Home / Agama / Kajian / Manuskrip Kuno, “Bocoran” Hadits Nabi SAW yang Disembunyikan Abu Hurairah

Manuskrip Kuno, “Bocoran” Hadits Nabi SAW yang Disembunyikan Abu Hurairah

Oleh: H. Derajat

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

Sahabatku terkasih, pada artikel yang lalu telah disebutkan bahwa Abu Hurairah RA sempat merahasiakan beberapa hadits Rasulullah SAW. Namun, menjelang akhir hayatnya beliau sempat “membocorkan” rahasia tersebut kepada beberapa orang Tabi’in.

Berkaitan dengan itu, di Perpustakaan Nasional Istambul Turki terdapat manuskrip kuno yang diyakini sebagai “bocoran” rahasia hadits yang sempat disembunyikan oleh Abu Hurairah RA. Manuskrip tersebut berangka tahun ke-2 Hijriyah. Ternyata hadits tesebut menginformasikan tentang fenomena akhir zaman yang lebih spesifik.

Di dalam banyak hadits Nabi SAW, sejumlah tanda mengenai akhir zaman telah dijabarkan secara umum. Ciri-ciri akhir zaman pun ditandai dengan ciri kecil (shughrâ) dan ciri besar (kubrâ). Namun, di dalam manuskrip disebutkan tentang peristiwa dan nama tokohnya secara detil dan transparan.

Selain kepada Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW juga telah mewasiatkan secara umum tentang fenomena akhir zaman tersebut. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

يَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ مَا يُبَالِي الرَّجُلُ مِنْ أَيْنَ أَصَابَ الْمَالَ؟ مِنْ حَلَالٍ أَوْ حَرَامٍ؟

“Akan tiba masanya muncul orang-orang yang tidak peduli mempertanyakan, dari mana kekayaan yang dihimpun bersumber? Apakah itu halal ataukah haram?”

Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah SAW juga mengingatkan tentang perkara akhir zaman dan pertanda yang menyertainya. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

سَيَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خُدَّاعَاتٌ يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ ويُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ ويُؤتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الْأَمِيْنُ وَيَنْطِقُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةُ، قِيْلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِيْ أَمْرِ الْعَآمَّةِ

“Akan datang tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, pengkhianat diberikan amanah dan orang yang jujur dikhianati, dan ruwaibidhah ikut berkomentar. Lalu ditanya, apa itu ruwaibidhah? Beliau menjawab: orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum.”

Sahabatku sekalian, secara lebih spesifik, naskah kuno yang sepenuhnya menggunakan tulisan Arab itu dengan gamblang menceritakan peristiwa-peristiwa di masa mendatang (terhitung pada abad ke-2 H.) sebagai tanda-tanda akhir zaman. Bahkan, seorang nama tokoh yang kini dikenal dunia pun disebutkan dalam manuskrip kuno tersebut.

Manuskrip berusia ribuan tahun itu diketahui bersumber dari hadits Abu Hurairah RA yang ditulis oleh generasi ketiga setelah Rasulullah SAW. Hadits itulah yang kemudian diketahui sempat dirahasiakan oleh Abu Hurairah RA dan “dibocorkan” menjelang akhir hayatnya kepada beberapa orang Tabi’in terdekatnya.

Disebutkan dalam manuskrip kuno tersebut, seorang tokoh yang disimpulkan sebagai adalah Adolf Hitler, diktator asal Jerman yang namanya banyak dikenal sampai saat ini. Bahkan disebutkan pula negeri Jerman, Rusia, hingga Amerika Serikat dalam manuskrip yang bersumber dari sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW itu.

Dikatakan oleh beberapa orang ulama bahwa hadits riwayat Abu Hurairah RA yang dirahasiakannya tersebut berkaitan dengan tanda-tanda akhir zaman yang menyebutkan nama peristiwa dan nama tokoh yang jika dibocorkan akan mengakibatkan huru-hara dan fitnah. Rasulullah SAW telah menyebutkan nama-nama tokoh, tempat, hingga alasan terjadinya peperangan sebagai wujud dari masa akhir zaman.

Dalam manuskrip dikatakan jika perang akhir zaman adalah perang yang akan terjadi setelah dua perang besar sebelumnya. Sedangkan perang besar kedua yang terjadi di dunia adalah ketika perang dikobarkan seorang laki-laki yang kemudian dikenal dengan nama al-Hirr.

Abu Hurairah juga menyampaikan jika al-Hirr yang kemungkinan besar adalah Hitler ingin menguasai seluruh dunia saat menguasai sebuah negara bernama Jirman (Jerman).

Kutipan Manuskrip itu kurang lebih adalah sebagai berikut.

“Perang akhir zaman adalah perang dunia, yakni kali ketiga setelah dua perang besar sebelumnya. Banyak sekali yang mati di dalamnya. Perang dikobarkan oleh seorang laki-laki yang merupakan kucing besar di negeri gelas dan mahkota di kepala…… (teks dalam manuskrip tak dapat terbaca). Sementara perang kedua dikobarkan oleh seorang laki-laki yang nama panggilannya adalah Tuan Besar dan seluruh dunia memanggilnya Hirr…. (teks tak dapat dibaca lagi)”.

Kalimat tersebut diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Ali bin Abi Thalib, radhiyallâhu ‘anhum. Kemudian menjelang detik-detik akhir hayat Abu Hurairah RA, orang-orang yang berada di sekitarnya berkata: “Sampaikanlah apa yang engkau rahasiakan dari kami, tidak apa-apa, semoga Allah SWT memberimu balasan dengan kebaikan“. Lalu Abu Hurairah RA menceritakan sebuah rahasia yang selama ini ia simpan:

“Dalam rangkaian (hitungan) hijrah setelah seribu lima ratus (tahun) dan mereka mengikat perjanjian yang di situ Raja Rum melihat bahwa perang semesta dunia pasti terjadi, Allah menghendaki terjadinya perang, dan waktu berjalan tanpa perjanjian dan perjanjian. Lalu berkuasalah seorang laki-laki dari negeri yang bernama Jirman bernama Al-Hirr. Ia ingin menguasai seluruh dunia. Memerangi semua bangsa di negeri-negeri salju dan semua kebaikan. Ia bergerak dengan murka Allah sesudah beberapa tahun api (menyala). Ia ingin membunuh rahasia Ar-Rusy atau Ar-Rus,”

“Dalam rangkaian Hijrah sesudah seribu tiga ratus (tahun), terhitung lima atau enam, Mesir diperintah oleh seorang laki-laki yang dipanggil dengan “Nashir“ yang disebut bangsa Arab sebagai “Sang Pemberani dari Mesir“, Allah membuatnya hina dalam perang dan perang, dan ia tidak memperoleh kemenangan. Kemudian Allah menghendaki Mesir memperoleh kemenangan di bulan-bulan yang mereka cintai, dan itu adalah untuk-Nya. Mesir diterima sebagai pemelihara al-Bait dan Arab, dengan seorang laki-laki bersama Sada, ayahnya Anwar. Akan tetapi ia berdamai dengan pencuri Masjid Al Aqsa di negeri Al-Hazin,”

“Di Irak muncul seorang laki-laki yang bertindak sewenang-wenang … dan … Sufyani. Di salah satu matanya terdapat tanda sedikit kemalasan. Namanya Ash-Shaddam, yakni penghancur orang-orang yang bersekutu untuk menentangnya di Kuwait kecil yang dimasukinya. Ia adalah Mahdun. Tidak ada kebaikan bagi Sufyani kecuali dengan Islam. Ia baik dan buruk, dan kecelakaan bagi pengkhianat Al-Mahdi yang terpercaya”,

“Dalam rangkaian Hijrah seribu empat ratus (tahun) dan hitungan dua atau tiga … Al-Mahdi Al-Amin keluar dan memerangi seluruh dunia dan menghimpun orang-orang sesat dan dimurkai Tuhan, dan orang-orang yang terseret dalam kemunafikan di bumi Isra’ dan Mi’raj di tepi bukit Majidun,”

“Dalam perang itu, keluar seorang ratu dunia, pelaku makar, dan pelacur. Namanya Amirika. Ia menggoda dunia waktu itu dalam kesesatan dan kekafiran. Sementara itu, Yahudi di dunia saat itu berada di tempat yang paling tinggi. Mereka menguasai seluruh Al-Quds dan Al-Madinah Al-Muqaddasah (kota yang disucikan),”

“Semua negeri datang dari laut dan udara, kecuali negeri salju yang menakutkan dan negeri panas yang menakutkan. Al-Mahdi melihat bahwa seluruh dunia melakukan makar buruk kepada dirinya dan ia melihat bahwa makar Allah lebih hebat lagi. Ia melihat bahwa seluruh alam Tuhan berada dalam kekuasaannya. Akhir dari perang itu ada di tangannya, dan seluruh dunia merupakan pohon yang dimilikinya dari dahan hingga ranting-rantingnya,”

“Di tanah Isra’ dan Mi’raj terjadi perang dunia yang di situ Al-Mahdi memberi peringatan kepada orang-orang kafir bila mereka tidak mau keluar. Maka orang-orang kafir dunia berkumpul untuk memerangi Al-Mahdi dalam pasukan sangat besar yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dalam kelompok kekuatan Yahudi Al-Khazar dan Bani Israil masih terdapat pasukan lain yang tidak diketahui jumlahnya,”

“Al-Mahdi melihat bahwa siksa Allah sangat mengerikan dan bahwa janji Allah benar-benar telah datang dan tidak diakhirkan lagi. Kemudian Allah melempari mereka dengan lemparan yang dahsyat. Bumi, lautan, dan langit terbakar untuk mereka, dan langit menurunkan hujan yang sangat buruk. Seluruh penduduk bumi mengutuk orang kafir dunia, dan Allah mengizinkan lenyapnya seluruh orang kafir di perang Dajjal dan orangnya terjadi di negeri Syam dan kejahatan… (teks terhapus)”.

Sejumlah riwayat Abu Hurairah RA itu merupakan peristiwa yang terjadi pada abad ke-20 dan seterusnya. Kata-kata yang tercatat di dalamnya begitu asing bagi orang-orang Arab saat itu, seperti Al-Hirr dan Jirman yang kemudian dimaknai sebagai Hitler dan Jerman. Selanjutnya kata Ar-Rusy yang kemudian dikenal sebagai Rusia dan Amirika yang disimpulkan sebagai Amerika Serikat. Wallâhu A’lam bish-Shawâb.

Manuskrip di atas itu telah ditranskripsi oleh Muhammad Isa Dawud dan ditulis dalam bukunya yang berjudul “Al-Mahdi al-Munthadzhar ‘ala al-Abwab: Qahir al-Masih ad-Dajjal”, Penerbit Darul Mushathafa, tahun 1997.

Sahabatku terkasih, semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang diselamatkan oleh Allah SWT dari fitnah akhir zaman, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

 

About admin

Check Also

Kisah Sayyidah Aminah Saat Mengandung Rasulullah SAW

“Bertebaran petunjuk dan cahaya, betapa haru biru perasaan Sayyidah Aminah saat mengandung bayi Nabi Suci ...