Home / Agama / Kajian / Kitab-Kitab Rujukan untuk Mengenal Tasawuf

Kitab-Kitab Rujukan untuk Mengenal Tasawuf

Oleh: Budi Handoyo

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

Syekh Abdus Shamad al-Falimbani dalam kitab Sirrus Salikin Juz III membagi ilmu tasawuf ke dalam tiga level;

1. Tasawuf Mubtadi (Pemula)

Yaitu ilmu tasawuf yang sangat memberi manfaat  bagi orang yang baru mulai menjalani ilmu tarekat, yang belum suci hatinya dari maksiat batin seperti ujub, sombong, dengki, riya, pemarah dan lain sebagainya walaupun ia telah suci daripada maksiat zahir sekalipun.

Kitab-kitab tasawuf pada martabat mubtadi ini adalah kitab tasawuf akhlak kebanyakan kitab-kitab karya ya Imam Al-Ghazali, seperti kitab Bidayah al-Hidayah, Minhaj Abidin, Arba’in fi Ushuluddin, Ihya Ulumuddin dan lain sebagainya.

Selain itu, kitab-kitab tasawuf yang direkomendasikan untuk Tasawuf tingkat pertama ini adalah kitab Qutul Al-Qulub karya Abu Thalib al-Makki, Awarif al-Ma’arif karya Syihabuddin Umar Syuhrawardi, Risalah Al-Qusyairiyah karya Imam Al-Qusyairi, Al-Ghunya, karya Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Adabu al-Murid karya Najibuddin Syuhrawardi, Miftahul Falah karya Ibnu Athaillah al-Sakandari, Madarij As-Suluk ila Malik al-Muluk karya Sayyid Abu Bakar al-Banani, al-Anwaar Qudsiyyah fi Ma’arifat Qawa’id al-Shufiyah karya Imam Abdul Wahab Asy-Syarani dan lain sebagainya.

2. Tasawuf Mutawasith (Menengah)

Adalah ilmu tasawuf bagi orang-orang mutawasith yaitu orang yang suluknya sudah sampai pada pertengahan jalan ilmu tarekat atau orang yang telah dibuka hatinya oleh Allah Ta’ala dengan nur Iman dan dengan ainul yaqin disebabkan berkah suluknya, serta dengan berkah memperbanyak aurad (wirid) dan zikir Allah.

Kitab-kitab yang sangat bermanfaat pada level ini di antaranya Kitab al-Hikam karya Ibnu Athaillah al-Sakandari yang telah di syarahkan oleh berpuluh-puluh ulama sufi besar seperti Syarahan Hikam Ibnu Abbas ar-Randi, Syarahan Hikam Syekh Zarruq, Syarahan Hikam Syekh Asy-Syarqawi, Syarahan Hikam Syekh al-Munawi bernama Durra al-Jawahir, Syarahan Hikam Syekh Ibnu Ajibah al-Hasani yang bernama Iqazhul Himam dan lain sebagainya.

Selain itu, kitab-kitab lain Tasawuf tingkat ini seperti kitab Sirrul Asrar dan Futuhul al-Ghaib karya Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, kitab Yawaqif al-Jawahir fi Aqa’id al-Kabir, Jawahir ad-Durra al-Kubra dan Kibrit al-Ahmar karya Imam Abdul Wahab Asy-Syarani. Kemudian kitab Futuhat al-Ilahiyyah fi Syarh Mabahits al-Asliyah karya Syekh Ibnu Ajibah al-Hasani, kitab Futuhat al-Qudusyah fi Syarh Qasidah binti Maliq Naqsyabandiya karya Sayyid Abu Bakar al-Banani, Kitab Mi’rajul Arwah fi al-Manhaj al-Waddah karya Habib Abu Bakar Salim as-Saqaf, Kitab Tanwir fi Isqaf at-Tadbir dan Latha’if al-Minan karya Ibnu Athaillah al-Sakandari dan lain sebagainya.

3. Tasawuf Muntahi (Akhir)

Yaitu orang-orang yang telah sampai mengetahui ilmu hakikat yaitu orang Arifin yang mempunyai ruh yang telah dibukakan Allah Ta’ala hati mereka akan ilmu ladduni, ilmu Asrar dan makrifat Allah dengan Haqqul Yaqin.

Kebanyakan kitab-kitab yang dikaji pada level ini adalah kitab Tasawuf Falsafi yang membahas Wahdatul Wujud seperti Kitab Fushush al-Hikam karya Syekhul Al-Akbar Muhyiddin Ibnu Arabi yang telah disyarahkah oleh Muhyiddin al-Jandi, dan disyarahkah oleh Abdul Ghani An-Nabulsi yang bernama Jawahirul al-Nushus fi Kalimatul hal al-Fushus dan juga disyarahkah oleh Abdurrahman al-Jami, disyarahkah oleh Al-Qasyani dan disyarahkah oleh Syekh Dawud Al-Qayshari bernama Mathla’ul al-Khushus al-Kalim fi Ma’nai Fushus.

Ada pula kitab Ibnu Arabi yang lain juga seperti Kitab Futuhat Al-Makkiyah, Kitab Mawaqi’un al-Nujum, Kitab Tajalliyat Al-Ilahiyyah, Kitab Tadbihrat Al-Ilahiyyah, Kitab Mashaid Asrar al-Qudsyiah wa Math’lil al-Anwar Al-Ilahiyyah, Kitab Tanazul Mausuliyah, Kitab Anqa Maghribi fi Khatamul Auliya, Kitab Bulghatul Ghawash dan lain sebagainya.

Selain kitab-kitab karya Ibnu Arabi, kitab-kitab Syekh Abdul Karim al-Jilli juga perlu dipelajari seperti Al-Insan Al-Kamil fi Ma’arifat Awa’il wa Awakhir, Kitab Maratib Wujud, Kitab Kasyf wa Raqim fi Syarh Bismillahirrahmanirrahim, Kitab Qaba Qusain, Kitab Kamalat Al-Ilahiyyah, Kitab Nukhtah dan lain sebagainya. Kitab-kitab Syekh Shadruddin al-Qunawi seperti kitab Miftahul Ghaib fi Jami al-Wujud, Kitab Nafahat Al-Ilahiyyah dan Kitab al-Fukuk fi Mustanjab al-Fushus lain sebagainya.

Selain itu, dapat juga dipelajari Kitab Muntaha al-Mudarik fi Syarh Ta’yat Ibnu Faridh karya Syekh Saiduddin al-Farganawi, Kitab Tuhfatu Mursyalah (martabat tujuh) karya Burhanfuri al-Hindi yang telah disyarahkah oleh Syekh Abdul Ghani an-Nabulsi, Kitab Jawahir Haqa’iq karya Syekh Syamsudin asy-Syumatrani, Kitab Manhlus Shafi fi Baina Rumuz ahli Shufiyah karya Syekh Daud al-Fattani dan lain sebagainya.

_________

Source: JATMAN

About admin

Check Also

Mintalah Allah dan Tidak Meminta MakhlukNya

“Bila meminta masuk surga dan terhindar dari neraka maka berarti kita masih meminta makhluk ciptaanNya” ...