Ketika kau tanam sebatang pohon,
setiap daun yang tumbuh
akan menyampaikan padamu,
bahwa bibit yang telah kau semai
akan menghasilkan buah.
Karena itu, sahabat berakal,
jangan tanam sesuatu pun
kecuali Cinta;
kau perlihatkan nilai sejati dirimu
pada apa yang engkau cari.
Air mengucur kepada mereka
yang mendambakan kesucian.
Basuhlah tanganmu dari semua hasrat,
dan hadirilah meja Perjamuan Cinta.
Ingin kubisikkan sebuah rahasia?
Bunga akan menarik perhatian.(1)
Kekasih yang paling cantik;
dengan senyum dan wanginya.(2)
Jika kau relakan Dia
menganyam ungkapan dalam puisimu,
orang akan senantiasa membacanya.
Catatan:
(1) ‘Bunga,’ tegasnya, ‘Mawar,’ simbol Akal Sejati.
(2) Ketika Akal Sejati dipahamkan suatu rahasia Ilahiah, jiwa (nafs) pemiliknya kadang memberi isyarat ‘senyum.’ ‘Wangi’ adalah aroma jiwa yang suci, yang bersumber dari takwa di qalb.
________________________
Source: Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, Ghazal no 916., terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Azima Melita Kolin dan Maryam Mafi, dalam Rumi: Hidden Music, HarperCollins Publishers Ltd, 2001.