Home / Relaksasi / Renungan / Prasangka Baik Rasulullah SAW terhadap Orang yang Bersyahadat

Prasangka Baik Rasulullah SAW terhadap Orang yang Bersyahadat

Oleh : H. Derajat

Sahabatku, sebelum aku mulai kisah yang penuh dengan hikmah pedoman kehidupan dengan sesama muslim ada baiknya kita memahami dulu hadits Qudsi berikut ini :

Dalam hadits qudsi, Allāh Subhānahu wa Ta’ālā berfirman:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي فَلْيَظُنَّ بِي مَا شَاءَ

Sesungguhnya Aku tergantung persangkaan hamba-Ku. Oleh karenanya, hamba-Ku, silahkan dia berprasangka dengan apa yang dia mau terhadap diri-Ku,

إِنْ ظَنَّ بِي خَيْرًا فَلَهُ ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ ‍

Jika dia berbaik sangka berupa kebaikan maka kebaikan baginya, jika dia berprasangka buruk maka keburukan baginya”.

Kumulai kisah ini;

Ada sekelompok sahabat Nabi yang bertemu dengan komplotan kafir Quraish lalu saling membunuh. Kelompok kafir tersebut kalah. Di antara mereka ada yang melarikan diri dan dikejar oleh para sahabat Nabi.

Karena terdesak, salah satu orang kafir mengucapkan syahadat. Nama orang kafir ini adalah Mirdas bin Nahik dari Bani Salim. Namun Usamah Bin Zaid masih membunuhnya. Mengetahui hal tersebut, kanjeng Nabi pun marah.

Bagaimana bisa kamu membunuh orang yang sudah mengucapkan kalimat syahadat? Bagaimana kelak kamu bisa mempertanggungjawabkan di hadapan Allah?

Tidak bisa ya Nabi. Orang itu mengucapkan syahadat karena terdesak. Dia hanya pura-pura saja agar tak terbunuh”.

Apa buktinya dia hanya berpura-pura? Kamu sudah melihat isi di hatinya? Selagi dia sudah mengucap lafadz syahadat. Kamu tak boleh membunuhnya”.

Mereka melafadzkan syahadat karena taqiyah ya Nabi. Hanya takut pada pedang. Ini dia sudah memotong tanganku. Ketika akan terbunuh, dia merasa terdesak dan cari aman dengan mengucap syahadat”.

Rasulullah pun melafazkan surat an-Nisa ayat 94,

كَذَٰلِكَ كُنتُم مِّن قَبْلُ فَمَنَّ ٱللَّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوٓا۟

Kadzaalika kuntum min qoblu famannallahu ‘alaikum fatabayyanuu…

Apa kamu tak ingat masa lalumu? Bukankah banyak di antara kalian yang masuk Islam karena Islam menjadi mayoritas? Dan aku tak pernah curiga pada syahadatmu. Coba bagaimana bila dulu aku mencurigai syahadatmu? Bukankah aku juga akan membunuhmu?

Mendengar penjelasan kanjeng nabi, Usamah bin Zaid dan teman-temannya menangis menyadari kekeliruannya.

Kisah ini dimuat dalam beberapa kitab Tafsir dan hadits. Diantaranya Kitab Tafsir Al-Tsa’labi Karya Imam Al-Tsa’labi dan Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul Juz. 5, 4/an-Nisa’ Karya Imam Suyuti.

Saudaraku, kalau seandainya umat Islam memahami ini maka sudah otomatis Syahadat bagi umatnya adalah kunci persatuan dan tak perlu repot mencari alat persatuan dalam beragama yang justru nantinya akan menjadi konflik karena tiap golongan punya dalil masing-masing.

Mari kita share renungan-renungan keagamaan sebelum agama dijauhkan dari hatimu di zaman yang memang telah diceritakan Rasulullah bahwa nanti di akhir zaman siapa yang memegang agamanya seperti memegang bara api. Semoga Allah melindungi kita. Aamiin.

Pasulukan Loka Gandasasmita

 

About admin

Check Also

Cara Melihat Allah Secara Dzhahir Maupun Bathin

“Berbuatlah kalian, karena segala hal dipermudah kepada apa yang diciptakan untuknya”. (Rasulullah SAW) Oleh: H ...