Home / Agama / Thariqat/Tasawwuf / Salik, Hati-hati dengan Pemberian Makhluk

Salik, Hati-hati dengan Pemberian Makhluk

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillãhirrahmãnirrahîm
Washshalãtu wassalãmu ‘alã Muhammadin wa ãlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inãyatil ‘ãmmati wal-hidãyatit tãmmah, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

لَا تَمُدَّنَّ يَدَكَ اِلَى الْاَخْذِ مِنَ الْخَلاَٰئِقِ اِلَّا تَرٰى اَنَّ الْمُعْطِىَ فِيْهِمْ مَوْلاٰكَ  فَإِنْ كُنْتَ كَذٰلِكَ فَخُذْ مَا وَافَقَ الْعِلمَ

“Jangan engkau ulurkan tangan untuk menerima pemberian makhluk, kecuali (sehingga) bila sudah bisa merasa bahwa sebenarnya yang memberi itu Tuhanmu, apabila engkau sudah demikian, maka terimalah pemberian mereka yang sesuai dengan ilmumu(syari’at/ halal).”

Sebab, bila engkau masih merasa yang memberi itu makhluk (berarti ada yang dapat membantumu selain Allah), maka Tauhidmu belum benar (murni) dalam menerima pengertian keEsaan Allah dalam kalimah: Lã ilãha illallãh dan Lã haula wa lã quwwata illã billãh.

Sebab, hakikatnya, semua pemberian itu hanya dari Allãh, semuanya adalah hak dan kekuasaan Allãh semata. Sehingga bila ada pemberian dari tangan siapa saja (makhluk), haruslah meyakini bahwa itu langsung dari Allãh yang menyuruh seorang hamba untuk menyampaikan kepadamu. Kamu juga jangan menerima pemberian makhluk kecuali yang sesuai dengan ilmumu, yakni: ilmu lahir (syariat) dan ilmu batin (hakikat).

Khãlid Al-Juhany RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang kedatangan hadiah/sedekah dari temannya tanpa ia meminta dan berharap dalam hatinya, maka hendaknya diterima, sebab yang demikian itu sebagai rizqi yang dihantar oleh Allãh kepadanya“. Dalam riwayat lain ada tambahan: “dan bila ia tidak membutuhkan karena sudah cukup, maka hendaknya diberikan kepada yang lebih berhajat dari padanya.” Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang menolak rizqi yang diberi oleh makhluk tanpa minta-minta, maka sesungguhnya ia telah menolak pemberian Allah”.

Umar bin Khatthab berkata: Rasulullah SAW selalu memberi kepada saya, maka saya berkata: “berikan kepada orang yang lebih membutuhkan daripada saya“. Rasulullah SAW bersabda: “Terimalah dan pergunakan, atau sadaqahkan, dan tiap harta yang datang kepadamu dengan tidak engkau harapkan atau engkau minta, maka terimalah, dan yang tidak jangan engkau harap-harapkan”.

Syaikh Ibrahim al-Khawwãs, berkata: “Seorang shufi itu tidak harus memilih jalan tidak berusaha (tajrid), kecuali jika memang sudah cukup keadaannya”. Syaikh Abu Abdullah al-Qurasy berkata: “Selama keinginan berusaha itu kuat dalam perasaan nafsu, maka berkasab itu lebih utama.”

Syaikh al-A’masy (sulaiman) RA berkata: “Ada seorang pemuda yang datang kepada Syaikh Ibrahim At-taimiy untuk memberi hadiah uang sebanyak 2000 dirham, sambil berkata: “Terimalah uang ini, ini bukan dari raja, juga bukan uang syubhat dan lain-lainnya”. Jawab Ibrahim: “Semoga Allah memberkahi hartamu dan membalas engkau dengan kebaikan dan terima kasih”, lalu ditolaknya uang itu. Setelah pemuda itu pergi saya bertanya: “Ya Aba Imran, mengapa engkau tidak menerima pemberian itu? Demi Allah, istrimu tidak memiliki gamis”. Jawab Ibrahim: “Benar, tetapi anak itu masih muda, belum banyak pengalaman, saya kuatir kalau ia kembali ke kampungnya lalu memberitahu kepada teman-temannya: “Saya telah memberi Ibrahim dua ribu dirham, maka hilang pahalanya dan hilang pula uangnya”.

Wallãhu A’lamu bish-Shawãb

About byHaqq (Admin)

Pena adalah senjata yang lebih halus dari atom. Kadangkala terhempas angin, terbuang seperti sampah. Kadangkala terkumpul ambisi, tergali seperti ideologi. Manfaat dan mudharat pena adalah maqamatmu...

Check Also

Amalan Nisfu Sya’ban Berjama’ah

“Salah satu amalan yang sudah mentradisi di Indonesia adalah membaca Surat Yasin tiga kali pada ...