Oleh: H. Derajat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيم
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad wa ‘ala aali Sayyidina Muhammad.
Banyak hal yang menjadi sebab perselingkuhan seorang suami ataupun seorang istri. Bisa dikarenakan cinta lama yang bersemi kembali, terlalu banyak menumpuk kekurangan pasangan di dalam ingatan dan hati, ataupun penggunaan sosial media yang berlebihan.
Ada juga penyebab lahirnya perselingkuhan adalah berkurangnya komitmen dalam diri salah satu pasangan atau keduanya atau terlalu banyak dan sering melihat sesuatu yang bukan mahramnya yang dapat menyebabkan seseorang memandang pasangannya biasa saja.
Dengan berkurangnya komitmen, akad nikah yang disaksikan oleh malaikat dan menggetarkan ‘arsy pun menjadi korban pengkhianatan hingga lahirnya perselingkuhan.
Berikut adalah kisah yang bisa jadi bahan renungan bagi kita dan pasangan kita.
Suatu hari Imam Syafi’i radhiyallaahu ‘anhu kedatangan seorang laki-laki. Ia seorang yang suddah beristri. Ia mengadu kepada Imam Syafi’i perihal istrinya yang sudah tak cantik, tak menggairahkan lagi dalam pandangan matanya.
Suami: “Wanita yang aku nikahi itu pertama kali cantik dan menggairahkan. Tapi kenapa sekarang kecantikannya hilang, tidak menggairahkan ?”
Mendengar hal itu, Imam Syafi’i dengan tersenyum berkata: “Kamu ingin istrimu kembali lagi cantik, Menggairahkan ?”
Suami: “Betul”
Imam syafi’i: “Gampang…, tundukan pandanganmu dari seluruh wanita yang diharamkan selama sebulan!”.
Setelah mendengar nasihat tersebut, ia segera mematuhi apa yang disampaikan Imam Syafi’i. Sebulan kemudian laki-laki tersebut bertemu kembali dengan Sang Imam.
Imam syafi’i pun bertanya: “Bagaimana sekarang? Istrimu sudah kelihatan cantik ?”
Suami: “Maa syaa Allah wahai imam, sungguh tak ada wanita cantik, menggairahkan selain istriku.”
Imam syafi’ipun berkata dari kenyataan itu: “Sebenarnya istrimu tidak berubah. Namun, ketika kamu menjadi laki-laki yang sering melabuhkan atau mendaratkan pandangannya kepada wanita-wanita yang tidak halal. Ketika itu, Allah mencabut kenikmatan pandanganmu melihat yang halal. Ketika Allah mencabut kepadamu kenikmatan melihat yang halal itulah kenapa kamu melihat istrimu menjadi biasa. Akan tetapi, ketika kamu meninggalkan pandangan yang haram, akhirnya kamu hanya menikmati pada pandangan yang halal (istrimu), di situlah kamu akan mendapati kenikmatan istrimu kembali.”
Dari kisah ini dapat diambil hikmah bahwa “maksiat menggerogoti nikmat dan indahnya rasa ibadah“. Mari jaga kesucian pernikahan dengan menjaga pasangan kita dengan menjaga diri kita sendiri.
Sahabatku yang sangat kukasihi, perhatikanlah video di bawah ini, engkau akan merasakan bahwa istrimu akan nampak sangat cantik di hadapanmu. Semua kebosanan berkeluarga kita dengan pasangan hidup kita ini tentunya akan hilang dan kita akan menyimpulkan bahwa istri kita adalah yang terbaik bagi kita in syaa Allah.
واللّٰهُ اَعْلَمُ بِالصَّوَابِ