Oleh: H. Derajat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.
Saudaraku dan para sahabatku, pada beberapa artikel yang lalu telah dibeberkan sejarah tentang Habib Umar bin Ismail bin Yahya yang masyhur dengan laqab “Abah Umar”. Abah Umar dengan tarekat Syahadatain-nya mengalami banyak dinamika yang membuat geger dunia per-kiyai-an di daerah Jawa Barat dan sekitarnya.
Abah Umar dengan tarekat Syahdatain-nya adalah seorang tokoh yang sejarahnya bisa dilihat pada artikel yang link-nya dapat diklik berikut ini :
– Sejarah Abah Umar dan Wirid Syahadatain (Bagian 1)
– Sejarah Abah Umar dan Wirid Syahadatain (Bagian 2)
– Sejarah Abah Umar dan Wirid Syahadatain (Bagian 3)
– Perintah Wirid “Yaa Haadii..” dari Abah Umar
– Nadzhaman Tawassul; Pancaran Nur Muhammad yang Tak Pernah Pupus
Saudaraku, Abah Umar adalah seorang wali yang berada pada maqam Quthb al-Aqthâb (Poros dari para Wali) di Tanah Jawa. Demikian sebagaimana yang dinyatakan secara gamblang oleh Habib Luthfi Bin Hasyim Bin Yahya, Râis ‘Âm Idârah ‘Âliyah Jam’iyyah Ahlith Tharîqah al-Mu’tabarah al-Nahdhiyyîn (JATMAN).
Beliau mengungkap beberapa fakta tentang Habib Umar Bin Ismail Bin Yahya atau Abah Umar Panguragan, pendiri Jama’ah Tarekat Asy-Syahadatain. Suara Habib Luthfi yang menyatakan hal tersebut dapat dilihat pada video youtube berikut ini:
Dalam rekaman suara tersebut, Habib Luthfi mengungkapkan bahwa Abah Umar merupakan sosok yang menjabat kedudukan Wali Quthb al-Aqthâb terlama di Tanah Jawa.
“Saya salah satu muridnya, selama 3 tahun”. Demikian Habib Luthfi bercerita dalam suara rekaman tersebut.
Selain itu, Habib Luthfi juga menceritakan bagaimana kondisi pengajian Syahadatain Abah Umar pada waktu itu, serta proses seminggu menjelang Syahidnya Abah Umar. Suatu rahasia maqamat yang hanya bisa diketahui oleh seorang Wali juga telah diungkap oleh beliau.
Semoga kita dapat limpahan manfa’at dari rahasia-rahasia Allah SWT pada Abah Umar, mendapat limpahan Cahaya Allah SWT yang terlimpah pada diri Abah Umar, dan mendapatkan limpahan Ilmu Allah SWT yang yang ada pada diri Abah Umar, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“. Al-Fâtihata atsâbakumullâh…
Wallâhu A’lam