“Penuntut ilmu dan pengajar ilmu mustahil hidupnya susah”, kalam Abah Guru Sekumpul”.
Oleh: H. Derajat*
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillãhirrahmãnirrahîm
Wasshalãtu wassalãmu ‘alã Muhammadin wa ãlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inãyatil ‘ãmmati wal-hidãyatit tãmmah, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn“.
Sahabatku, dalam risalah kecil ini aku hanya ingin menjawab banyak pertanyaan yang timbul sepeninggal Mursyidnya terkadang murid-murid bingung mencari siapa yang layak menjadi penerus gurunya. Hal itu banyak terjadi di Majelis-Majelis Ilmu terutama Tarekat.
Di banyak perguruan Tarekat kadang seorang Mursyid tidak secara tegas menunjuk siapa penerusnya karena hal ini dianggap sebagai suatu rahasia yang wajib dicari murid dengan cara bersuluk atau menjalankan ritual bathin untuk bisa melihat dengan jernih rahasia itu.
Abah Guru Sekumpul berkalam bahwa dilarang membuka Majelis tanpa izin dari Mursyidnya, dan ketahuilah bahwasanya apabila setelah menuntut ilmu menjadi susah hidupnya pasti ada yang salah dalam penerapan ajarannya, demikian dikatakan oleh Abah Guru.
Perhatikan kalam Abah Guru Sekumpul pada tayangan video di bawah ini:
Secara garis besar yang dikatakan Abah Guru Sekumpul bahwa ada banyak keutamaan-keutamaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang menyibukkan dirinya dalam menuntut ilmu. Mulai dari ditinggikannya derajat penuntut ilmu, dimudahkannya jalan menuju surga, dan sebagainya.
Namun, kali ini yang ingin saya bahas adalah bagaimana Allah SWT menjamin rezeki para penuntut ilmu. Sebab ini merupakan salah satu dari banyak keresahan-keresahan yang sedang dirasakan oleh penulis. Dan ini masih banyak terjadi di zaman sekarang, dimana masih banyak orang-orang di luar sana yang masih ragu akan jaminan Allah SWT tentang rezeki para penuntut ilmu, sehingga keraguan mereka menyebabkan hilangnya motivasi dalam mencari ilmu dengan alasan orang tua tidak mampu dan sebagainya.
Ya, salah satu keutamaan para penuntut ilmu adalah dijaminnya rezekinya oleh Allah SWT. Dan ini selaras dengan hadis yang diriwayatkan oleh Zaid bin Haritsah, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ تَكَفَّلَ اللّٰهُ بِرِزْقِهِ
“Sesungguhnya Allah SWT menjamin penuntut ilmu akan rezekinya.”
Dalam hadits ini dijelaskan bahwasanya Allah SWT telah menjamin rezeki setiap orang yang menyibukkan dirinya dalam menuntut ilmu. Namun, ada satu hal yang perlu digaris bawahi. Maksud dari hadits ini adalah diberinya kemudahan terhadap para penuntut ilmu dalam mendapatkan rezeki.
Jadi, walaupun rezeki seorang penuntut ilmu sudah dijamin oleh Allah SWT bukan berarti hanya diam saja dan menunggu rezeki datang dengan sendirinya. Di sisi lain, para penuntut ilmu juga perlu berusaha dan ikhtiar untuk mendapatkannya. Dan disitulah Allah akan mempermudah usahanya dalam mendapatkan rezekinya.
Rasulullah SAW juga menyampaikan pesan penting mengenai nilai dan keutamaan ilmu dalam hadits lainnya, seperti:
تَعَلَّمُوْا وَعَلِّمُوْا وَتَوَاضَعُوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ (رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)
“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” (HR Tabrani).
Semoga Allah merahmati kalian semua, menuntun kalian pada Ilmu yang Haq yang akan membawa mu pada kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. Janganlah kalian berhenti menuntut ilmu dan mengajarlah sesuai apa yang mampu kalian lakukan karena itu perintah Nabi Muhammad SAW.
Wallãhu A’lamu bish-Shawãb
_____________
* Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita