Pada beberapa hari sebelumnya, masalah internet di Indonesia sempat melambat akibat putusnya kabel bawah laut antara pulau Bangka dan pulau Batam akibat jangkar kapal.
Masalah diperparah pada hari ini, Kamis 28 Maret 2013, bukan saja Indonesia namun dunia dikejutkan oleh mandeknya trafik internet di berbagai negara. Ternyata, semua ini disebabkan oleh ulah Cracker dan Hacker dunia maya.
Seperti yang dilansir oleh Ubergizmo (28/3/2013), berbagai ISP di dunia melaporkan bahwa koneksi internet yang mereka sediakan bermasalah sehingga kecepatannya melambat.
Anehnya, melambatnya kecepatan internet di seluruh dunia ini bukanlah akibat dari adanya kecelakaan infrastruktur fisik.
Ternyata, setelah diteliti, baru diketahui ada peran para peretas dalam hal ini. Waduuh…
Terlebih lagi, peretasan ini rupa-rupanya bisa dikategorikan dalam serangan hacker terparah sepanjang sejarah internet.!
Akibat dari serangan ini pun tidak main-main. Netflix, beberapa sistem bank dunia, dan layanan email pun sempat terganggu. Hingga kini, baru diketahui adanya serangan terhadap kelompok Spamhaus sebagai salah satu sasaran utama dalam aksi peretasan global ini.
Spamhaus yang sehari-hari bertindak sebagai pengawas masuknya spam ke dalam email ini diduga telah disalahgunakan otoritasnya. Cyberbunker menilai Spamhaus diserang dengan DDoS Attack untuk menghancurkan lalu lintas internet dunia. Sehingga, banyak pihak yang merasa kelimpungan akibat hal ini.
Namun sebelumnya ada pula gejala alami tentang lambatnya koneksi internet dunia, terutama di siang hari. Gejala alami ini adalah Sun Outage atau disebut juga “pemadaman matahari”, “matahari transit” atau “matahari pudar” adalah kondisi gangguan atau distorsi dari geostasioner satelit sinyal yang disebabkan oleh gangguan dari radiasi matahari, saat itu kondisi yang terjadi adalah pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus.
Efeknya adalah mengganggu sinyal satelit karena radiasi matahari. Di belahan bumi sebelah utara, pemadaman terjadi sebelum matahari berada tepat di ekuator langit atau sering disebut equinox, artinya matahari sedang berada tepat di atas Katulistiwa Bumi equinox Maret (Februari, Maret) dan setelah equinox September (September dan Oktober), dan di belahan bumi selatan pemadaman terjadi setelah equinox Maret dan sebelum equinox bulan September.
Sun Outage menyapu sinyal dari belahan bumi bagian utara ke selatan dari sekitar 20 Februari – 20 April, dan dari belahan bumi bagian selatan ke belahan bumi bagian utara dari sekitar 20 Agustus – 20 Oktober, mempengaruhi lokasi tertentu pada jam yg sama selama lebih kurang 10 sampai 15 hari dan mengalami dua kali Sun Outage dalam setiap tahunnya.
Sumber: Uberzigmo/ Netfix/ BBC/ arstechnica/merdeka/icc