Home / Agama / Kajian / Sya’ban Bulan Penuh Berkah dan Kebahagiaan

Sya’ban Bulan Penuh Berkah dan Kebahagiaan

Oleh: Dr. Yogi Muhammad Rahman, S.H., M.H.*

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillãhirrahmãnirrahîm
Washshalãtu wassalãmu ‘alã Muhammadin wa ãlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inãyatil ‘ãmmati wal-hidãyatit tãmmah, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

Telah berkata Mursyid kami Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, seorang Wali Allah, ulama Besar dunia:

إِنَّ شَهْرَ شَعْبَانَ مِنْ أَشْهُرِ الْكَرِيْمَةِ وَالْمَوَاسِمِ الْعَظِيْمَةِ، وَهُوَ شَهْرٌ بَرَكَاتُهُ مَشْهُوْرَةٌ، وَخَيْرَتُهُ مَوْفُوْرَةٌ، وَأَفْضَلُ الْغَنَائِمِ الصَّالِحَةِ، وَالطَّاعَةُ فِيْهِ مِنْ أَكْبَرِ الْمُتَاجِرِ الرَّابِحَةِ، جَعَلَهُ اللّٰهُ مَضْمَارَ الزَّمَانِ، وَضَمَنَ فِيْهِ لِلتَّائِبِيْنَ الْأَمَانِ، مِنْ عَوْدِ نَفْسِهِ فِيْهِ بِالْاِجْتِهَادِ، فَازَ فِي رَمَضَانَ بِحُسْنِ الْاِعْتِيَادِ

“Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah termasuk dari pada bulan-bulan yang mulia dan waktu-waktu yang agung. Dan ia adalah sebuah bulan yang keberkahan-keberkahannya sudah masyhur/dikenal, dan kebaikan-kebaikannya melimpah. Dan taubat di dalamnya termasuk yang paling utama dari pada berbagai keuntungan yang baik, dan berbuat ketaatan di dalamnya termasuk yang paling besar daripada berbagai perdagangan yang menguntungkan. Allah telah menjadikan bulan ini sebagai sebuah waktu untuk kita berlomba di dalamnya (untuk meraih kebaikan), dan telah menjamin di bulan ini keamanan bagi orang-orang yang bertaubat. Dan barangsiapa yang membiasakan dirinya di bulan ini dengan bersungguh-sungguh (dalam taubat dan taat), maka dia akan beruntung/sukses di bulan Ramadhan, sebab dia sudah terbiasa melakukan hal kebaikan.”

Saudaraku yang dimuliakan Allah, salah satu amalan yang bisa dilakukan pada bulan Sya’ban adalah melakukan puasa sunah. Dari sekian banyak puasa sunah, puasa Sya’ban merupakan salah satu puasa yang paling banyak keutamaannya dan sangat dianjurkan.

Bahkan Rasulullah SAW juga sangat senang melakukan puasa di bulan Sya’ban dan memperbanyak puasa di bulan tersebut.

Terkait hal ini, Syeikh Nawawi al-Bantani dalam Nihãyatul Zein mengatakan:

صَوْمُ شَعْبَانَ لِحُبِّهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامُهُ فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Puasa Sya’ban (disunnahkan) karena Rasulullah SAW menyukai puasa pada bulan itu. Siapa yang puasa Sya’ban, dia akan memperoleh syafa’at Rasulullah SAW di hari akhirat kelak.”

Penjelasan Syekh Nawawi ini turut diperkuat oleh sejumlah hadits serta kesaksian sahabat.

Ibnu Khuzaimah dalam Shahih Ibnu Khuzaimah menampilkan sebuah riwayat dari ‘Aisyah, dia berkata:

كَانَ أَحَبُّ الشُّهُوْرِ إِلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُوْمَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ

“Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa ialah Sya’ban, kemudian dilanjutkan dengan puasa Ramadhan”

Dalam riwayat al-Bukhari, ‘Aisyah mengatakan:

وَمَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرِ قَطٌّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

“Aku tidak melihat Rasulullah SAW puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak melihat melihat beliau banyak puasa kecuali pada bulan Sya’ban.”

Ketika memasuki bulan Sya’ban, Mursyid kami Abah Guru Sekumpul memaknainya dengan penuh keistimewaan. Menurut Abah Guru Sekumpul,  Sya’ban adalah bulannya kekasih hati Rasulullah SAW. Di bulan Sya’ban ini, Allah banyak mengangkat derajat hamba-Nya menjadi kekasih Auliya. Salah satu asbabnya adalah karena shalawat yang mereka baca.

Betapa banyak yang menjadi Waliyyullah disebabkan banyaknya membaca shalawat di bulan Sya’ban. Salah satu contohnya, Syekh Fudhail bin Iyadh, dulu beliau seorang perampok, tetapi beliau mendapat hidayah sehingga bertaubat. Dan Allah mengangkatnya menjadi salah satu Auliya-Nya di bulan Sya’ban.

Semoga Allah memberi kita semua keberkahan di bulan yang istimewa ini. Ãmîn yâ Rabbal ‘âlamîn

_____________

* Penasehat Pasulukan Loka Gandasasmita 

About admin

Check Also

Meraih Rahmat dengan Fitnah

“Setiap pengalaman pahit yang dihadapi manusia, terutama terkait hubungan dengan manusia lain, perlu dimaknai sebagai ...