Oleh: H. Derajat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Wasshalaatu wassalaamu ‘alaa Muhammadin wa aalihi ma’at tasliimi wabihii nasta’iinu fii tahshiilil ‘inaayatil ‘aammati wal-hidaayatit taammah, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai InayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, aamiin ya Robbal ‘alamin”.
Nabi SAW telah bersabda tentang menyebar ghibah (gosip) dalam haditsnya yang mulia :
أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوْا: اَللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، قِيلَ: أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخِيْ مَا أَقُوْلُ؟ قَالَ: إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
Artinya: “Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)?. Para sahabat menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Kemudian beliau bersabda : Ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci. Ada yang bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakana itu betul-betul ada pada dirinya ?. Beliau menjawab : Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan tidak betul, berarti kalian telah memfitnah (mengucapkan suatu kedustaan).”
Sepulang dari sawah, seekor kerbau rebahan di kandang dengan wajah lelah dan nafas yang berat. Lalu datanglah seekor anjing, kemudian kerbau berkata kepada anjing: “Ah, temanku, aku sangat lelah, kalau boleh besok aku mau istirahat sehari saja.”
Si anjing pergi dan di tengah jalan dia berjumpa dengan kucing, lalu anjing berkata kepada kucing: “Tadi, saya bertemu kerbau, katanya dia besok mau istirahat dulu. Sudah sepantasnya sebab boss kasih kerjaan terlalu berat.”
Si kucing lalu bercerita kepada kambing: “Kerbau komplain boss kasih kerjaan terlalu banyak dan berat, besok dia tidak mau kerja lagi.”
Kambing pun bertemu ayam dan dia bilang: “Kerbau tidak senang kerja dengan boss lagi, mungkin dia sudah ada kerjaan yang lebih baik.”
Ayam pun berjumpa dengan monyet dan dia bercerita: “Kerbau tidak akan kerja lagi untuk boss, dan mau kerja di tempat lain.”
Saat malam tiba, monyet bertemu dengan si boss, dan berkata: “Boss, si kerbau akhir-akhir ini sudah berubah sifatnya, dan mau meninggalkan boss untuk bekerja di tempat boss yang lain.”
Mendengar ucapan monyet, sang boss marah besar. Dan tanpa konfirmasi lagi, dia langsung menyembelih si kerbau karena dinilai telah berkhianat kepadanya.
Padahal ucapan asli si kerbau adalah: “Saya lelah dan besok mau istirahat sehari saja.”
Ku tutup dengan do’a;
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ، وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Rabbana la taj’alna fitnatan lil qaumidz dzalimin. Wa najjina birahmatika minal qaumil kafirin.
Artinya; “Ya Tuhan kami. Semoga Engkau tidak menjadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang dzalim (buruk amal perbuatannya), dan pastinya Engkau pun berkenan menyelamatkan kami dengan rahmat-Mu dari (tipu daya) orang-orang yang kafir (mengingkari dan memusuhi ajaran-ajaran-Mu).”