Home / Agama / Kajian / Mengenal Badan Ruhani (1)

Mengenal Badan Ruhani (1)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ

Bismillãhi ‘r-Rahmãni ‘r-Rahîm.
Al-hamdu lillãhi Rabbi ‘l-‘Ãlamîn. Allãhumma shalli wa sallim ‘alã Sayyidinã Muhammadin wa ‘alã ãlihî wa shahbihî ajma’în. Ammã ba’du.

Saudaraku terkasih, Allah SWT berfirman dalam Surat At-Tîn (95): 4:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ۞

Laqad khalaqna ‘l-insãna fî ahsani taqwîm

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Sesungguhnya, manusia adalah sebaik-baik ‘Titah Allah’, sebagaimana difirmankan dalam Q.S. At-Tîn (95) : 4 di atas, disempurnakan Allah dengan karunia akal dan qalbu (hati), yang perpaduan di antara keduanya menyatu menjadi budi pekerti yang luhur atau akhlãqu ‘l-karîmah.

Untuk mengetahui di mana letak akal dan hati, alangkah baiknya jika kita mengutip ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito, Pujangga Karaton Surakarta Hadiningrat, dalam Wirid Ma’lumat Jati, yang telah disalin dari serat beraksara Jawa Krama ke aksara latin oleh Raden Kusumo Tanoyo. Beliau adalah satu di antara guru dari guru mulia kita, Kangjeng Pangeran Haryo Haji Derajat Hadiningrat, Mursyid Thariqah As-Syathariyah.

“.. Mula wujuding urip kita iku babare mawa pepangkat, dumunung ing dalem pitung kahanan, iya iku minangka warananing Dat, dadi wahananing Sifat-Asma-Af’al-kita kabeh, kaya kang kapratelaké ing ngisor iki urute sawiji-wiji:

(1) Khayu, tegese urip, anunggal Kahananing Dat.
(2) Nur, tegese cahya, dumunung sajabaning urip.
(3) Sirr, tegese rahsa, dumunung sajabaning cahya.
(4) Roh, tegese nyawa, diarani suksma, dumunung sajabaning rahsa.
(5) Nafsu, tegese angkara, dumunung sajabaning sukma.
(6) Akal, tegese budi, dumunung sajabaning nafsu.
(7) Jasad, tegese badan, dumunung sajabaning budi.”

Pada intinya, badan manusia ternyata diciptakan Allah berlapis-lapis. Jika Jalaluddin Rumi mengajarkan “Fîhi Mã Fîhi -Di Dalamnya Apa yang Di Dalamnya”, Raden Ngabehi Ronggowarsito memaparkan badan manusia dari lapis terdalam hingga terluar. Ajaran ini menjelaskan betapa manusia sesungguhnya terdiri atas badan jasmani yang tampak dan badan ruhani yang tidak tampak.

Betapa manusia adalah cerminan Tuhan, Kangjeng Nabi Muhammad Shalla ‘l-Lãhu ‘alaihi wa sallam bersabda, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim:

فَإِنَّ اللّٰهَ خَلَقَ آدَمَ عَلَى صُوْرَتِهِ ۞

Fa inna ‘l-Lãha khalaqa Ãdama ‘alã shûratihi

“Karena sesungguhnya Allah menciptakan Adam dalam bentuk-Nya (sebagai cerminan-Nya)”.

Huwa d-Dzhãhiru, Huwa ‘l-Bãthinu, Dia Maha Tampak, Dia Maha Tidak Tampak. Tentulah, selayaknya kita sadari bahwa manusia terdiri atas badan jasmani yang tampak dan badan ruhani yang tidak tampak.

Raden Ngabehi Ronggowarsiro menguraikan dengan sangat rinci bahwa lapis terdalam manusia adalah Hayyu (Khayu), lalu seperti kulit bawang yang tipis terdapat lapis-lapis luar berikutnya yaitu Nur, Sirr, Roh (Ruh), Nafsu, Akal, yang seluruhnya tidak tampak, baru kemudian Jasad (Badan Jasmani) kita yang tampak.

Di mana letak hati? Mengapa nafsu justru diterangkan berada di dalam akal? Mengapa pula nafsu justru begitu dekat dengan ruh?

Semoga kita dapat kembali belajar bersama dalam kesempatan berikutnya.

مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ ۞

Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa Rabbahu

“Barangsiapa mengenal dirinya niscaya mengenal Tuhannya”.

Wallãhu a’lam bish-shawãb.

وَاللهُ الْمُوَفِّقُ إِلَى أَقْوَمِ الطَّرِيْقِ ۞

Wa ‘l-Lãhu al-muwaffiq ilã aqwami ‘t-tharîq.
Wassalãmu ‘alaikum warahmatu ‘l-Lãhi wabarakãtuh

______________

Ditulis pada Kamis malam Jum’at Pon, 7 Sura Tahun Ehe 1956 atau 7 Muharam 1444 Hijriyah yang bertepatan dengan 4 Agustus 2022.

Oleh: K.P.H.A. Panembahan Pakoenegoro | R.M. Hartawan Candra Malik

About admin

Check Also

Sudahkah Engkau Berdzikir?

Oleh: H. Derajat* بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ ...