Dalam poling itu Sri Mulyani mengalahkan calon-calon lain seperti mantan Menteri Ekonomi Turki yang kini menjadi kepala UNDP, Kemal Dervis, (8 persen) dan presiden wanita pertama di Chili yang kini memimpin UN Women, Michelle Bachelet, (2 persen).
Bagi para pendukungnya, “keunggulan” Sri Mulyani dianggap menambah bobot achievement mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang diduga terlibat dalam sejumlah kasus bermotif criminal policy termasuk mega skandal dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.
Sri Mulyani mengundurkan diri dari posisi Menkeu pertengahan tahun 2010. Ia memilih menerima pinangan Bank Dunia sebagai salah seorang direktur pelaksana. Keputusan Sri Mulyani tinggal gelanggang colong playu itu melahirkan sejumlah spekulasi.
Ada yang berpendapat kepergian Sri Mulyani ke Washington DC merupakan win-win solution dan langkah paling menguntungkan bagi pemerintahan SBY yang terganggu oleh megaskandal dana talangan Bank Century. Ada juga yang berpendapat, kepergiaan Sri Mulyani itu karena desakan pihak-pihak yang selama ini terganggu oleh Sri Mulyani, khususnya dalam persoalan pajak. Ada juga yang menduga, Sri Mulyani sengaja pergi untuk kemudian kembali lagi sebagai orang nomor satu di negeri ini.
Ada juga sementara kalangan yang mencurigai hasil poling tersebut mengingat worldbankpresident.org bukanlah situs resmi Bank Dunia. Adapun situs resmi Bank Dunia beralamat di worldbank.org. Pihak yang mengoperasikan worldbankpresident.org juga tidak diketahui pasti. Dari penelusuran yang dilakukan diketahui bahwa domain tersebut dibuat pada 15 Desember 2004. Tidak tercatat nama pemilik domain. Tetapi diketahui bahwa domain tersebut didaftarkan dari kota Scottsdale, Arizona, Amerika Serikat. Alamat ini diduga kuat adalah proxy address. Dus artinya, situs tersebut dapat dioperasikan dari mana saja, termasuk dari Indonesia untuk kepentingan-kepentingan lain yang tidak ada hubungannya dengan proses pemilihan presiden Bank Dunia.
Informasi terakhir yang dikutip dari Reuters menyebutkan bahwa kelompok negara-negara berkembang menominasikan Menko Perekonomian dan Keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala dan mantan Menteri Keuangan Kolumbia yang kini mengajar di Columbia University di New York, Amerika Serikat, Jose Antonio Ocampo.
Kantor berita Reuters memperoleh informasi itu dari sumber yang memiliki pengetahuan luas mengenai upaya kelompok negara berkembang tokoh-tokoh dari negara negara berkembang untuk mengisi pos yang akan ditinggalkan Robert Zoellick bulan Juni nanti.
Deadline pencalonan akan ditutup hari Jumat waktu Amerika Serikat atau Sabtu waktu Indonesia.
Amerika Serikat sejauh ini masih belum menyebutkan siapa kandidat mereka. Informasi yang dikumpulkan Reuters menyebut sejumlah nama kemungkinan sedang digodok pemerintahan Barack Obama. Pertama, Dutabesar AS untuk PBB, Susan Rice, Senator dari Partai Demokrat John Kerry, dan CEO PepsiCo yang keturunan India, Indra Nooyi. Namun masih terbuka sejumlah nama lain juga tengah dipertimbangkan pemerintahan Obama.
Sejak didirikan di akhir Perang Dunia Kedua silam, Bank Dunia selalu dipimpin oleh tokoh Amerika Serikat. Sementara tokoh Eropa selalu memimpin saudara Bank Dunia, yakni International Monetary Fund (IMF). Kelompok negara-negara berkembang sudah sejak lama menginginkan agar kedua lembaga keuangan internasional yang dilahirkan di Bretton Woods itu tidak lagi didominasi oleh tokoh-tokoh Amerika Serikat dan Eropa.
Sedemikian jauh, nama Sri Mulyani atau tokoh dari Indonesia lainnya, sama sekali tidak disebut-sebut sebagai kandidat dari kelompok negara-negara berkembang yang dalam hal ini direpresentasikan oleh BRICS, Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Dengan demikian kabar mengenai popularitas Sri Mulyani di gelanggang Bank Dunia yang disebutkan luar biasa untuk sementara dapat disimpulkan hoax semata.
Sumber : http://teguhtimur.com/