Home / Agama / Kajian / Melatih Kekuatan Imajinasi Spiritual

Melatih Kekuatan Imajinasi Spiritual

Oleh: Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillãhirrahmãnirrahîm
Washshalãtu wassalãmu ‘alã Muhammadin wa ãlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inãyatil ‘ãmmati wal-hidãyatit tãmmah, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

KEKUATAN imajinasi spiritual (the power of spiritual imagination) yang lebih dikenal quwwah al-hayãliyyah oleh para praktisi tasawuf ialah kemampuan bagi seseorang untuk melakukan kontemplasi sangat tinggi (khawãsh al-khawãsh) sehingga imajinasinya mampu menembus dan melampaui batas alam syahadah. Ia sudah memiliki kemampuan mengakses alam antara (alam barzakh), yaitu alam yang berada antara alam syahadah mutlak dan alam gaib mutlak.

Alam antara ini diperkenalkan sebagai al-‘alam al-hayãl oleh Imam Al-Gazali atau al-‘alam al-mitsãl menurut Ibnu ‘Arabi, yang diterjemahkan sebagai imaginal world oleh Willian C. Chittick dalam bukunya, Imaginal Worlds, sebuah buku sangat advanced bagi orang yang ingin mendalami dunia spiritual.

Kekuatan imajinasi cerdas seseorang bisa membantu mengakses alam mitsal. Jika seseorang memiliki kemampuan ini, ia lebih pantas bersyukur kepada Allah karena dengan sendirinya ia sudah mampu berada pada tahap mukãsyafah, yaitu penyingkapan hijab berlapis-lapis di dalam dirinya. Syarat utama bagi orang yang akan mengakses tahap (maqam) ini ialah, pertama, ia harus mampu menaklukkan dirinya sendiri dalam arti menjinakkan hawa nafsu dan pikirannya, yang biasa diistilahkan dengan ketersingkapan hijab (mukãsyafah).

Tahap berikutnya, ia harus mampu mendalami lembaran-lembaran kompleksitas diri sendiri nan mahaluas dan mahadalam. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa mampu memahami diri sendiri maka ia akan mampu memahami Tuhannya.” Ungkapan itu sangat dalam. Ilmu pengetahuan maharumit, jauh lebih rumit dari pengetahuan lain, ialah Tuhan, tetapi referensi utama untuk memahaminya ternyata di dalam diri kita sendiri.

Kekuatan imajinasi bisa menembus lebih jauh dari alam barzakh (secara literal berarti antara). Ia bisa menembus alam lebih tinggi berikutnya, seperti alam malakut (alamnya malaikat), alam jabarut (alam roh), dan mi’raj ke puncak.

Rasulullah pernah mengisyaratkan hal ini dengan mengatakan, “Ash-shalãtu mi’rãj al-mu’minîn (shalat adalah mi’raj orang-orang mukmin).”

Mari kita terus berlatih ke dalam bentuk mujãhadah dan riyãdhah.

Di dalam perspektif tasawuf, seolah tidak dikenal alam gaib dalam arti alam yang di luar kemampuan kognitif manusia untuk memahaminya atau alam yang yang tak teridentifikasi (unidentifying worlds).

Alam gaib oleh para sufi bukan sesuatu yang amat asing. Alam gaib bagi mereka ialah alam yang berada di balik hijab. Manakala hijab sudah terbuka (mukãsyafah), hilanglah kegaiban itu. Kalaupun masih ada, yang tersisa hanyalah entitas tetap (al-a’yãn al-tsãbitah).

Ini pun sudah diidentifikasi dalam dua kategori, yaitu entitas wahidiyat yang masih bisa dikenali melalui nama-nama (al-asma’)-Nya dan ahadiyat yang sudah tidak teridentifikasi atau disebut alam gaib mutlak (asrãr al-asrãr/the sacred of the sacred).

Berbeda dengan para fuqaha yang seolah memberi wilayah alam gaib amat luas, yaitu selain yang masuk dari kategori alam syahadah, alam dunia yang kita huni.

Sesungguhnya para sufi tidak mendikotomikan antara alam syahadah dan alam gaib. Bagi Ibnu ‘Arabi, alam syahadah tidak murni sebagai alam fisik karena ia hanya elemen dasar dari rangkaian tingkatan alam yang terdiri atas tanah, air, udara, dan api.

Alam syahadah mutlak disebut juga alam dunia (dari akar kata dana, berarti rendah). Alam dunia ini juga terdiri atas alam mineral, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan sebagian unsur manusia. Kesadaran dan kekuatan imajinasi (quwwah al-hayãliyyah) seseorang dapat menembus batas-batas tersebut.

Wallãhu A’lamu bish-Shawãb

___________

*Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta

About byHaqq (Admin)

Pena adalah senjata yang lebih halus dari atom. Kadangkala terhempas angin, terbuang seperti sampah. Kadangkala terkumpul ambisi, tergali seperti ideologi. Manfaat dan mudharat pena adalah maqamatmu...

Check Also

Mintalah Allah dan Tidak Meminta MakhlukNya

“Bila meminta masuk surga dan terhindar dari neraka maka berarti kita masih meminta makhluk ciptaanNya” ...