Ada kajian menarik dari seorang profesor asal London bernama Oppenheimer, yang selama 20 tahun lakukan riset tentang Nusantara. Ini penting agar kita tau jati diri Nusantara.
Oppenheimer terlibat suatu proyek raksasa untuk pemetaan genome manusia di seluruh dunia. Dari situ, ia mendapatkan data untuk menyusun bukunya. Melalui buku ini, ia pula menyulut perdebatan Dunia Arkeolog.
Tahun 1998, Oppenheimer menerbitkan buku yang menggoncang kalangan ilmuwan arkeologi dan paleoantropologi, ”Eden in the East : The Drowned Continent of Southeast Asia”.
Prof. Dr. Stephen James Oppenheimer, dokter ahli Human Genom (Genetika & DNA) dari Oxford University, London, Inggris, mempublikasikan hasil penelitian DNA-nya selama 20 tahun
lebih di Indonesia dan Asia Tenggara serta Papua Nugini.
Buku Stephen Oppenheimer berjudul: “Eden in The East, The Drowned Continent in South East Asia“, menyimpulkan teorinya bahwa Asia Tenggara atau tepatnya Paparan Benua Sunda (Sundaland) adalah lokasi ―Syurga Aden (nama aden dari Alkitab yakni tempat Manusia pertama atau adanya peradaban Manusia Pertama).
Sundaland/Atlantis Benua yang hilang adalah tempat lahirnya peradaban umat manusia sedunia, karena di tanah Sundalandlah pada saat itu yang kaya akan mineral di kurun waktu 80.000 – 6.000 tahun yang lalu.
Jika demikian, Nusantara ini adalah Induk Peradaban Dunia, Dan semua manusia di dunia ini memiliki moyang dari Nusantara ini, yaitu dari Sundaland/Atlantis.
Namun kemudian, Induk Peradaban itu musnah terkena bencana banjir besar kolosal global 3 kali pada sekitar 12.000 – 6.000 tahun yang lalu, yang salah satunya, menurut Oppenheimer terkait dengan cerita legenda banjir besar Nabi Noah atau Nuh.
Legenda banjir besar itu ternyata ada (banyak yang mirip) dan hidup ceritanya di beberapa sejarah peradaban besar lainnya, seperti Sumeria, India, Mesir, Yunani, Eropa dan penduduk asli Amerika (indian Maya & Aztek, dan lain lain).
Bahkan, dalam peradaban agama era sebelum masehi yaitu deocalion dalam mitologi yunani, Matsya. Dalam purana hindu,dan alkitab taurat, lalu berlanjut ada jejaknya dalam agama Zaman Masehi yaitu Kitab injil ,dan Kitab islam (Al-Qur’an).
Akibat bencana Besar ini, maka manusia berpencar dari Tanah Sundaland ke dataran tinggi Asia dan Eropa, lalu menjadi inspirator yang melahirkan peradaban-peradaban dunia lainnya seperti Sumeria, Mohenjodaro-Harrapa-India, Mesir, Indian Maya & Aztek di benua Amerika Selatan, Yunani dan Eropa serta Persia.
Oleh: Mochamad Rivai SSPA, Wiraswasta
Source: The Global Review