Home / Agama / Kajian / Seri Al-Asma Al-Husna; Pengertian Al-Waliyyu

Seri Al-Asma Al-Husna; Pengertian Al-Waliyyu

Oleh: H. Derajat

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Wasshalaatu wassalaamu ‘alaa Muhammadin wa aalihi ma’at tasliimi wabihii nasta’iinu fii tahshiilil ‘inaayatil ‘aammati wal-hidaayatit taammah, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai InayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, aamiin ya Robbal ‘alamin”.

Nama Allah Al-Waliyyu ( الولى ) merupakan salah satu Al-Asma Al- Husna. Sebagaimana firman Allah: 

وَاللّٰهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَآئِكُمْ ۚ وَكَفَىٰ بِاللّٰهِ وَلِيًّا وَكَفَىٰ بِاللّٰهِ نَصِيرًا ۞

“Dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu)”. (An-Nisaa’ [4]: 45)

إِنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ يُحْيِيْ وَيُمِيتُ ۚ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللّٰهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيْرٍ ۞

“Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah”. (At-Taubah [9]:116)

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ ۞

“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)”. (Al-Maaidah [5]:55)

Pengertian Nama Al-Waliyyu

Nama Allah Al-Waliyyu bermakna Yang Maha Penolong atau Yang Maha Melindungi. Apa yang dimaksud dengan Al-Waliyyu?

Kata Al-Waliyyu berasal dari akar kata waliya yang terambil dari huruf wau, lam dan ya, yang artinya “dekat”, lalu berkembang menjadi “pendukung”, “pembela”, “pelindung”, dan semua yang bermakna kedekatan. Termasuk makna lain dari Al-Waliyyu adalah “mencintai”. Dengan adanya rasa cinta, maka akan lahir pembelaan kepada yang dicintainya. Pembelaannya bahkan bisa habis-habisan (all out).

Kata Al-Waliyyu sebagai Nama Allah disebut beberapa kali dalam Al-Qur`an.

Menurut Al-Qusyairi dalam Al-Tahbir fi Al-Taszkir menjelaskan Asma Allah Al-Waliyyu sebagai sifat Allah SWT. bermakna Dia yang mengurusi hal-ihwal hamba-hamba-Nya dan amal perbuatan mereka. Al-Waliyyu dapat pula diartikan Al-Nashiir (Penolong atau Pembantu).

Allah Al-Waliyyu, Allah Maha Penolong, Pembela, dan Pelindung bagi para auliya-Nya (kekasih-Nya). Dia-lah yang menolong dan membela para hamba-Nya yang saleh. Dia menolong mereka mengalahkan para musuh, baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Dia-lah yang membela orang-orang mukmin dan memudahkan segala urusan mereka. Dia-lah yang melindungi orang mukmin dari kesesatan dan kebatilan, serta mengeluarkannya menuju kebenaran.

Allah Maha Mencintai makhluk yang diciptakan-Nya. Di antara makhluk-Nya ada yang kedudukannya sangat tinggi dan sangat dekat dengan-Nya. Sehingga, Nama Allah sebagai Al-Waliyyu tersematkan ke dalam diri hamba-Nya yang shaleh hingga hamba tersebut membawa Sifat-sifat-Nya sebagai Al-Waliyyu (Sang Pembela, Sang Penolong, Sang Pelindung, dan Sang Pecinta). Disebutlah hamba yang menjadi kekasih-Nya itu sebagai Waliyyullah.

Kedekatan, pertolongan, dan perlindungan Allah telah termanifestasi dalam diri kekasih-Nya. Karena itu, karakteristik seorang yang sudah berderajat Waliyyullah adalah cenderung membela kebenaran, mencintai makhlukNya hingga ia menjadi pembela dan pelindung kaum yang lemah, yang tertindas dan yang berserah diri kepada Allah. Allah mengecam dan mengancam perang kepada siapa saja yang memusuhi para wali-Nya. Dalam sebuah Hadits Qudsiy, Allah berfirman;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ (رواه البخاري)

“Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.“ (H.R. Bukhari).

Berdoa Kepada Allah melalui Nama Al-Waliyyu

Silahkan berdo’a melalui nama Allah, Al-Waliyyu, dengan cara-cara sebagai berikut:

1) Baca kalimat di bawah ini terlebih dahulu:

لآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهٗ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنٰى

Laa ilaaha illaa Allaah wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu biyadihil khairu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir, laa ilaaha illaa huwa lahul asmaaul husnaa.

“Tidak ada tuhan melainkan Allah, Maha Esa Dia, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya seluruh kerajaan dan milik-Nya segala pujian, di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu, tidak ada tuhan melainkan Dia, milik-Nya lah seluruh nama-nama yang baik”.

2) Kemudian membaca nama Allah: “Yaa Waliyy” sebanyak 21 kali.

3) Kemudian setelah itu, membaca kalimat ini:

سُبْحَانَ مَنْ لَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنٰى وَالصِّفَاتُ الْعُلْيٰى سُبْحَانَهُ وَتَعَالٰى عَمَّا يَقُوْلُ الظَّالِمُوْنَ عُلُوًّا كَبِيْرًا

Subhaana man lahul asmaaul husnaa was shifaatul ‘ulyaa subhaanahuu wa ta’aalaa ‘ammaa yaquuludzh dzhaalimuuna ‘uluwwan kabiiraa.

“Maha Suci Allah yang milik-Nya seluruh nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang luhur, Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa-apa yang orang-orang dzhalim katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya.”

4) Berdoalah untuk perkara yang dihajati dengan penuh keyakinan, khusyu’ dan tawadhu’ hanya kepada Allah. Allah Maha Mendengar doa hamba-hambaNya. Lakukan dengan penuh pengharapan dan keyakinan.

Berserahlah kepadaNya, bersabar menunggu doa-doa kita dimakbulkan. Pada masa yang tepat. Jangan pernah jemu memohon kepada Allah. Orang yang banyak berdoa adalah orang yang paling bijak. Ingatlah! Berdoa dengan yakin, jangan main-main. Karana Allah Maha Mengetahui yang nyata dan yang tersembunyi.

Fadhilah yang Terkandung di Dalam Nama al-Waliyyu

di antara fadhilah membaca nama Allah Al-Waliyyu dengan takasysyu’an, tadharru’an dan khufyatan secara istiqamah dan berulang-ulang, in syaa Allah dia dimungkinkan menjadi seorang waliyyullah.

Fadhilah yang lain dapat juga digunakan untuk tujuan:

1) Barangsiapa menyebut nama Allah; “Yaa Waaliyy” berulang-ulang, kemudian menghembuskan nafasnya ke dalam rumahnya, in syaa Allah, keselamatan rumahnya akan terpelihara.

2) Barangsiapa yang beristiqamah dzikir dengan nama “Yaa Waliyy“, in syaa Allah, dia akan terselamatkan dari bahaya dan malapetaka yang tidak disangka datangnya.

3) Jika nama “Yaa Waliyy” dibaca 11 kali sebelum berjumpa musuh atau pihak lawan, in syaa Allah, akan dapat melembutkan hati pihak lawan hingga ia tunduk karenanya.

Keteladanan yang Dapat Diambil dari Nama Al-Waliyyu

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Waliyyu, akan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah, dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta beribadah sesuai tuntunan syariat-Nya. Ia hanya menjadikan Allah dan orang-orang yang diridhai-Nya sebagai kekasih dan penolongnya. Dia selalu membela orang-orang yang benar dan tidak menjadikan orang kafir dan setan sebagai penolongnya, apalagi menjadikannya sebagai kekasihnya. Ia tidak akan pernah menjadikan musuh-musuh Allah sebagai pemimpinnya.

Mudah-mudahan, dengan melakukan hal tersebut, dari jiwa kita keluar prilaku yang santun, kasih sayang, menghargai makhluq Allah dan memiliki prilaku tolong menolong. Jika kita ingin ditolong dan dilindungi Allah, maka kita harus menolong dan melindungi orang lain.

Al-Waliyyu adalah sebuah sikap yang harus tertanam dalam jiwa kita. Untuk menanamkannya, kita harus terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan diri agar hidup kita menjadi jalan (media) perlindungan dan kebaikan bagi sebanyak-banyaknya orang. Perhatikan seorang ibu bagi anak-anaknya. Ia adalah perlindungan yang tidak bertepi bagi anak-anaknya, sehingga ia pun memiliki derajat mulia.

Jika kita mampu mengaplikasikan semua itu, kita akan merasakan kerinduan untuk bisa memberikan pertolongan dan perlindungan kepada ummat. Karenanya, distribusi kebaikan bagi banyak orang harusnya menjadi obsesi kita di mana pun kita berada.

Sungguh, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain. Itulah kunci pembuka kecintaan Allah. Belajarlah kepada cahaya matahari yang menerangi tanpa minta balas budi. Karena itu, marilah kita terus memperbaiki akhlaq. Jika semua itu sudah tertanam dalam diri, pintu perlindungan Allah melalui namaNya Al-Waliyyu makin dekat, in syaa Allah.

Wallahu a’lam.

About admin

Check Also

Amalan Nisfu Sya’ban Berjama’ah

“Salah satu amalan yang sudah mentradisi di Indonesia adalah membaca Surat Yasin tiga kali pada ...