Home / Agama / Kajian / Makna Perubahan Warna Langit Ketika Pergantian Waktu Shalat

Makna Perubahan Warna Langit Ketika Pergantian Waktu Shalat

“Ketika tiba waktu shubuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tyroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh.”

Oleh: Saad Saefullah*

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

Saudaraku yang dikasihi Allah, waktu sangat penting bagi seorang Muslim. Hal itu karena ada kewajiban yang harus ditunaikan, yakni shalat lima waktu.

Tahukah Anda bahwa ternyata jika kita perhatikan, ada arti di balik warna-warna langit ketika kita melakukan kewajiban lima waktu ini?

1. Perubahan Warna Langit Menjelang Waktu Shalat Shubuh

Jika kita sering memperhatikan waktu selepas shubuh, apalagi menjelang siang, langit seringkali berwarna biru yang diselingi dengan merah (oranye) yang dihasilkan oleh sinar mentari yang akan terbit.

Dalam Islam, tidur setelah shubuh sangat dilarang karena akan ketinggalan rezeki. Seperti Sabda Rasulullah SAW:

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِيْ فِي بُكُوْرِهَا

“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya,” (HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih At-Targhiib wa Tarhiib no, 1693)

Selain itu, mengapa kita tidak dibenarkan tidur selepas subuh adalah karena warna biru mempertenagakan kelenjar tyroid. Bila kelenjar tyroid kita lemah, kita akan mengalami masalah kehausan sepanjang hari.

Pada waktu shubuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tyroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh.

Jadi, warna biru muda atau waktu shubuh mempunyai rahasia yang berkaitan dengan rezeki dan komunikasi.

Mereka yang kerap tertinggal waktu shubuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama-kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rezeki.

Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tyroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad dalam keadaan tidur. Artinya, lebih baik terjaga daripada tidur. Di sini juga dapat kita ambil hikmah untuk shalat di awal waktu.

Bermulanya saat adzan shubuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonansi pada waktu rukuk dan sujud.

Jadi, mereka yang terlewat shubuh sebenarnya sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.

2. Perubahan Warna Langit Menjelang Waktu Shalat Dzuhur

Ketika mulai masuk waktu shalat Dzhuhur, warna kuning mendominasi atmosfera. Mengurangi makan pada waktu kuning (siang hari) ialah amalan terbaik untuk menjaga supaya pemikiran menjadi kreatif, tajam, dan peka. Ini mengapa kita amat digalakkan untuk melakukan puasa sunah Senin dan Kamis untuk mengurangi beban kerja organ pencernaan.

Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Warna kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi, mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Dzuhurnya berulang-ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya.

3. Perubahan Warna Langit Menjelang Waktu Shalat Ashar

Kemudian warna alam akan berubah kepada warna oranye, yaitu masuknya waktu Ashar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovarium dan testis yang merangkumi sistem reproduktif.

Rahasia warna orange ialah kreativitas. Orang yang kerap tertinggal Asar akan hilang daya kreativitasnya dan lebih malang lagi kalau di waktu Asar dipakai buat tidur.

4. Perubahan Warna Langit Menjelang Waktu Shalat Magrib

Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga karena mereka beresonansi dengan alam.

Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini alias menjalankan shalat Maghrib dulu.

Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.

Tahukah Anda bahwa warna merah yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan jin dan syaitan. Kita lebih baik untuk berada di dalam rumah pada waktu maghrib ini.

5. Perubahan Warna Langit Menjelang Waktu Shalat Isya

Apabila masuk waktu Isya, alam berubah ke warna merah dan seterusnya memasuki fasa kegelapan. Waktu Isya ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian di mana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak.

Mereka yang kerap ketinggalan Isyanya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada dalam kegelapan dan sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islam di mana keseluruhan sistem tubuh berada dalam keadaan relaks atau istirahat.

Wallãhu A’lamu bish-Shawãb.

_________

* Source: Islampos

 

About admin

Check Also

Meraih Rahmat dengan Fitnah

“Setiap pengalaman pahit yang dihadapi manusia, terutama terkait hubungan dengan manusia lain, perlu dimaknai sebagai ...