan sistem komunikasi militer sendiri tetap bekerja.
  • menyediakan tomografi (metode radiografi yang menampilkan detail bidang terpilih pada benda-penj) yang mempenetrasi sebuah area luas bumi, yang, apabila dikombinasikan dengan kemampuan komputasi komputer EMASS dan Cray, akan memungkinkan untuk memverifikasi banyak bagian dari kesepakatan perdamaian dan nonproliferasi nuklir.
  • menjadi tool untuk penyelidikan geofisik untuk menemukan cadangan minyak, gas, dan mineral pada area luas.
  • digunakan untuk mendeteksi kedatangan pesawat berlevel [terbang] rendah dan misil penjelajah, membuat teknologi lain menjadi usang.

Kemampuan di atas seperti terlihat baik menurut semua orang yang mempercayai alasan pertahanan nasional, dan menurut mereka yang konsern dengan pemangkasan biaya. Namun, penggunaan potensial yang tidak dijelaskan oleh dokumen HAARP, dan hanya bisa ditemukan dalam dokumen Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan lembaga federal lainnya, sungguh menggelisahkan. Selain itu, efek-efek dari penggunaan gegabah atas level daya ini pada perisai alami kita – ionosfer – dapat mengakibatkan perubahan besar menurut beberapa ilmuwan.

Dua orang Alaska menguraikannya secara blak-blakan. Pendiri gerakan NO HAARP, Clare Zickuhr, mengatakan, “Militer sedang memberi sentakan besar pada ionosfer dan lihat apa yang terjadi.”

Militer tidak memberitahu publik bahwa mereka tidak tahu apa yang persisnya akan terjadi, tapi sebuah artikel sains di Negara Bagian Pennsylvania membual tentang ketidakpastian tersebut. Sains macho? Proyek HAARP menggunakan level energi paling besar dan dimainkan oleh apa yang Begich dan Manning sebut sebagai “para anak dewasa dengan mainan barunya”. Ini adalah eksperimen terhadap langit, dan dilakukan untuk mencari tahu sesuatu yang belum diketahui. Ilmuwan-ilmuwan independen mengatakan kepada Begich dan Manning bahwa “skybuster” tipe HAARP dengan efek-efeknya yang tak terprediksi bisa menjadi aksi vandalisme global.

Sejarah HAARP

Paten-paten yang diuraikan di bawah ini adalah paket ide yang mulanya dikendalikan oleh ARCO Power Technologies Incorporated (APTI), sebuah anak perusahaan Atlantic Richfield Company, salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia. APTI merupakan kontraktor yang membangun fasilitas HAARP. ARCO menjual anak perusahaan ini beserta paten dan kontrak konstruksi tahap kedua kepada E-Systems pada Juni 1994.

E-Systems adalah salah satu kontraktor intelijen terbesar di dunia – melakukan pekerjaan untuk CIA, organisasi intelijen pertahanan, dan yang lainnya. 1,8 miliar dolar penjualan tahunan mereka adalah kepada organisasi-organisasi ini, di mana 800 juta dolar-nya untuk proyek rahasia – proyek sangat rahasia sehingga Kongres AS pun tidak diberitahu bagaimana uang itu dihabiskan.

Semua saham E-Systems dibeli oleh Raytheon, salah satu kontraktor pertahanan terbesar di dunia. Pada tahun 1994, Raytheon terdaftar pada nomor 42 dalam daftar 500 perusahaan majalah Fortune. Raytheon memiliki ribuan paten, beberapa di antaranya akan sangat bernilai dalam proyek HAARP. Dua belas paten di bawah ini adalah tulang punggung proyek HAARP, dan kini dikubur di antara ribuan paten lain yang dipegang atas nama Raytheon.

Paten nomor 4.686.605 milik Bernard J. Eastlund, “Method and Apparatus for Altering a Region in the Earth’s Atmosphere, Ionosphere, and/or Magnetosphere”, disegel selama setahun di bawah Perintah Kerahasiaan (Secrecy Order) pemerintah.

Pemanas ionosfer Eastlund agak berbeda; radiasi RF-nya terkonsentrasi dan terfokus pada sebuah titik di ionosfer. Perbedaan ini melepaskan energi dalam jumlah yang tak pernah tercapai sebelumnya ke ionosfer. Perangkat Eastlund tersebut akan memungkinkan konsentrasi 1 watt/cm3, dibandingkan dengan yang lain yang hanya mampu melepaskan sekitar seperjuta watt.

Selisih besar ini bisa mengangkat dan mengubah ionosfer sedemikian rupa, yang dibutuhkan untuk menciptakan efek-efek futuristik yang diuraikan dalam paten tersebut. Menurut paten tersebut, penelitian Nikola Tesla pada awal 1900-an-lah yang membentuk basis riset.

Apa nilai teknologi ini bagi ARCO, sang pemilik banyak paten? Mereka bisa menghasilkan laba besar dengan menyorotkan daya listrik dari pembangkit listrik di ladang gas kepada konsumen tanpa menggunakan kabel.

Untuk beberapa lama para periset HAARP tidak bisa membuktikan bahwa ini adalah salah satu tujuan penggunaan HAARP. Namun pada April 1995, Begich menemukan paten lain, terhubung dengan daftar “personil kunci” APTI. Beberapa dari paten baru APTI ini memang merupakan sistem nirkabel untuk mengirimkan daya listrik.

Paten Eastlund menyebutkan bahwa teknologi ini dapat mengacaukan atau sepenuhnya mengganggu sistem pengendalian (guidance system) canggih pesawat terbang dan misil. Lebih jauh, kemampuan untuk memberondong area-area luas di Bumi dengan gelombang-gelombang elektromagnetik berfrekuensi bermacam-macam ini, dan [kemampuan] untuk mengendalikan perubahan pada gelombang tersebut, memungkinkan untuk merobohkan komunikasi di darat, laut, dan juga udara. Paten itu menyebutkan:

“Dengan demikian, penemuan ini menyediakan kemampuan untuk meletakkan daya dalam jumlah yang tak pernah ada sebelumnya di atmosfer Bumi pada lokasi-lokasi strategis dan [kemampuan] untuk memelihara level injeksi daya, terutama bila penggetaran acak (random pulsing) digunakan, dengan cara yang jauh lebih akurat dan lebih terkendali dibanding yang dilakukan oleh seni sebelumnya, khususnya melalui detonasi perangkat nuklir di beragam ketinggian.”

“..adalah.mungkin untuk tidak hanya menginterferensi komunikasi pihak ketiga tapi juga untuk memanfaatkan satu atau lebih sorotan (beam) semacam itu untuk menjalankan jaringan komunikasi sekalipun seluruh komunikasi dunia terganggu. Dengan kata lain, apa yang digunakan untuk mendisrupsi komunikasi pihak lain, pada saat yang sama dapat digunakan oleh seseorang yang mengetahui penemuan ini sebagai jaringan komunikasi.”

“…kawasan luas atmosfer bisa diangkat ke ketinggian luar biasa sehingga misil menjumpai kekuatan penahan tak terduga dan tak terencana yang mengakibatkan kehancuran.”

“Modifikasi cuaca dimungkinkan melalui, misalnya, pengubahan pola angin atmosfer atas dengan membangun satu atau lebih bulu partikel atmosfer yang akan bertindak sebagai lensa atau perangkat pemfokus. …modifikasi molekular atmosfer dapat terjadi sehingga efek positif lingkungan bisa dicapai. Di samping betul-betul mengubah komposisi molekular sebuah kawasan atmosfer, molekul-molekul tertentu bisa dipilih untuk menambah keberadaan. Contoh, konsentrasi ozon, nitrogen, dan lain-lain di atmosfer dapat ditingkatkan secara artifisial.”

Begich menemukan delapan paten APTI lainnya. Paten-paten itu menyebutkan bagaimana caranya membuat “Ledakan seukuran Nuklir tanpa Radiasi”, sistem penyorotan daya (power-beaming system), radar di atas horizon, sistem pendeteksi misil pengangkut hulu ledak nuklir, pulse elektromagnetik yang sebelumnya dihasilkan oleh senjata termonuklir, dan trik-trik Star-Wars lainnya. Kelompok paten ini mendasari sistem senjata HAARP.

Riset terkait yang dilakukan oleh Begich dan Manning membongkar skema-skema ganjil. Contohnya, dokumen-dokumen Angkatan Udara mengungkap bahwa sebuah sistem sudah dikembangkan untuk memanipulasi dan mendisrupsi proses mental manusia melalui radiasi RF yang digetarkan (ala HAARP) pada area geografis luas. Materi paling mengesankan tentang teknologi ini datang dari tulisan-tulisan Zbigniew Brzezinski (mantan Penasehat Keamanan Nasional Presiden Carter) dan J.F. MacDonald (penasehat sains Presiden Johnson dan merupakan profesor Geofisika di UCLA), ketika mereka menulis tentang penggunaan transmiter power-beaming untuk peperangan geofisik dan lingkungan. Dokumen mereka menunjukkan bagaimana efek-efek ini bisa ditimbulkan, dan efek negatif terhadap kesehatan dan pikiran manusia.

Kemungkinan disrupsi mental oleh HAARP adalah yang paling menggelisahkan. Lebih dari 40 halaman buku itu, dengan lusinan catatan kaki, mencatat rentetan penelitian para profesor Harvard, perencana militer, dan ilmuwan sewaktu mereka merencanakan dan mengujicoba penggunaan teknologi elektromagnetik ini. Sebagai contoh, salah satu paper yang menggambarkan penggunaan ini datang dari Palang Merah Internasional di Jenewa. Paper tersebut bahkan menyebutkan rentang frekuensi di mana efek-efek ini bisa terjadi – rentang yang sama yang mampu dipancarkan oleh HAARP.

Pernyataan berikut disampaikan lebih dari 25 tahun silam, dalam sebuah buku karangan Zbigniew Brzezinski yang ditulisnya saat menjadi profesor di Universitas Columbia.

“Para ahli strategi politik tergoda untuk mengeksploitasi riset mengenai otak dan perilaku manusia. Geofisikawan Gordon J.F. MacDonald – spesialis masalah peperangan – mengatakan bahwa electronic stroke (sambaran petir berelektron-penj) yang dibangkitkan secara artifisial dan tepat waktu ‘bisa menimbulkan sebuah pola osilasi yang menghasilkan level daya relatif tinggi di atas kawasan tertentu di bumi. Dengan cara ini seseorang dapat mengembangkan sistem yang akan secara serius merusak performa otak banyak penduduk di kawasan terpilih pada periode yang panjang…’ Tak peduli betapapun menggelisahkannya bagi beberapa orang atas pemanfaatan lingkungan untuk memanipulasi perilaku demi keuntungan nasional, teknologi yang memungkinkan penggunaan semacam itu kemungkinan besar akan berkembang dalam beberapa dekade ke depan.”

Pada tahun 1966 MacDonald merupakan anggota Science Advisory Committee Presiden dan kemudian menjadi anggota Council on Environmental Quality Presiden. Dia menerbitkan paper mengenai penggunaan teknologi kontrol lingkungan untuk tujuan militer. Komentar paling mendalam yang dia keluarkan sebagai seorang geofisikawan adalah, “Kunci peperangan geofisik adalah identifikasi instabilitas lingkungan yang bila ditambah dengan sejumlah kecil energi akan melepaskan jumlah energi yang jauh lebih besar.” Sementara geofisikawan dahulu memprediksikan kemajuan sekarang, apakah manager program HAARP sedang menghasilkan visi tersebut?

Para geofisikawan mengakui bahwa penambahan energi pada lingkungan bisa berefek besar. Bagaimanapun, manusia sebenarnya sudah menambahkan energi elektromagnetik dalam jumlah signifikan pada lingkungan kita tanpa memahami apa yang mungkin merupakan massa kritis. Buku karangan Begich dan Manning mengangkat pertanyaan: Apakah penambahan ini belum pernah menimbulkan efek, ataukah ada jumlah kumulatif yang bila dilampaui bisa menimbulkan kerusakan terperbaiki? Apakah HAARP merupakan langkah lain dalam sebuah perjalanan di mana kita tidak bisa kembali darinya? Apakah kita segera memulai eksperimen energi lainnya yang melepas serangkaian kekuatan jahat lain dari kotak Pandora?

Pada awal tahun 1970 Zbigniew Brzezinski memprediksikan munculnya “masyarakat yang lebih terkendali dan terarah” secara bertahap, terkait dengan teknologi. Masyarakat ini akan dikuasai oleh sebuah kelompok elit yang mengesankan para pemilih (pemilu) melalui ketrampilan ilmiah super. Buku Angels Don’t Play This HAARP lebih jauh mengutip Brzezinski:

“Tak terintangi oleh pembatasan nilai liberal tradisional, para elit ini tidak akan sungkan mencapai tujuan politiknya dengan menggunakan teknik modern teranyar untuk mempengaruhi perilaku publik dan membuat masyarakat berada di bawah pengawasan dan kontrol ketat. Momentum teknis dan saintifik akan hidup dari situasi yang diekploitasinya,” prediksi Brzezinski.

Ramalannya terbukti akurat. Hari ini, sejumlah tool baru para “elit” sedang muncul, dan godaan untuk memakainya terus meningkat. Kebijakan untuk mengizinkan penggunaan tool itu sudah ada di tempatnya. Bagaimana AS dapat diubah, sedikit demi sedikit, menjadi technosociety yang terkendali? Di antara “batu loncatan” yang diperkirakan oleh Brzezinski adalah krisis sosial terus-menerus dan pemanfaatan media massa untuk memperoleh kepercayaan publik.

Dalam dokumen lain yang dipersiapkan oleh pemerintah, Angkatan Udara AS mengklaim:

“Aplikasi potensial atas medan elektromagnetik artifisial amatlah luas dan dapat digunakan dalam banyak situasi militer atau quasi-militer… Beberapa dari penggunaan potensial ini mencakup penanganan kelompok teroris, kontrol orang banyak, pengendalian pelanggaran keamanan di instalasi militer, dan teknik-teknik anti-personil dalam peperangan taktis. Dalam semua perkara ini, sistem EM (elektromagnetik) digunakan untuk menghasilkan disrupsi psikologis ringan sampai berat atau distorsi atau disorientasi perseptual. Selain itu, kemampuan individu untuk berfungsi bisa didegradasikan sampai pada titik di mana mereka tidak dapat bertempur. Keunggulan lain sistem elektromagnetik adalah cakupannya atas area yang luas dengan sistem tunggal. Ia sunyi, dan penghalaunya mungkin sulit untuk dikembangkan… Satu bidang terakhir di mana radiasi elektromagnetik mungkin terbukti bernilai adalah dalam meningkatkan kemampuan individu untuk [mengalami] fenomena anomali.”

Apakah komentar ini mengarah pada penggunaan sesuatu yang telah dikembangkan? Penulis laporan pemerintah tersebut merujuk pada sebuah dokumen Angkatan Udara terdahulu mengenai penggunaan radiasi radiofrequency dalam situasi pertempuran. (Di sini Begich dan Manning mencatat bahwa HAARP merupakan transmiter radiasi radiofrequency paling besar dan paling multiguna di dunia.)

Dokumen Kongres Amerika menyebut penggunaan HAARP untuk mempenetrasi bumi dengan sinyal yang memantul dari ionosfer. Sinyal-sinyal ini dipakai untuk melihat bagian dalam bumi hingga kedalaman berkilometer-kilometer dalam rangka menemukan mesiu, mineral, dan terowongan bawah tanah. Senat AS menyisihkan $15 juta pada tahun 1996 untuk mengembangkan kemampuan ini saja – tomografi penetrasi bumi. Masalahnya adalah bahwa frekuensi yang diperlukan untuk radiasi penetrasi bumi ada dalam rentang frekuensi yang mendisrupsi fungsi mental manusia. Ia juga dapat berefek dalam terhadap pola migrasi ikan dan binatang liar yang mengandalkan medan energi untuk menemukan rute mereka.

Seolah tidak cukup dengan pulse elektromagnetik di langit dan disrupsi mental, Eastlund menyombong bahwa pemanas ionosfer super-powerful tersebut bisa mengendalikan cuaca. Begich dan Manning menyoroti dokumen-dokumen pemerintah yang mengindikasikan bahwa militer mempunyai teknologi pengendali cuaca. Apabila HAARP dibangun hingga level daya penuh, ia dapat menciptakan efek cuaca terhadap seluruh belahan bumi. Jika sebuah pemerintahan bereksperimen dengan pola cuaca dunia, apa yang terjadi di satu tempat akan berdampak pada setiap orang di planet ini. Angels Don’t Play This HAARP menjelaskan prinsip di balik beberapa penemuan Nikola Tesla – resonansi – yang mempengaruhi sistem planet.

Gelembung Partikel Listrik

Angels Don’t Play This HAARP memasukkan wawancara dengan ilmuwan-ilmuwan independen seperti Elizabet Rauscher. Dia bergelar Ph.D, punya karir panjang dan mengesankan dalam fisika high-energy, dan telah dipublikasikan dalam jurnal sains terkemuka dan buku-buku. Rauscher berkomentar tentang HAARP. “Anda memompakan energi amat dahsyat ke konfigurasi molekular halus yang terdiri dari multi-layer yang kita sebut ionosfer.” Ionosfer bersifat rentan terhadap reaksi katalitis, dia menjelaskan; apabila sebagian kecil berubah, perubahan besar pada ionosfer dapat terjadi.

Dalam menguraikan ionosfer sebagai sistem dengan keseimbangan halus, Dr. Rauscher berbagi gambarannya – sebuah bola mirip gelembung sabun yang melingkupi atmosfer Bumi, dengan gerakan berputar-putar di atas permukaan gelembung tersebut. Jika sebuah lubang cukup besar dibuat padanya, prediksi Rauscher, ia bisa meletus.

Mengiris Ionosfer

Fisikawan Daniel Winter, Ph.D., dari Waynesville, North Carolina, mengatakan bahwa emisi high-frequency HAARP dapat bergandengan dengan pulse (low-frequency, atau ELF) longwave (gelombang radio berfrekuensi kurang dari 300 kHz-penj) yang dipakai grid (jaring/kisi-kisi) Bumi untuk mendistribusikan informasi sebagai vibrasi untuk mensinkronisasikan tarian kehidupan di biosfer. Daniel mengistilahkan aksi geomagnetik ini sebagai ‘aliran darah informasi Bumi’, dan mengatakan bahwa kemungkinan besarnya penggandengan HF (high-frequency) HAARP dengan ELF (extremely low frequency) alami bisa menimbulkan efek samping tak terencana dan tak terduga.

David Yarrow dari Albany, New York, adalah seorang periset dengan latar belakang bidang elektron. Dia menguraikan interaksi potensial radiasi HAARP dengan ionosfer dan grid magnetik Bumi:

“HAARP tidak akan membuat ‘lubang di ionosfer. Itu adalah pernyataan berbahaya dan meremehkan atas apa yang bisa diperbuat beam gigawatt HAARP. Bumi berputar secara relatif terhadap cangkang elektris tipis membran multilayer ‘ion-o-sfer’ yang menyerap dan melindungi permukaan Bumi dari radiasi solar yang hebat, termasuk badai partikel bermuatan dalam angin solar yang meluap dari matahari. Putaran aksial Bumi mengandung arti bahwa HAARP – dalam ledakan yang berlangsung lebih dari beberapa menit – akan mengiris ionosfer layaknya pisau gelombang mikro. Ini tidak menghasilkan’ lubang’, melainkan sobekan panjang – irisan.”

Memetik String dengan Kasar

“Konsep kedua: saat Bumi berotasi, HAARP akan mengiris fluks geomagnet…sebuah kumparan string magnet berbentuk donat – seperti garis bujur longitudinal (pada peta). HAARP mungkin tidak ‘memotong’ string-string pada mantel magneti Gaia ini, tapi akan menggetarkan tiap-tiap benang dengan kasar, high-frequency tanpa harmoni. Impuls noise ini akan menggetarkan garis-garis fluks geomagnet, mengirim vibrasi ke seluruh jaring geomagnet.”

“Gambaran yang muncul dalam pikiran adalah seperti laba-laba di jaringnya. Seekor serangga mendarat, dan vibrasi jaring menyiagakan laba-laba untuk memangsa. HAARP adalah jari gelombang mikro buatan manusia yang mencongkel-congkel jaring, memancarkan sinyal yang membingungkan, bila tidak menyobek dan membuat lubang pada benang-benang.”

“Efek interferensi terhadap simfoni harpa geomagnet Gaia ini tidak diketahui, dan saya duga hampir tak terpikir. Sekalipun terpikir, tujuan (HAARP) adalah untuk belajar mengeksploitasi efek-efek, bukan untuk bermain seirama dengan simfoni jagat.”

Di antara periset lain yang dikutip adalah Paul Schaefer dari Kansas City. Gelarnya adalah insinyur listrik dan dia menghabiskan empat tahun untuk membangun senjata nuklir. “Tapi kebanyakan teori yang diajarkan kepada kita oleh para ilmuwan sepertinya runtuh,” katanya.

Dia bicara tentang ketidakseimbangan yang disebabkan oleh era industri dan atom, terutama oleh radiasi sejumlah besar partikel kecil berkecepatan tinggi “seperti gasing-gasing kecil yang berputar di lingkungan kita”. Level gerakan partikel energetic tak alami di atmosfer dan di sabuk radiasi yang melingkupi Bumi merupakan penyebab disrupsi cuaca, menurut model ini, menggambarkan Bumi yang melepas tambahan panasnya, mengurangi tekanan dan memperoleh kembali keseimbangan melalui gempa bumi dan aksi vulkanik.

Bumi yang ‘Demam’

“Seseorang bisa menyamakan kondisi energetic abnormal Bumi dan atmosfernya dengan sebuah aki mobil yang telah kelebihan arus energi normal yang tersumbat, mengakibatkan titik-titik panas, menimbulkan bunga api listrik, retakan fisik, dan turbulensi umum, sebab energi yang tertahan itu mencoba menemukan suatu tempat untuk dilalui.”

Dalam analogi kedua, Schaefer mengatakan, “Kita harus mengakhiri produksi partikel tak stabil yang menyebabkan demam bumi, kecuali kalau kita mengharapkan kematian planet kita. Prioritas pertama untuk mencegah bencana ini adalah menutup semua pembangkit listrik tenaga nuklir dan mengakhiri ujicoba senjata atom, peperangan elektron, dan ‘Star Wars’.”

Sementara itu, militer masih membangun pemanas ionosfer terbesarnya, untuk secara sengaja menciptakan instabilitas lain pada lapisan plasma raksasa – ionosfer – dan untuk memutar level energi partikel-partikel bermuatan.

Hujan Elektron dari Langit

Mereka telah mempublikasikan paper mengenai hujan elektron dari magnetosfer (sabuk luar partikel bermuatan yang mengalir menuju kutub magnet Bumi) yang disebabkan oleh gelombang elektromagnetik very low frequency buatan manusia. “Partikel-partikel endapan ini dapat menghasilkan ionisasi sekunder, memancarkan sinar X, dan menimbulkan perturbasi signifikan pada ionosfer bawah.

Dua ilmuwan radio dari Universitas Stanford menyodorkan bukti tentang apa yang bisa diperbuat teknologi untuk mempengaruhi langit dengan membuat gelombang-gelombang di bumi; mereka menunjukkan bahwa gelombang radio very low frequency bisa menggetarkan magnetosfer dan menyebabkan partikel-partikel high-energy terjun ke atmosfer Bumi. Dengan mematikan atau menyalakan sinyal, mereka dapat menghentikan aliran partikel energetic.

Kontrol Cuaca

Hujan energi yang dikeluarkan oleh gelombang radio semacam itu dapat menghantam kita dengan lebat. Penelitian mereka mengindikasikan bahwa para teknisi bisa mengontrol cuaca global dengan mengirimkan ‘sinyal’ relatif kecil ke sabuk Van Allen (sabuk radiasi di sekeliling Bumi). Dengan demikian, efek resonansi Tesla dapat mengontrol energi dalam jumlah besar melalui sinyal pemicu yang kecil.

Buku Begich/Manning mempertanyakan apakah pengetahuan akan digunakan oleh ilmuwan berorientasi perang atau berorientasi biosfer.

Militer menghabiskan kira-kira 20 tahun untuk mengerjakan metode perang cuaca, yang mereka sebut secara eufimis sebagai modifikasi cuaca. Contoh, teknologi pembuat hujan digunakan untuk beberapa ujicoba di Vietnam. Departemen Pertahanan AS mencoba studi manipulasi petir dan badai dalam Proyek Skyfire dan Proyek Stormfury. Dan mereka mempertimbangkan beberapa teknologi rumit yang akan memberi efek besar. Angels Don’t Play This HAARP mengutip seorang pakar yang mengatakan bahwa militer mempelajari laser dan bahan kimia yang mereka perhitungkan bisa merusak lapisan ozon di atas [wilayah] musuh. Mempertimbangkan cara-cara untuk menimbulkan gempa bumi, serta mendeteksinya, adalah bagian dari proyek bernama Prime Argus, berdekade-dekade silam. Dana untuk itu berasal dari Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA, kini berakronim ARPA).

Pada 1994, Angkatan Udara mengungkap master plan Spacecast 2020-nya yang meliputi kontrol cuaca. Ilmuwan telah bereksperimen dengan kontrol cuaca sejak tahun 1940-an, tapi Spacecast 2020 mencatat bahwa “penggunaan teknik modifikasi lingkungan untuk menghancurkan, merusak, atau merugikan negara lain adalah dilarang”. Setelah menyatakan itu, Angkatan Udara mengklaim bahwa kemajuan teknologi “memaksa diadakannya pemeriksaan ulang atas topik sensitif dan berpotensi beresiko ini”.

40 Tahun Pengrusakan Langit?

Pada tahun 1958, kepala penasehat Gedung Putih untuk modifikasi cuaca, Kapten Howard T. Orville, mengatakan bahwa departemen pertahanan AS tengah mempelajari “cara-cara untuk memanipulasi muatan listrik bumi dan langit dan dengan demikian mempengaruhi cuaca” dengan menggunakan electronic beam (sorot elektron) untuk mengionisasi atau men-deionisasi atmosfer di kawasan tertentu.

Pada 1966, Profesor Gordon J.F. MacDonald merupakan associate director di Institute of Geophysics and Planetary Physics, Universitas California (Los Angeles), dan anggota Science Advisory Committee Presiden, dan kemudian anggota Council on Environmental Quality Presiden. Dia mempublikasikan paper mengenai penggunaan teknologi kontrol lingkungan untuk tujuan militer. MacDonald membuat sebuah komentar yang membuka pikiran:

“Kunci peperangan geofisik adalah identifikasi instabilitas lingkungan yang bila ditambah dengan sejumlah kecil energi akan melepaskan jumlah energi yang jauh lebih besar.”

Ilmuwan ternama dunia, MacDonald, punya sejumlah ide untuk menggunakan lingkungan sebagai sebuah sistem senjata dan dia berkontribusi pada apa yang kala itu masih menjadi mimpi seorang futuris. Ketika menulis bab “How to Wreck the Environment” untuk bukunya “Unless Peace Comes”, dia tidak sedang bercanda. Di dalamnya dia menggambarkan penggunaan manipulasi cuaca, modifikasi iklim, pencairan atau destabilisasi kantong es kutub, teknik penipisan ozon, earthquake engineering (pembangkitan gempa bumi), kontrol gelombang lautan, dan manipulasi gelombang otak dengan memanfaatkan medan energi planet ini. Dia juga mengatakan bahwa senjata-senjata tipe ini akan dikembangkan dan, bilamana dipakai, tidak akan terdeteksi oleh korbannya. Apakah HAARP senjata yang dimaksud? Tujuan militer untuk melakukan environmental engineering (rekayasa/manipulasi lingkungan) telah terdokumentasikan dengan baik.

Rapat dengar pendapat subkomite Kongres AS untuk Laut dan Lingkungan Internasional memeriksa [riset] modifikasi cuaca dan iklim bersifat militer yang dijalankan pada awal 1970-an. “Yang muncul adalah gambaran mengagumkan atas riset dan eksperimen luas Departemen Pertahanan sampai bagaimana pengerahan pengaruh terhadap lingkungan bisa digunakan sebagai senjata,” kata pengarang lain yang dikutip dalam Angels Don’t Play This HAARP.

Rahasia yang terungkap itu mengejutkan para anggota legislatif. Akankah pemeriksaan terhadap perkembangan manipulasi elektromagnetik mengejutkan pembuat undang-undang era sekarang? Mereka mungkin akan menemukan bahwa teknologi yang dikembangkan dari eksperimen HAARP di Alaska bisa mengantarkan visi Gordon MacDonald, karena ilmuwan-ilmuwan terkemuka menggambarkan cuaca global bukan hanya sebagai sistem termal dan tekanan udara, tapi juga sistem elektris.

‘Input Kecil, Efek Besar’

HAARP merusak ionosfer, padahal ia relatif tak stabil. Jangan lupa bahwa ionosfer merupakan perisai elektris aktif yang melindungi planet ini dari serangan konstan partikel-partikel high-energy dari angkasa. Plasma konduktif, bersama dengan medan magnet Bumi, menjebak plasma elektris angkasa dan menahannya menghampiri permukaan bumi secara langsung, kata Charles Yost dari Dynamic Systems, Leicester, North Carolina.

“Apabila ionosfer terganggu, akibatnya atmosfer di bawahnya akan terganggu.”

Ilmuwan lain yang diwawancarai mengatakan bahwa terdapat hubungan listrik sangat kuat antara ionosfer dan bagian atmosfer di mana cuaca kita berada, atmosfer bawah.

Satu efek listrik buatan manusia – resonansi harmonis saluran listrik – menyebabkan jatuhnya partikel-partikel bermuatan dari sabuk (radiasi) Van Allen, dan ion-ion yang jatuh menimbulkan kristal es (yang mengkondensasi awan hujan).

Bagaimana dengan HAARP? Energi yang ditembakkan ke atas dari sebuah pemanas ionosfer tidak banyak dibandingkan dengan total {energi} yang ada di ionosfer, tapi dokumen-dokumen HAARP mengakui bahwa energi dalam jumlah ribuan kali lipat bisa dilepaskan di ionosfer ketimbang disuntikkan. Sebagaimana dengan “kunci peperangan geofisik”-nya MacDonald, efek-efek “non-linier” (digambarkan dalam literatur tentang pemanas ionosfer) mengandung arti bahwa input kecil memiliki output besar. Astrofisikawan Adam Trombly berkata kepada Manning bahwa model akupuntur adalah sebuah cara untuk mempertimbangkan efek potensial penggetaran ionosfer dengan [daya] multi-gigawatt. Apabila HAARP mengenai titik-titik tertentu, bagian-bagian ionosfer tersebut bisa bereaksi dengan cara yang mengejutkan.

Pemanas ionosfer berukuran lebih kecil, seperti yang ada di Arecibo, berada di bawah area ionosfer yang relatif tenang, dibandingkan dengan pergerakan dinamis dekat kutub magnet Bumi. Itu menambah ketidakpastian lain pada HAARP – amosfer atas yang sibuk dan tak terprediksi dekat Kutub Utara.

Para pelaksana eksperimen HAARP tidak merefleksikan pemikiran umum warga Alaska seperti Barbara Zickuhr, yang mengatakan, “Mereka seperti anak kecil yang bermain-main dengan tongkat tajam, mencari beruang tidur, dan menusukkannya pada pantatnya untuk melihat apa yang akan terjadi.”

Bisakah Mereka Mengarus-pendekkan Bumi?

Bumi sebagai sebuah sistem listrik bundar adalah model yang umum diterima. Namun, para pelaksana eksperimen yang ingin membangun hubungan daya tak alami antara bagian-bagian sistem ini mungkin tidak memikirkan konsekuensi potensial. Motor dan generator listrik bisa goyah jika sirkuitnya terpengaruh. Bisakah aktivitas manusia menyebabkan perubahan signifikan pada sirkuit listrik atau medan listrik Bumi? Sebuah paper dalam jurnal ternama Science membahas ionisasi buatan manusia dari material radioaktif, tapi itu barangkali juga bisa dipelajari dengan mempertimbangkan skybuster tipe HAARP.

“Contoh, meski perubahan medan listrik bumi akibat dari solar flare yang memodulasi konduktifitas hanya menimbulkan efek yang hampir tak terdeteksi terhadap meteorologi, situasinya mungkin berbeda berkenaan dengan perubahan medan listrik yang disebabkan oleh ionisasi buatan manusia…”

Meteorologi, tentu saja, adalah studi atmosfer dan cuaca. Ionisasi adalah apa yang tejadi manakala level daya lebih tinggi dihantamkan ke dalam atom dan memukul elektron atom. Partikel-partikel bermuatan yang dihasilkan adalah bikinan HAARP. “Seseorang yang memperhatikan cuaca semestinya memberitahu kita bahwa kita berada di jalan yang keliru,” kata Paul Schaefer, mengomentari teknologi tipe HAARP.

Angels Don’t Play This HAARP: Advances in Tesla Technology adalah tentang rencana militer untuk memanipulasi sesuatu yang menjadi bagian dunia – ionosfer. Arogansi pemerintah AS dalam hal ini bukanlah tanpa preseden. Ujicoba nuklir atmosfer juga punya tujuan serupa. Yang terbaru, China dan Prancis menanamkan uang rakyatnya pada penggunaan destruktif dalam ujicoba nuklir rahasia. Baru-baru ini diberitakan bahwa pemerintah AS menghabiskan $3 triliun dalam program nuklirnya sejak dimulai pada tahun 1940-an. Terobosan baru apa yang bisa dihasilkan dalam sains kehidupan dengan semua uang yang dihabiskan untuk kematian?

Begich, Manning, Roderick, dan yang lain percaya bahwa demokrasi perlu dibangun di atas dasar keterbukaan, daripada kerahasiaan yang melingkupi begitu banyak sains militer. Pengetahuan yang dipakai dalam mengembangkan senjata revolusioner bisa digunakan untuk menyembuhkan dan menolong manusia. Karena dipakai dalam senjata-senjata baru, penemuan-penemuan itu dirahasiakan dan disembunyikan. Manakala muncul dalam karya ilmuwan independen lainnya, ide-ide itu baru seringkali dihalangi atau diejek, sementara militer laboratorium riset militer terus membangun mesin baru mereka untuk ladang pembantaian.

Bagaimanapun, buku Manning dan Begich memberi harapan bahwa Goliath militer-industri-akademi-birokrasi bisa terpengaruh oleh gabungan kekuatan individu yang punya tekad serta pers alternatif. Menjadi tahu adalah langkah pertama menuju penguatan.

About admin

Check Also

Bahaya di Balik Aturan Data Center Perusahaan Boleh di Luar Negeri

Kebijakan membolehkan data center ada di luar negeri mengancam keamanan data pribadi dan membuat ekonomi ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *