Oleh : H Derajat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.
Saudaraku yang sangat aku sayangi, sesungguhnya aku memberikan nasehat ini hanyalah untuk mengingatkan diriku semata sebagai makhluk yang penuh kehinaan dan tidak layak dikatakan sebagai orang yang baik.
Namun demikian, sebagai langkah untuk saling mengingatkan sebagai kewajiban umat maka aku sampaikan pula kepadamu sebagai bentuk rasa kasih sayangku.
Kanjeng Sunan Drajat memberi wejangan dan amanah kepada kita semua dan utamanya bagi seluruh murid beliau di Pasulukan Loka Gandasasmita untuk selalu memegang teguh ajaran ini.
1. Memangun resep teyasing Sasomo
(Sebaiknya kita selalu membuat senang hati orang lain)
2. Jroning suko kudu eling Ian waspodo
(Di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada).
3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah.
(Dalam perjalanan untuk mencapai cita–cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan).
4. Meper Hardaning Pancadriya
(Kita harus selalu menekan dan mengekang gelora nafsu–nafsu).
5. Heneng–Hening-Henung
(Dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita–cita luhur).
6. Mulyo guno Panca Waktu
(Suatu kebahagiaan lahir bathin hanya bisa kita capai dengan khusu’ sholat lima waktu).
7. Menehono teken marang wong kang wuto, Menehono mangan marang wong kang luwe, Menehono busono marang wong kang wudo, Menehono ngiyup marang wongkang kodanan.
(Ajarkan ilmu pada orang yang tidak tahu, Berilah makan kepada orang yang lapar, berilah baju kepada orang yang tidak punya baju, serta beri perlindungan orang yang menderita).
Demikian juga telah berkata pendahuluku yang mulia KGPAA Mangkunegara IV sebagai berikut :
“Manise netra ruruh, angedohken mring salah tampi, wong kang trap sileng tata, tan agawe rengu, wicara lus kang mardawa, iku datan kasendhu marang sasami, wong kang rumaket ika.”
(Muka manis dan mata lembut, menjauhkan kesalahpahaman, orang yang menerapkan tata susila, tidak akan diragukan orang, orang yang bicaranya halus, tidak akan diumpat orang, semua itu menunjukkan keakraban sesama).
“Wong andhap asor iku, yekti oleh penganggep becik, wong meneng iku nyata, neng njaban pakewuh.”
(Orang yang rendah hati, pasti akan dianggap baik. Sedang orang yang diam itu selamat dari bencana lidah).
“Wong prasaja solahira, iku ora gawe ewa kang ningali, wong nganggo tepanira.”
(Orang yang sederhana itu tidak akan mengganggu orang lain, bahkan dijadikan teladan orang lain).
“Pepuntone nggonira dumadi, ngugemana mring catur upaya, mrih tan bingung pangesthine, kang dhingin wekasingsun, anirua marang kang becik, kapindho anuruta mring kang bener iku, katri nggugua kang nyata, kaping pate miliha ingkang pakolih, dadi kanthi ning ndonya.”
(Hakikat hidupmu di dunia, berpeganglah pada empat usaha, agar tidak bingung mencapai tujuan, nasehatku yang pertama, contohlah apa yang baik, kedua tirulah kehendak yang baik, ketiga indahkanlah apa yang nyata, keempat pilihlah apa yang membawa keberhasilan, itulah bekal hidupmu).
Demikianlah yang dapat ku sampaikan hari ini, semoga Allah Ta’ala merahmati dan menyayangi kita semua. Aamiin.