Home / Downloads / Shalawat Kubra

Shalawat Kubra

Oleh: H. Derajat

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

Imam al-Ghazali pernah bercerita dalam kitabnya yang berjudul “Mukasyafatul Qulub”. Imam Ghazali meriwayatkan, bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Lalu pada suatu malam, laki-laki tersebut mimpi melihat Rasulullah SAW yang tidak mau menoleh kepadanya. Lalu dia bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, apakah engkau marah kepadaku?” Rasulullah SAW menjawab “Tidak”.

Kemudian dia bertanya lagi, “Lalu sebab apakah engkau tidak memandang kepadaku?” Rasulullah SAW menjawab, “Karena aku tidak mengenalmu.” Laki-laki tersebut kemudian bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bagaimana engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu. Engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya”.

Rasulullah SAW menjawab, “Mereka benar, tetapi engkau tidak pernah mengingatku dengan shalawat. Padahal perkenalanku dengan umatku adalah dengan kadar bacaan shalawat mereka kepadaku.” Lalu terbangunlah laki-laki tersebut, dan mengharuskan dirinya untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW, setiap hari 100 kali.

Setelah mimpi tersebut, laki-laki itu selalu membaca shalawat 100 kali sehari. Hingga dia melihat Rasulullah SAW lagi dalam mimpinya. Dalam mimpinya tersebut, Rasulullah SAW bersabda, “Sekarang aku mengenalmu dan akan memberi syafa’at kepadamu.”

Hal ini karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah SAW, dengan memperbanyak shalawat kepada beliau. Oleh karena itu, siapa yang ingin dikenali oleh Rasulullah SAW, hendaklah perbanyak bacaan shalawat kepadanya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubrâ, dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat di hari Jum’at;

أَكْثِرُوْا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِي كُلِّ يَوْمِ جُمْعَةٍ فَإِنَّ صَلَاةَ أُمَّتِيْ تُعْرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ يَوْمِ جُمْعَةٍ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّيْ مَنْزِلَةً

Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap hari jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap hari Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti. (HR. Baihaqi).

Banyak varian berapa minimal jumlah dalam membaca shalawat di setiap harinya, namun berdasarkan kisah di atas, kita dianjurkan untuk membaca shalawat minimal sehari 100 kali dan maksimal tidak ada batasannya (bacalah shalawat yang mudah dihafalkan saja).

Mursyidku yang mulia Imam Junaid al-Baghdadi memerintahkan murid-muridnya agar membaca Shalawât Kubrâ semampunya, maka aku pun menyarankan agar para salik di Pasulukan Loka Gandasasmita ikut menjalankan perintah Mursyid kita tersebut, semoga Allah akan merahmati kita semua.

Shalawât Kubrâ ini dinukil dari Alfiyatu al-Shalawât yang dihimpun oleh Syaikh Muslih bin Abdurrahman Al-Muraqy. Shalawat itu dinamakan Shalawât Kubrâ. Menurut beliau, fadhilah shalawat ini yaitu baik sekali bagi orang yang sedang menunaikan Ibadah Haji ke Mekkah dan Madinah untuk memperbanyak membaca Shalawat Kubra itu di mana saja yang pantas. Lebih-lebih di waktu ziarah ke makam Rasulullah SAW, maka sangat dianjurkan sekali agar segala maksud dan tujuannya yang baik dapat dikabulkan, hajinya menjadi haji yang mabrur, umrahnya menjadi umrah yang diterima oleh Allah SWT, dengan sebab berkah shalawat dan dengan sebab syafa’at Nabi Muhammad saw. Shalawat ini juga banyak diamalkan di kalangan sufi sebagai obat penyejuk jiwa dan lambang cinta abadi kepada Rasulullah SAW.

Fadhilah Shalawat Kubra

Berikut ini fadlilah Shalawat kubra:

(1) Dari Sayyidina Abbas RA bahwa pada saat Rasulullah SAW sedang duduk di Masjid Nabawi datang Malaikat Jibril menghadiahkan Shalawat (alfu alfi shalâtin wa alfu alfi Salâmin ‘alaika yâ sayyidal mursalîn… dst). Kemudian Malaikat Jibril berkata; “Barangsiapa membaca shalawat ini, maka Allah SWT akan menciptakan 70.000 Malaikat di mana setiap Malaikat mempunyai 80.000 kepala dan setiap kepala mendo’akan orang yang membaca shalawat tersebut. Sedangkan do’a Malaikat dikabulkan Allah SWT“. (HR. An-Nasai).

(2) Dalam Kitab Tafrikhul Khatir Shafhah, 27, Susunan Syaikh Imam Ibnu Muhyiddin al-Irbili dikatakan bahwa shalawat ini diamalkan oleh Syaikh Imam Junaid al-Baghdadi Waliyyullah dan oleh Sulthân al-Auliyâ al-Ghauts al-Quthb al-Rabbânî Syaikh Muhyiddin Abd al-Qâdir al-Jailâni Waliyyullah beliau mengamalkan shalawat ini 1000x sehari semalam ditambah Asmaul Husna dan Asma Nabi. Sehingga beliau memperoleh karunia berupa karamah/kemuliaan yang sangat tinggi dari Allah SWT.

(3) Barangsiapa membaca Shalawât Kubrâ secara rutin minimal 1x sehari semalam maka akan diberikan ketenangan dan ketentraman dalam keluarga, diberikan kecukupan rezeki (sandang pangan) dan dikabulkan semua hajat yang diinginkan.

(4) Barangsiapa membaca Shalawât Kubrâ akan diselamatkan dari 600.000 (enam ratus ribu) macam bala’ dunia dan akhirat.

(5) Barangsiapa membaca Shalawât Kubrâ secara rutin maka akan diberikan ketenteraman hati, tercapai tujuan dunia dan akhirat, selalu dipelihara Allah SWT Iman dan Islamnya.

(6) Barangsiapa mengharap dimudahkan dapat berziarah ke Tanah Suci Makkah dan Madinah (Haramain Syarîfain) maka hendaknya memperbanyak membaca Shalawât Kubrâ dengan rasa ikhlas dan mahabbah (cinta) pada Rasulullah SAW.

Berikut Teks Arab dan Latin beserta Terjemahan Shalawât Kubrâ dalam bentuk ebook berformat pdf. Silahkan download atau sekedar dibaca secara online.

About admin

Check Also

Mengapa Harus Bulan Ramadhan?

”Mengapa Allah SWT menurunkan perintah berpuasa kepada orang-orang beriman jatuh di bulan Ramadhan?”. Oleh: Admin ...