Home / Ensiklopedia / Analisis / Menjaga Nusantara di Tengah Pusaran Laut Cina Selatan

Menjaga Nusantara di Tengah Pusaran Laut Cina Selatan

“Kita memiliki kekayaan luar biasa: laut yang luas, hasil bumi yang melimpah, dan sumber daya manusia yang muda dan adaptif. Semua itu hanyalah kekayaan yang tak ada artinya jika kita tidak memiliki kesadaran geopolitik dan kapasitas menjaga serta mengelolanya secara mandiri”.

Oleh: Dr. H. Soviyan Munawar, MT. CRMP.*

Malam ini saya merenung. Membaca ulang berbagai laporan strategis dan dinamika geopolitik di kawasan Laut Cina Selatan. Wilayah ini, yang tampak jauh dari hiruk-pikuk ibu kota, sejatinya adalah titik simpul penting dalam percaturan global. Lebih dari sekadar bentangan laut, Laut Cina Selatan adalah jalur vital perdagangan internasional, sekaligus ruang strategis yang kini penuh dinamika kepentingan, baik ekonomi, politik, maupun keamanan.

Sebagai bangsa yang terletak di jalur silang dunia, Indonesia berada di posisi yang tidak bisa diabaikan. Kita bukan pihak yang bersengketa, tetapi kita berada dekat, bahkan memiliki wilayah kedaulatan seperti Natuna yang bersinggungan langsung dengan berbagai manuver kekuatan global. Dalam konteks ini, kewaspadaan bukanlah sikap paranoid, melainkan bentuk tanggung jawab atas amanah sejarah dan geografi kita sebagai penjaga kawasan Indo-Pasifik.

Namun, kewaspadaan itu perlu didekati secara bijak dan komprehensif. Pertahanan tidak semata-mata diukur dari jumlah kapal atau persenjataan, melainkan dari ketahanan nasional secara menyeluruh — dari kemampuan ekonomi, kecanggihan teknologi, ketahanan pangan, kemandirian energi, hingga kekuatan diplomasi. Dalam dunia yang semakin kompleks, kekuatan lunak (soft power) dan kecerdasan strategis sama pentingnya dengan kekuatan keras (hard power).

Alih-alih hanya menekankan pendekatan militeristik, kita perlu membangun strategi pertahanan yang holistik dan proaktif. Misalnya, mendorong pemanfaatan teknologi satelit dan drone buatan anak bangsa untuk pengawasan maritim, mengembangkan ekosistem industri pertahanan dalam negeri yang mandiri dan efisien, serta membina kerja sama regional berbasis prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang menjunjung inklusivitas dan stabilitas kawasan.

Lebih dari itu, kesadaran geopolitik harus mulai ditanamkan kepada generasi muda — bukan untuk menumbuhkan rasa curiga, tetapi untuk membentuk karakter kebangsaan yang tangguh, cerdas, dan penuh integritas. Kita harus melatih generasi yang memahami bahwa menjaga kedaulatan bukan sekadar tugas militer atau aparat, tapi juga tanggung jawab setiap warga negara melalui keunggulan di bidangnya masing-masing: teknologi, pendidikan, ekonomi kreatif, dan diplomasi budaya.

Kita memiliki kekayaan luar biasa: laut yang luas, hasil bumi yang melimpah, dan sumber daya manusia yang muda dan adaptif. Tetapi semua itu bisa tereksploitasi jika kita tidak memiliki kesadaran geopolitik dan kapasitas menjaga serta mengelolanya secara mandiri. Kemandirian bukanlah penutupan diri, melainkan kemampuan menentukan arah bangsa sendiri dalam kancah global.

Contohnya terlihat saat insiden pelanggaran Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kita di perairan Natuna. Penegakan hukum dan kehadiran negara sangat penting. Namun setelah itu, perlu dilanjutkan dengan langkah-langkah strategis jangka panjang: penguatan nelayan lokal, pembangunan pangkalan ekonomi maritim, hingga investasi pada riset kelautan nasional.

Kita perlu menggeser cara pandang: dari sekadar menjaga wilayah menjadi membangun kedaulatan berbasis kapasitas nasional. Kita tidak bisa terus bergantung pada kekuatan asing untuk menjaga stabilitas kawasan. Indonesia harus tampil sebagai jangkar perdamaian dan poros maritim dunia dengan kepercayaan diri, dengan visi, dan dengan kemampuan yang terus diperkuat.

Di tengah pusaran geopolitik dunia, satu hal yang pasti: masa depan Indonesia ditentukan oleh seberapa siap kita mengelola kekayaan dan potensi kita sendiri. Maka, mari kita siapkan generasi yang tidak hanya bangga menjadi Indonesia, tapi juga siap menjaga dan membangun Nusantara dengan pengetahuan, kearifan, dan semangat kebangsaan yang tinggi.

__________

* Murid di Pasulukan Loka Gandasasmita

 

About admin

Check Also

Manfaat Durian untuk Tubuh Kita

“Durian merupakan karunia Allah SWT bagi manusia yang sangat bermanfaat dan kaya akan nutrisi” Oleh: ...