LATAR BELAKANG DITURUNKANNYA AGAMA-AGAMA. :
Banyak hal penyebab diturunkannya Agama-Agama di Bumi, di mana inti pokok dari semua itu adalah memberikan PELAJARAN, khususnya kepada umat Manusia dan umumnya kepada umat JIN, Arwah dst…… !.
Kekhususan Agama-Agama diturunkan kepada umat-Manusia, karena setiap Manusia dimuka Bumi menyandang Khalifah atau setiap individu Manusia telah ditetapkan Tuhan sebagai Pemimpin dimuka Bumi !.
Sebab itu umat Manusia amat bertanggung-jawab, dan akan dimintai Pertanggungan-jawab atas kelestarian dan sirklus kelangsungan hidup semua spesies penghuni planet Bumi !.
Siklus kelangsungan hidup bagi semua insani yang berdomisili di planet Bumi, bukan hanya sekedar mempertahankan setiap ras, suku dan ke-Bangsa-an Manusia belaka, tetapi juga menyangkut mempertahankan semua spiesis atau mempertahankan semua jenis Binatang & Tetumbuhan, serta memelihara dengan baik & benar akan Alam, dimana manusia bertempat tinggal dan berteduh, baik itu Alam Nyata Dunia Manusia, maupun itu Alam Gaib, dari kepunahannya !.
“ SEBAB HIDUP INI, “ SALING BERTERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK, BAIK SECARA INDIVIDU MAUPUN SECARA KELOMPOK DEMI KELOMPOK ANEKA JENIS KEHIDUPAN DI-BUMI, JUGA SEMUA KEHIDUPAN DI-ALAM-GAIB ! “.
Maka Agama–Agama diturunkan kepada umat Manusia, salah satu diantaranya ialah, mempertahankan semua jenis insani yang ada di Bumi, dari kepunahannya !.
arena itu Agama melarang merusak, menyakiti dan bunuh-diri. Membunuh diri saja tak diperbolehkan, apalagi membunuh orang lain dan membunuh makhluk-makhluk lain. Coba pikirkan membunuh milik kita sendiri yakni tubuh kita, tidak diperbolehkan apalagi merusak, menganiaya dan membunuh milik machluk lain !.
Yang menjadi pertanyaan ialah,” Bagaimana Kita dapat mempertahankan hidup kita, kalau tidak membunuh makhluk-makhluk lain, seperti tetumbuhan dan aneka khewan sebagai santapan kita ? “.
Sebenarnya kita yang hidup di Zaman Kali-Yuga atau Akhir Zaman ini sudah melanggar “Adat AWAL BUMI “, umat Manusia yang hidup di Zaman Kali-Yuga ini, sudah terbiasa mempertahankan hidupnya dari memakan bangkai Tetumbuhan dan Khewan yang sengaja dibunuhnya, sebagai santapan yang lezat, seolah-olah perbuatan KEJI itu bukan perbuatan DOSA !.
Dahulu kala, perbuatan itu merupakan Dosa-Besar, yakni membunuh Binatang ataupun Tumbuh-Tumbuhan, untuk dijadikan makanan.
Tetapi lama kelamaan, pelanggaran demi pelanggaran terhadap “Adat AWAL BUMI”, berlangsung terus menerus, dari generasi ke generasi, akhirnya menjadi kebiasaan yang lazim dan umum, dengan melupakan “Adat Awal Bumi”, sehingga menganggap perbuatan keji itu, bukan lagi perbuatan Dosa !.
AKIBAT DARI PELANGGARAN TERSEBUT . :
Terputusnya hubungan komunikasi khususnya,dan kerjasama, tolong menolong, dll. antara manusia terhadap aneka Bintang & Tumbuh-Tunbuhan juga terhadap Alam dan aneka benda !.
Keterangan. :
Dahulu kala, manusia dapat saling berkomunikasi dengan aneka Binatang & Tumbuh-Tumbuhan, juga terhadap Alam dan aneka benda, seperti berbicara dengan Bumi, Bulan, Matahari, Awan, Petir, Hujan, Guntur, Kilat, Pelangi, Angin, Air, Api, Tanah, Batu-Batuan, dan sebagainya.
Juga dapat berkomunikasi langsung dengan Gaib, seperti berbicara dengan Malaikat, dengan Jin, Iblis, Syeitan, Arwah, Siluman, dst.
Bahkan Bapak & Ibu Pertama manusia, dapat berbicara langsung dengan hanya menggunakan Telephaty atau Yoga Siva Mandala terhadap TUHAN Semesta Alam yang bersinggahsana di ‘Arsy atau TUHAN S.A. yang bersemayam di Alam-Brahma !.
Pelanggaran-Pelanggaran itu, menyebabkan Tanaman-Tanaman teraniaya oleh perbuatan Manusia, yang diikuti pula pelanggaran-pelanggaran itu oleh Binatang, dengan membunuh tanaman dan disantapnya, maka Tumbuh-Tumbuhan mulai mempertahankan diri dengan tumbuhnya duri-duri yang tajam, ada juga Tanaman mempertahan diri dengan menghasilkan racun, yang memabukan bahkan menghasilkan racun yang dapat membunuh bagi yang memakannya. Dan bentuk-bentuk pertahanan diri lainnya !.
Binatang juga teraniaya oleh pelanggaran yang dilakukan Manusia, sehingga membentuk pertahanan diri, seperti tumbuhnya Taring & Gigi yang tajam, Cakar yang dapat merobek-robek manusia, Tanduk yang tajam, menghasilkan racun, untuk melumpuhkan dan membunuh lawannya, menampilkan bentuk kostum tubuh yang amat menjijikan dan menakutkan atau tampang yang amat menyeramkan, dsb.
Dahulu, sebelum terjadi pelanggaran, hal semacam itu tidak ada !.
Semua hidup rukun & damai, lagi tidak pernah saling memangsa !.
Sifat serakah mulai merajalela, maka timbullah makhluk-makhluk Kanibal, yakni makhluk-makhluk yang memangsa saudaranya sendiri, seperti manusia memakan daging manusia, binatang yang memakan anaknya sendiri, manusia makan binatang dan binatang memakan manusia, dsb.
Bahkan ada Pohon yang memakan bangkai manusia & binatang !.
Juga timbulnya makhluk-makhluk Gaib, yang memangsa manusia dan binatang hidup-hidup !.
Kejahatan dan kekejian yang amat sadis merajalela, tak terkendali lagi, termasuk munculnya berbagai macam penyakit, makin canggih obat ditemukan manusia, maka makin canggih pula penyakit beraksi.
Bukan saja penyakit Medis, yang datangnya dari bakteri-bakteri & kuman-kuman penyakit, bahkan penyakit-penyakit misterius yang bersumber dari Gaib. melakukan aksinya di Alam-Nyata-Manusia, yang dikenal dengan permainan Sihir, Tenung dan Black-Magic !.
Hidup tidak se Merdeka dahulu lagi, maka hidup di-Akhir-Zaman amat mengerikan, setiap saat penyakit, kecelakaan dan bahaya dapat dengan tiba-tiba menyerang dan dapat tiba-tiba terjadi, baik datangnya dari Alam-Nyata, maupun bahaya yang bersumber dari Alam-Gaib !.
Hidup sekarang, harus waspada, teliti, penuh perhitungan, berhati-hati & harus cerdas serta pandai, menguasai berbagai bidang Ilmu-Pengetahuan & Technologi, kesabaran, kejujuran, disiplin, rajin, kuat, dst. Jika ingin selamat dan sukses !.
ALAM-pun ikut mengamuk, dengan membuat aksi BENCANA-ALAM, yang menelan korban manusia, binatang dan harta benda, dengan menimbulkan kerugian yang amat besar, bahkan dapat memusnahkan peradaban suatu Bangsa dan mengubur suatu Negeri di dalam Tanah, maupun dikedalaman Samudra !.
Boom Hydrogen, Boom Nuklir, Boom Newtron yang telah ditemukan dan telah berhasil dibuat manusia, sanggup menghancurkan suatu Negara dan memusnahkan penduduknya !.
Lebih-Lebih menjelang akan datangnya masa Kiamat, maka akan bermunculan makhluk-makhluk aneh, dan banyaknya manusia yang bertingkah laku amat misterius dan mengerikan, ibarat kesurupan Roh-Roh Jahat !.
Dunia Kriminalitas menanjak tajam, tak terkendalikan, boleh dikata hampir semua makhluk menjadi gila, abnormal atau tak waras.
Seperti ramalan Yth “Mpu Jayabaya”, ”Zaman-Edan”, tetapi ini lebih parah lagi, karena “Edan-Tenan” atau “zaman hampir semua makhluk benar-benar menjadi gila”.
Situasi dan kondisi Alam lingkungan, dapat mempengaruhi sifat manusia yang berada ditempat itu. Pengaruh itu terutama yang paling merasakan adalah jiwa. Atau situasi & kondisi Alam-Lingkungan, amat berdampak pada efek-physilogi !.
Suatu misal, biasanya tanda-tanda akan datangnya Bencana-Alam, didahului oleh suasana yang hening mencekam, entah mengapa tiba-tiba saja masyarakat didaerah yang akan terkena bencana, semuanya merasakan ada sesuatu yang menakutkan, tetapi tak dipahaminya. Perasaan sudah membaca akan adanya bencana, namun otak dan akal kita tidak memahami !.
Demikian pula pada saat akan mencetusnya Perang-Dunia-Pertama & Kedua, masyarakat Dunia diliputi suatu perasaan yang aneh, yaitu ada perasaan panik dan gelisah, namun tidak diketahui, apa sebabnya tiba-tiba hati jadi tidak tenang dan gelisah terus-menerus, beberapa bulan kemudian benar-benar meletus Perang-Dunia, yang amat mengerikan !.
Itu baru perasaan yang dapat membaca, akan timbulnya Perang-Dunia, dimana menimbulkan perasaan yang mencekam, pada masyarakat Dunia, maka terlebih-lebih bila akan datangnya Kiamat, maka umat manusia & semua makhluk akan diliputi perasaan yg amat mencekam, yang frekwenti atau getaran-getaran perasaan itu memancar jauh lebih kuat, menebar keseluruh penjuru Dunia, membentur batin semua makhluk penghuni Bumi !.
Umat Manusia dan semua makhluk, diliputi perasaan takut yang tak dimengertinya, sedemikian kuatnya, hingga mempengaruhi jiwanya bahkan merusak jiwanya, yang berakibat terjadinya kekacauan pada organ otak semua makhluk, menimbulkan tingkah laku dan tindakan-tindakan yang amat aneh, ibarat orang yang tak waras.
Banyaknya manusia yang berhamburan lari di-jalan-jalan raya, sambil membopong segala keperluan, ibarat hendak mengungsi, tetapi sesungguhnya saat itu belum terjadi bencana apapun !. Binatang-Binatang dalam hutan rimba, tiba-tiba berbondong-bondong turun dan berkeliaran di kota-kota, dalam kepanikkannya !.
Sesungguhnya peristiwa kepanikkan itu didahului oleh Alam, sebab Alam yang terlebih dahulu mengetahui akan datangnya Kiamat, maka Alam dalam kepanikkannya, memancarkan gelombang-gelombang dan getaran-getaran kepanikkan, getaran-getaran itu menyentuh masyarakat Gaib, maka Alam Gaib dalam kepanikkannya, memancarkan pula gelombang-gelombang kepanikan, tersentuhlah gelombang-gelombang itu pada semua penghuni Alam Nyata Manusia, sehingga Dunia Alam Nyata Manusia menjadi panik dan gelisah yang tak dimengertinya, kepanikkan ini bukan saja dirasakan manusia, namun Hewan-lah yang terdahulu terkena dampak physologi atau terkena dampak kepanikan pada jiwanya. Jika anda dapat berkomunikasi dengan tanaman, maka mereka juga panik.
Antara PANCASILA dan RUKUN-IMAN
KETERANGAN . :
KeTUHANan Yang Maha Esa, indentik dengan ber-Iman pada ALLAH. ALLAH dalam hal ini Kasih-Sayang NYA, bukan terhadap satu kaum tertentu, seperti yang banyak digambarkan umat. Tetapi Kasih-Sayang NYA meliputi Alam-Raya-Semesta dengan segala isinya, tanpa kecuali ! .
Jangan pula diartikan “tiada Tuhan, kecuali Allah”, sebab semua Kitab-Suci membenarkan keberadaan Tuhan !.(silahkan teliti Kitab-Suci anda).
Tuhan, artinya “Sembahan yang bersifat Gaib” atau abstrak, yakni yang disembah tidak tertampak Pancaindera, tetapi keberadaan-Nya adalah pasti.
Allah , artinya “PUJAAN bersifat Maha Gaib”, namun keberADAanNYA adalah Pasti, meskipun tak dapat terjangkau Pancaindera, namun Akal-Sehat-Ilmiah dapat mengetahui secara baik dan benar, tentang adanya Allah.
Semua makhluk menyembah, terhadap segala yang dipujanya !.
Sebagai contoh. :
Anak bayi yang baru lahir, menyembah pujaannya, yakni air-susu ibu. Bayi akan menangis,bila tidak diberi air susu, apa itu susu dari ibunya atau dari air-susu yg lain !.
Jadi sang bayi, menyembah pada Sumber-Kehidupan-nya, yang merupakan Pujaan-nya !.
Karakteristik bagi semua makhluk, yang secara refleksi “menyembah terhadap apa yang di Puja nya”, adalah merupakan kodrat Sang Pencipta.
Tanpa memiliki karakteristik serupa itu, niscaya machluk tak akan dapat hidup !. Bagi manusia dan khewan,karakteristik serupa itu,sudah ada, semenjak cabang bayi masih didalam kandungan sang ibu, bahkan sebelum itu, yang masih berupa ROH, sudah punya karakteristik tauhid seperti itu.
Banyaknya kalimat tauhid didalam Kitab-Suci, tetapi kenapakah hanya kalimat tauhid yang berbunyi,”Tiada yang diSembah, kecuali Pujaan”, yang secara umum dipakai, lalu apa fungsi kalimat-kalimat tauhid lainnya ? .
Kalimat-Kalimat Tauhid yang lain berbunyi, antara lain . :
“ Tiada yang patut disembah, kecuali AKU “.
“ Tiada yang patut disembah,kecuali ENGKAU “.
“ Tiada yang patut disembah,kecuali DIA “.
“ Dari asal Sembahan,maka akan kembali pada Pujaan “.
“ Segala Puja-Puji hanya patut dipersembahkan padaMU “.
“ Maha Suci lagi Maha Tinggi, Penguasa Kerajaan SORGA “.
“ Maha Kuasa lagi Maha-Perkasa,Engkau atas segala sesuatu “.
“ Diatas segala yg mengetahui, masih terdapat Yang Maha Mengetahui”.
“ Maha Pertama dan Maha Akhir dari segala sesuatu yang ada “.
“ Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,Maha Agung dari segala keagungan yang ada. Maha Pelindung, Maha Pendidik, Maha Pemelihara, Maha Pemilik, Maha Pemusnah, Maha Cepat, Maha-Benar, dan sebagainya !.
Banyak Tuhan-tuhan yang dijadikan Pujaan, oleh umat di Alam-Nyata & juga oleh umat Alam-Gaib, maka Tuhan-tuhan sebanyak itu sesungguhnya bersatu dan bertumpu pada TUHAN Yang Maha Esa !.
Maka demikian pula hendaknya, semua umat di Alam-Nyata & semua umat di Alam-Gaib, bersama-sama Tuhan-tuhan yang disembah dan yang kamu jadikan Pujaan, bersatu dan bertumpulah pada TUHAN Yang Maha-Esa !. Hentikanlah perselisihan, permusuhan apalagi pertumpahan-darah, karena mereka yang melakukan perbuatan Keji, sama sekali tidak mengerti & tidak mengetahui secara baik dan benar tentang TUHAN YME.
Mengapakah dari sekian banyaknya kalimat tauhid, hanya tauhid yang bermakna * Tiada yang disembah, kecuali yang dijadikan Pujaan “. yang lebih di utamakan, dan di cantumkan dalam “dua kalimat Syahadat” ?.
Jawabnya sekali lagi . : “ Karena kalimat tauhid ini bersifat umum dan berlaku bagi semua makhluk, tanpa kecuali dan tidak terdapat paksaan sedikit pun, karena kalimat tauhid semacam itu, sadar maupun tak disadari sebagai suatu ke-mutlak-kan guna menjalani HIDUP !. Apabila makhluk tidak berpegang pada kalimat tauhid tersebut, ia akan menderita kelaparan dan kehausan serta terkena derita penyakit yang menyiksa diri dan akan mengantarkannya kepada kebinasaan ! “.
“JADI APA PULA MAKSUDMU INGIN TEGAKAN TAUHID ? “.
Kalimat tauhid ,”Tiada yang di Sembah, kecuali Pujaan”, bermakna mengHIDUPi . Jadi kenapakah ada sekelompok kaum, yang menegakan tauhid dengan cara paksaan bahkan pertumpahan-darah ?.
Mereka yang tidak memahami makna sesungguhnya dari kalimat tauhid tersebut, menegakan tauhid dengan cara-cara yang amat Keji !.
Jika kamu benar-benar ingin menegakan kalimat tauhid, maka berilah nafkah atau sumber kehidupan, kepada makhluk yang membutuhkannya dan patut menerima bantuanmu itu !.
Tegakanlah Kalimat Tauhid dengan cara-cara yang terpuji, dan gunakan kemuliaan akhlak, dalam menegakannya !.
Negara berdaulat adalah Negara Hukum, maka tegakanlah Hukum yang berlaku di Negara ini, dengan baik, benar dan semangat keBangsaan. Dan jangan biarkan, hukum-hukum yang berlaku di Negara Jahiliyah & hukum-hukum yang berlaku di Negara lain, diberlakukan di Negara mu !.
Masing-Masing Negara mempunyai Hukum dan Undang-Undang tersendiri, yang hanya berlaku di wilayahnya masing-masing dan tidak harus sama !, karena Hukum, Undang-Undang dan Peraturan dibuat berdasarkan Situasi & Kondisi wilayah serta menilik karakteristik masyarakatnya, dsb. dimana tiap-tiap Negara pasti berbeda !.
Kalimat tauhid,” Tiada yang di Sembah, kecuali Pujaan
” bermakna “ Rahmatan lil ‘alamiin “ atau “ Kasih bagi Alam-Raya-Semesta “ !.
Kalimat tauhid tersebut, berlaku bagi semua makhluk hidup tanpa kecuali, dimana menunjukan, adanya saling ketergantungan satu terhadap lainnya, dalam melestarikan dan kelangsungan hidup bagi semua !.
Berlaku bagi semua Adat, semua Agama dan semua disiplin ilmu-pengetahuan juga teknologi !.
“ Tanpa PUJAAN, semangat hidup akan menjadi pudar, lalu dengan apakah dunia ilmu-pengetahuan dan teknologi akan dikembangkan ? “.
“ PUJAAN menimbulkan semangat, semangat menimbulkan kehidupan, maka semangatlah yang menyebabkan berkembangnya dunia ilmu-pengetatahuan dan teknologi !”.
“ Dengan Semangat-Persatuan dan Kesadaran, keMERDEKAan suatu Negara dan Bangsa dapat tercapai !”.
“ Tetapi tanpa Jati-Diri-Bangsa, bagaimanakah semangat keMerdekaan dapat dibangun ? “.
“ Tanpa Jati-Diri-Bangsa, semangat kehancuranlah yang akan timbul dan Bangsa dikendalikan oleh unsur-unsur dari luar, yang saling berbenturan, karena banyaknya aneka kepentingan unsur-unsur luar masuk dan tertanam dalam tubuh-Bangsa, sehingga Negara menjadi kacau,tak terkendali !”.
Pada puncak tertinggi dalam beriman kepada ALLAH, maka kita telah mencapai tingkatan berTakwa kepada ALLAH !.
Maka demikian pula, pada puncak KeTUHANan Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara RI, akan di PIMPIN oleh TUHAN YME.
Maksudnya Bangsa dan Negara di-Pimpin oleh seorang Presiden yang .:
Ia berpikir sebagaimana TUHAN berpikir.
Ia mengatur Negara dan Bangsa, berdasarkan kehendak TUHAN.
Apa yang dikeluarkan dalam ucapannya, adalah Firman TUHAN.
Ia tidak memutuskan segala sesuatu, kalau bukan kehendak NYA.
Ia tidak akan bertindak, kalau bukan karena kehendak NYA.
Ia melihat, sebagaimana TUHAN Maha Melihat.
Ia mendengar sebagaimana TUHAN Maha Mendengar.
Tetapi dia bukan Tuhan, melainkan dirinya telah dipakai TUHAN, karena dia telah mencapai TAKWA dalam makna yang sesungguhnya !.
Ingat !. Bukan pula TUHAN seperti yang digambarkan oleh kaum Jahiliyah.
Tetapi TUHAN yang Kasih Sayang NYA, meliputi semua Adat yang cinta damai, meliputi semua Agama yang cinta damai, dan meliputi semua makhluk baik di Alam Gaib maupun yang berada di Alam-Nyata-Manusia, yang cinta-damai.
“Sebab TUHAN diatas dan membimbing Raja-Damai di-Akhir-Zaman “.
“ Sabdah Raja-Damai, adalah Firman TUHAN ! “.
Dengan alasan inilah, para Nabi hanya ingin di Bangkitkan, di Wilayah dan Negara dimana Raja-Damai-Akhir-Zaman memerintah !.
Sebab tanah dimana Raja-Damai-Akhir-Zaman memerintah, telah dijadikan “Tanah yang Kudus “, maka tidak akan ada satu kejahatan pun, yang sanggup beraksi di Tanah yang telah di Kuddus-kan itu !.
Tanah-Kuddus itu akan menjadi “MercuSuar Dunia”, cahaya-nya menerangi semua kegelapan di Bumi, karena pada Hari itu,tidak ada apapun yang dapat bersembunyi dan disembunyikan, sebab Hari itu adalah . :
“ HARI diNAMPAKan SEGALA RAHASIA “.
Sebagaimana TUHAN telah berjanji, seperti yang telah tercantum dalam Kitab-Kitab Suci !.
Tanah-Kuddus itu juga akan menjadi “Pusat-Dunia”, karena di situlah berpadu-nya Ilmu-Pengetahuan & Teknologi antara Alam-Gaib dengan Alam Nyata, yang menghasilkan Ilmu-Pengetahuan & Teknologi Akhir-Zaman yang teramat canggih, sebagai sunatullah yang tiada tolok bandingannya !.
Bangsa-Bangsa akan berbondong-bondong, masuk didalam Cahaya yang penuh Damai !.Dari Tak-Ada, menjadi Ada, maka akan tiba saatnya, akan tak-ada kembali.
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”, indentik dengan “Beriman pada Malaikat”.WIWASWAN (TUHAN Semesta Alam) menciptakan raga Swayambhuwa Manu, yang ditiupkan ROH kedalamnya, maka terjadilah Manusia-Pertama, juga sebagai Bapak-Pertama-Umat-Manusia.
WIWASWAN mengajarkannya pada ISWAKU, maka ISWAKU menciptakan raga Bhatari Satarupa, yang juga terbuat dari tanah Sorga yang Kudus, lalu ditiupkan Roh kedalamnya, terjadilah Manusia-Kedua, dan sebagai IBU-PERTAMA-Umat-Manusia.
ISWAKU mengajarkannya kepada sekalian Dewa-Pencipta, maka terciptanya aneka makhluk yang berbadan Astral, sampai makhluk-makhluk berbadan Kasar termasuk angkatan keturunan Adam a.s. dan Sitti Hawa adalah ciptaan para Malaikat-Pencipta.
Kami sekarang ini, juga anak, cucu yang akan lahir kemudian, bukan ciptaan Wiwaswan, melainkan ciptaan para Malaikat-Pencipta !.
WIWASWAN hanya menciptakan, Bapak-Pertama-Umat-Manusia.
ISWAKU hanya menciptakan, Ibu-Pertama-Umat-Manusia.
Sudah barang tentu, para-Malaikat-Pencipta-Aneka-Makhluk, khusus para-Malaikat-Pencipta-Umat-Manusia, tidak menghendaki ciptaanNya dirusak, dianiaya, dibunuh dan membunuh diri, Para Malaikat ini menghendaki agar semua berlaku adil dan jangan biadab !.
Dengan demikian, jelaslah sudah bahwa,”Kemanusiaan yang adil dan Beradab” indentik dengan “Ber-iman pada Malaikat” !.
“Persatuan Indonesia” indentik dengan “Beriman pada Nabi-Nabi”. Perdamaian sudah ada semenjak pertama kali para Mantan Penghuni Sorga, menginjakkan kakinya untuk pertama kali di Planet Bumi.
Sedangkan tidak dapat dipungkiri bahwa, para Nabi terpenting sebanyak lebih dari 27 000 orang, sedangkan secara umum para Nabi itu jumlahnya jutaan orang, jelas adalah angkatan keturunan Bapak Pertama dan Bunda Pertama umat Manusia.
“Adat AWAL BUMI” adalah akar dari semua lahirnya Agama-Agama di muka Bumi, berdasarkan hukum causalitet !.
Sekiranya tidak terjadi pelanggaran-pelnggaran serius terhadap “AKAR Adat BUMI”, niscaya tidak akan diturunkan Agama, maka yg diturunkan hanyalah “ilmu Pengetahuan” !.
Jelaslah, dari mulai Adat sampai aneka Agama dan Dunia Ilmu Pengetahuan, mempunyai KAITan satu terhadap yang lain !.
Persatuan Indonesia = Beriman pada Nabi-Nabi, jelas amat indentik !.
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan, dalam permusyawaratan dan perwakilan” indentik dengan “Ber-iman pada Al-Qur’an dan Kitab-Kitab Suci sebelumnya” . :
Didalam Kitab-Suci Al Qur’an,ditegaskan “Beriman-lah pada Al-Qur’an dan Kitab-Kitab (Suci) sebelumnya”.
Menjadi jelas, antara satu Kitab-Suci terhadap Kitab-Kitab Suci lainnya mempunyai hubungan yang amat erat, karena semua itu merupakan mata-rantai sistimatik pendidikan TUHAN kepada umat di Alam-Nyata-Manusia dan umat di-Alam-Gaib !.
Didalam Kitab-Kitab Suci tercantum pelajaran-2 yang amat berharga, terutama masalah etika dan sopan-santun dalam bermasyarakat, berbangsa dan ber-Negara, agar tidak terjadi kekacauan, yang dapat menghambat pembangunan dan memperlambat kemajuan Bangsa & Negara, serta tidak menjadi Bangsa dan Negara Jahiliyah,yang amat keji !.
Dengan demikian, amat indentik-lah “sila keempat dari PANCASILA” terhadap “Beriman pada Al Qur’an dan Kitab-Kitab (Suci) sebelumnya”.
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” indentik dengan “Beriman terhadap adanya Negeri Akhirat”. :
Negeri Akhiraat, dihuni berbagai aneka jenis makhluk-makhluk Gaib, terutama dan kebanyakan adalah jenis Arwah.
Pada halaman-halaman sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa, Bangsa yang durhaka adalah Bangsa yang tidak menghormati jasa-jasa para Pahlawan-Bangsanya dan tidak menghormati para Leluhurnya sendiri, serta tak menghargai Alam, yang telah memberikan tempat berdomisili & sumber-kehidupan bagi manusia (durhaka terhadap Alam).
Kemiskinan para Leluhur dan kemiskinan Alam, karena tak dikelolah secara baik & benar dari segi demensi gaibnya, akan berakibat banyak terjadinya kekacauan, kecelakaan dan bencana alam, sehingga Negara tertimpa kemiskinan !. Dengan terjadinya kemiskinan, maka bagaimanakah keadilan sosial dapat diwujudkan ?.
Dengan “Beriman pada Negeri Akhiraat”, yakni menghormati Para Pahlawan bangsa dan para Leluhur sendiri serta tidak durhaka terhadap Alam, maka ketentram meliputi Alam Gaib, yang akan mempengaruhi ketentraman kehidupan di Alam Nyata Manusia, dan akan membawa Bangsa dan Negara menuju dan mencapai kesejahteraan, kemakmuran serta dapat menggapai kemajuan disegala bidang yang terpuji !.
“Maka keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dapat diwujudkan dengan beriman pada Negeri Akhiraat !. Pancasila indentik Rukun-Iman.
Peringatan . :
Siapa saja yang akan menghancurkan PANCASILA, berarti mereka akan menghancurkan Rukun-Iman, yang tercantum didalam Kitab-Suci Al Qur’an, maka mereka akan berhadapan dengan seluruh Bangsa Indonesia yang Pancasilais, baik di Alam Gaib maupun di Alam Nyata !.
Ini hari ataupun esok dan kapanpun sakaratul maut akan merenggut nyawa, itu tak penting !. Tetapi yang teramat penting adalah . :
“Lebih baik gugur sebagai Kusuma Bangsa, daripada mati sebagai boneka Penjajah jiwa raga Bangsa !”.
“jaa al haqqu wa za haqqal bathilu innal bathila kana za huqqa ! “.
“Telah datang yang Benar, musnahlah yang Palsu, sesungguhnya yang Palsu itu adalah sesuatu yang pasti musnah ! “.
Telah cukuplah kejahatanmu, tertampak di Bumi Pancasila, & telah cukup pula Kami bersabar, menunggu tipu daya mu !.
Maka sekarang telah tiba saatnya, Kami akan membalas setimpal dengan kejahatan dan tipu dayamu di Bumi Pancasila !.
“ Nantikanlah sesaat lagi Hari-Pembalasan itu ! “.
“Bangsa yg besar, adalah Bangsa yang menghormati jasa-jasa para Pahlawannya” Bapak Proklamator mu tidak sekedar berujar kata, tanpa ada makna !.
Dunia menghormati Bapak Proklamator mu, karena jasa-jasa beliau sangat besar dalam Perdamaian Dunia, tetapi mengapakah kamu lecehkan ?.
Para Pahlawan Penjajah, kamu agungkan, sedangkan para Pahlawanmu yang telah mengorbankan keringat, air-mata, tetesan darah, bahkan nyawa, kamu hinakan !. Apakah mereka yang akan menghancurkan Pancasila itu yang me-merdeka-kan Bangsa & Negaramu ?.
Pernahkah ada bantuan sandang dan pangan, dari kaum Jahiliyah yang anti Pancasila, saat Negara dan Bangsa mu mengalami paceklik ?.
Justru yang memberikan bantuan, adalah Negara-Negara non Jahiliyah !.
Pernahkah kamu dengar dan lihat, bahwa yang menjalani bom-bunuh-diri di dalam Negaramu, adalah orang Jahiliyah itu sendiri !.
Tidak pernah ada, kaum Jahiliyah itu hanya menghasut dengan tipu daya, kemudian bangsamu yang tertipu, itulah yang disuruh bunuh-diri !.
Mereka pula termasuk diantara yang lain, memperdagangkan Narkoba, guna membeayai perang dan merusak Negara orang lain !.
Masih percayakah kamu akan janji-janji pahala dan sorga, yang dikatakan kaum anti Pancasila itu ?.
“Seburuk-buruknya binatang dalam pandangan TUHAN, adalah orang-orang yang tidak hendak menggunakan akal-sehatnya & fakta yang ada ! “.
Semua Nabi berada di PANCASILA, melindungi semua Adat yang berBudi-Luhur, Adat yang mempersatukan didalam Damai, tetapi bukan adat yang menyuruh melakukan perbuatan-2 kotor dan keji !.
PANCASILA akan membawa semua Adat & Kepercayaan, kepada “Adat Awal Bumi”, guna menjaga, melindungi dan memelihara semua hak asasi makhluk-makhluk penghuni Bumi, termasuk Alam Lingkungan, baik di Alam Gaib maupun di Alam Nyata Manusia !.
PANCASILA melindungi semua Agama, dari kekotoran dan kekejiannya yang disalah artikan dan disalah gunakan oleh manusia dan masyarakat gaib, agar kembali kepada kemurnian Agama, yang mengajarkan perbuatan-perbuatan baik, sopan santun, tertib, berbudi luhur, damai, selamat dan hal-hal positip lainnya,yang membawa manfaat bagi semua !.
PANCASILA memepersatukan semua perbedaan, permusuhan didalam Damai, guna kepentingan pembangunan-kemajuan Bangsa & Negara.
Sebagaimana perbedaan didalam Dunia Ilmu Pengetahuan, akan membawa manfaat, sebagai contoh.: Ilmu Kimia berbeda dengan ilmu Electronika, berbeda pula dengan ilmu Botani, Zoologi, Astronomi, ilmu Ekonomi, ilmu Antropologi, dsb, tetapi boleh saja terjadi penggabungan diantara berbagai disiplin Ilmu Pengetahuan tersebut, guna mencapai suatu tujuan yang amat bermanfaat !.
Demikian pula perbedaan-perbedaan yang terjadi antar Agama, Adat dan Aliran Kepercayaan, janganlah dijadikan permusuhan yang dapat menimbulkan tindakan-tindakan Keji dan Pembunuhan !.
Sekiranya semua perbedaan itu diselesaikan secara Sunatullah atau secara disiplin Ilmu-Pengetahuan, niscaya tindakan-tindakan Keji apalagi Pembunuhan tidak akan terjadi !.
Timbulnya Kejahatan, dan Pertumpahan-Darah, karena semua itu ditampilkan dengan sistem taklik atau dogmatisme, keyakinan semacam ini, mematikan akal sehat, sehingga sikap “Fanatik Buta” yang berlebih-lebihan, mengantar pada tindakan-tindakan kriminalitas sampai tindakan Pembunuhan yang teramat Keji,dan seolah-olah itu dibenarkan oleh ajaran-ajaran Agama !.
Perbedaan mengeluarkan pendapat didalam Negara demokrasi adalah sesuatu yang wajar, tetapi bukan seenaknya saja orang bebas mengeluarkan pendapat, terutama pendapat-pendapat yang dapat menimbulkan kejahatan apalagi yang dapat berakibat terjadinya pembunuhan yang amat keji !.
Perbedaan yang membawa rahmat bagi semua, perbedaan yang membawa perdamaian yang lebih kompleks, perbedaan yang mengarah pada kemajuan yang lebih baik, perbedaan yang mengarah pada kesempurnaan melebihi dari kesempurnaan yang telah ada !. dst. Inilah PANCASILA.
PANCASILA adalah RUKUN-IMAN yang RAHMATAN LIL’ALAMIIN.
Sekali lagi, bukan Rukun-Iman atau Rahmatan lil’alamiin seperti yang digambarkan dan didefinisikan oleh kaum Jahiliyah !.
Sebab yang diajarkan oleh kaum Jahiliyah, adalah Rukun-Iman dan Rahmatan lil ‘alamiin, hanya untuk kepentingan dan keuntungan kelompok mereka sendiri, dengan menindas dan menjajah kelompok lain !.(9-97).
Kaum Jahiliyah itu telah menjajah Kitab—Suci nya, seolah-olah semua itu hanya miliknya dan menjadi monopoli mereka, kemudian mereka suka merubah-rubah isi dan makna WAHYU, demi kepentingan dan keuntungan mereka belaka, wahyu yang demikian mulia dan Pengasih-Penyayang, dirubah menjadi perbuatan yang amat Keji, merusak Bumi dan perilaku kotor !.
Kaum Jahiliyah itu, melarang Bangsa-Bangsa lain diluar kelompok mereka, untuk menggali isi Kitab-Sucinya, karena mereka kawatir jika Bangsa lain yang menggalinya, niscaya akan terbongkar dan ter-tampak jelas DUSTA, yang telah dilakukakannya !.
Mereka mengatakan padamu bahwa, di SORGA hanya bahasa Arab yang dipakai, jadi bagi siapa saja yang tak tahu bahasa Arab, tidak diperkenankan masuk Sorga !.
Katakanlah pada kaum Jahiliyah itu.:” Itu adalah Sorga bagi Bangsa Arab dan bukan Sorga ku !. Itu adalah Sorga Leluhur Bangsa Arab dan bukan Sorga Leluhurku !. Sorga ku menerima semuanya, kecuali kaum yang Jahat yang tidak suka menolong orang lain, suka menyombongkan diri dan suka berdusta, yang tidak diperkenankan memasuki Sorga ku !.
Itu adalah strategi kaum Jahiliyah, untuk menjajah Dunia !.
Mereka tidak dapat menerima ke Majemuk an, karena yang mereka inginkan agar semua Bangsa-Bangsa di Dunia tunduk dan mengikuti kemauan nya !.
Bagaimanakah jadinya, jika faham-faham Jahiliyah itu kamu biarkan merajalela didalam Negaramu yang Demokratis ?.
Partai Komunis yang sama Jahiliyahnya, dan tidak dapat menerima ke-majemuk-kan berani kamu tumpas habis sampai keakar-akarnya, tetapi mengapakah kaum Jahiliyah yang lain, kamu takut menumpasnya & kamu biarkan merajalela didalam Negara mu ?.
Tidak sadarkah kamu, akan tindakan kejahatan yang merusak Bangsa dan Tanah-Air mu, yang telah jelas-jelas dilakukannya oleh kaum Jahiliyah tsb ?.
Lalu dengan Bukti apalagi, harus Kami jelaskan kepadamu, agar kamu sadar, bahwa kaum Jahiliyah itu telah menipu Bangsa mu, dengan janji-janji Pahala dan janji-janji Sorga, melalui perbuatan kotor dan teramat Keji ?.
Dapatkah orang masuk Sorga, melalui perbuatan Kotor dan Keji ?.
Renungkan, dan selamatkanlah Bangsa & Negara mu, dari Kaum Jahiliyah.
Tidak sadarkah kamu peringatan yang Kami isyaratkan, melalui musibah Bencana-Alam, coba perhatikan dan renungkan tentang tanda-tanda Peringatan itu, sekiranya kaum Jahiliyah itu orang-orang yang benar, mengapakah Bencana Alam Tsunami, harus menimpa Serambi-Mekkah ?.
Mengapakah bukannya Pulau-Bali, yang harus Allah, timpakan bencana ?.
Bom Bali satu dan bom Bali kedua adalah buatan kaum Jahiliyah, dimana
kaum Jahiliyah yang terlibat, harus mempertanggung jawabkannya, dengan siksa yang amat pedih di Dunia dan di Akhiraat !.
Pada saat peristiwa pembunuhan massal terhadap orang-orang yang tak berdosa, dengan meledaknya bom bunuh diri di Pulau Bali, yang menodai Sejarah tanah-air, yang menggores Lahul-Mahfuz, Bangsa ini tidak secara Aklamasi mengutuki perbuatan amat keji kaum Jahiliyah, kenapa, coba pikirkan ?.
Tahukah kamu siapakah yang telah menciptakan umat Manusia, termasuk Sang Pencipta kaum Jahiliyah ?.
Maka demikianlah kamu akan, mendapatkan ganjaran siksa Neraka dari Tuhan Sang Pencipta umat Manusia dan jangan kamu mengira Sorga tempat bagi kaum Pembunuh yang amat keji !.
Berperanglah sebagaimana Nabi-mu berperang !.
Nabi tidak pernah menyerang, kalau tidak diserang . Perang para Nabi adalah perang dalam rangka membela diri, dari ancaman pembunuhan oleh pihak musuh, yang secara jelas diketahui dan bukan hanya sekedar asumsi, yg diragukan !.
“ Tinggalkanlah segala sesuatu yang meragukan dan tidak jelas ! “.
Janganlah kamu merasa ngeri dan takut pada kaum Penjahat, justru semua kejahatan di Bumi wajib dimusnahkan !. Dan jangan pula rasa takut-mu, kemudian kamu memihak pada kaum Penjahat itu !.
Bila kamu takut, berdoa dan bermohonlah pada Allah, agar Penjahat-Penjahat itu dimusnahkan dari Bumi, karena doa-doa orang yang teraniaya, amat makbul adanya, tetapi jangan kamu mengikuti kemauan mereka !.
“ Kecelakaan yang besarlah, bagi kaum yang munafik !”.
“ Mungkinkah berIman dan ber Takwa pada Allah, dibangun melalui Pertumpahan-Darah ?. Dan tidak dibangun melalui keSabaran, dan keMuliaan akhlak ? “.
“ Para Nabi diadakan, untuk membina pada keMuliaan Akhlak, bukan untuk membina kejahatan dan kekacauan ! “.
“ Memakai lambang DAMAI, tetapi sama sekali kaum Jahiliyash itu tidak Menyukai PERDAMAIAN ! “.
“ Tidak sadarkah kamu bahwa, mereka telah berDUSTA ? “.
“ Lalu dengan apalagi Kami harus sadarkan kamu ? “.
PANCASILA menerima segala bentuk pemujaan,dan penyembahan pada TUHAN, meskipun hanya dengan seteguk air, asalkan disertai dengan niat dan perbuatan yang Baik !.
Tetapi TUHAN tidak akan menerima, pemujaan dan penyembahan dari mereka yang berhati Kejam !.
TUHAN tidak pernah membebani makhluk, dengan beban yang tak sanggup dipikulnya, karena berSABAR, berbuat BAIK, memberi nafkah diri, keluarga apalagi memberi nafkah pada orang lain, bahkan hanya memberi senyum pada orang lain, itu sudah termasuk ibadah !.
Menuntut Ilmu-Pengetahuan dan Teknologi, yang membawa manfaat bagi diri dan berguna bagi banyak orang, juga ibadah !.
Membersihkan segala yang kotor, menjaga, memelihara Tanaman dan Binatang, menolong orang lain, memelihara kesehatan dan memberantas kejahatan, serta membasmi kaum perusak, juga disebut ibadah !.
Melindungi, menjaga,memelihara dan melestarikan Alam-Lingkungan, adalah ibadah, sebab Alam lingkungan yang terawat dengan baik & benar, akan terlihat indah, teratur, menyehatkan, menyejukan, yang menimbulkan Ketentraman dan Damai,bagi siapa saja yang berkunjung ketempat itu.
Orang-Orang yang rajin melakukan ibadah, tetapi ibadahnya itu menimbulkan kesombongan, kebencian, permusuhan, perbuatan-perbuatan keji dan bahkan pembunuhan maka pemujaan dan penyembahan semacam itu, tidak dapat disebut “beribadah pada TUHAN”, melainkan mereka itu telah memuja & menyembah “nafsu angkara murka”, yang akan mengantar mereka kedalam siksa Neraka !.
Kaum Jahiliyah itu mengira Allah senantiasa melindunginya, padahal mereka dilindungi & diselamatkan oleh KEJAHATAN, guna bersama-sama dengan kejahatan yg telah diikutinya dan disembahnya, masuk kedalam siksa Neraka yang amat mengerikan !.
Tahukah kamu, arwah-arwah kaum Jahiliyah itu dalam keadaan ketakutan & menyesal akan dosa-dosa yang telah mereka perbuat, semasa hidupnya sebagai manusia !.
Namun semua itu sudah terlambat, karena pembunuhan & pembantaian sudah mereka lakukan, dan jangan mengira makhluk-makhluk apalagi manusia yang mereka bunuh, tidak akan menuntut balas !.
Setiap manusia adalah khalifah-khalifah atau pemimpin-pemimpin dimuka Bumi, maka tiap individu manusia akan dimintai pertanggungan jawab, terhadap apa yang dipimpinnya dan dimintai pertanggungan jawab terhadap segala apa yang telah diperbuatnya !.
Jangankan manusia yang kamu bunuh, binatang dan tumbuh-tubuhan yang kamu jadikan makanan, dan telah membentuk darah dagingmu, juga akan menuntut, jika tubuhmu dibawa kepada perbuatan-perbuatan dosa !.
Semua melaknati kaum Jahiliyah itu, lalu kemanakah mereka dapat berlindung ?.
Kaum Jahiliyah itu mengutamakan pemujaan dan penyembahan pada Allah, dengan mengabaikan kesabaran, perdamaian dan kemuliaan akhlak !.
Bagaimanakah dapat diterima Allah, segala puja puji dan persembahan mereka, jika kejahatan dan pertumpahan-darah yang dilakukan ?.
Syeitan dan Jin Jahiliyah yang melindungi kaum Jahiliyah itu, yang disangkanya Allah yang melindungi mereka !.
Adakah Allah & Malaikat, berkenan melindungi kaum yg berhati kejam ?.
Perang terbesar adalah perang melawan nafsu angkara murka, yang bercokol didalam diri sendiri !.
Maka Perang yang paling besar dan yang teramat lama, terjadi didalam Alam-Raya-Semesta, adalah Perang antara Kerajaan Sorga melawan Kerajaan Neraka, yakni perang antara Kerajaan Malaikat melawan Kerajaan Iblis, atau Perang antara keMuliaan melawan keJahatan !.
Sedangkan Perang itu sendiri, disebabkan keinginan yang tidak terarah & tidak terkendali, yang menimbulkan keangkuhan dan kesombongan, dengan serakah ingin menguasai Dunia, dan semua yang dapat dikuasainya !.
Perang akan menimbulkan kekacauan, kemiskinan, ketakutan, penyakit, kehancuran, kejahatan, pembunuhan dan pembantaian !.
Demokrasi diadakan, untuk menghindari timbulnya perang saudara !.
Betapa tak dapat dibayangkan, bila setiap pergantian Presiden harus melalui perang saudara !.
Maka kehancuran dan kemiskinan yang terjadi, begitu Presiden baru yang tampil, Negara tak mempunyai dana cadangan guna memberi nafkah kepada rakyatnya, maka rakyat yang kelaparan itu memberontak, timbul kembali perang saudara. Tampil lagi Presiden yang terbaru, sekali lagi Negara tak punya dana guna memberi nafkah dan lapangan kerja bagi rakyatnya, karena Negara bertambah miskin akibat perang saudara, maka timbul lagi pemberontakan, demikian terjadi berulang-ulang akibatnya Negara makin bertambah melarat, lalu siapakah yang berani menjadi Presiden di Negara yang melarat itu ?.
Rakyat yang kelaparan, tidak mau tahu dengan segala urusan Negara, baginya mempertahankan hidup lebih utama, dari segala macam urusan !.
“ Demikianlah, kemiskinan akan menimbulkan kesesatan ! “.
Keserakahan,akan menimbulkan korupsi, yang membawa kemelaratan bagi Negara !. Orang yang serakah, selalu merasa diri kekurangan & miskin, meskipun sesungguhnya kekayaan melimpah ruah !.
“ Lalu, dengan apakah keserakahan itu hendak diberantas, kalau Agama disibukkan dengan perang ? “.
“ Hanya Agama yang sedang tidak berperang, yg sanggup mengatasinya ? ”.
“Perang Timur-Tengah antara ARAB dan ISRAEL, adalah Perang-Saudara-Tiri, dari bani ISMAIL dan bani ISHAK, atau Perang antar angkatan keturunan Nabi Ibrahim a.s. ! “.
Inilah Perang Akhir Zaman, yang tak pernah kunjung padam !.
Yang mengherankan,”mengapakah daerah tempat diturunkannya Agama-Agama Besar Dunia, dan tempat lahirnya para Nabi terkemuka Dunia, bukan keDamaian yang terjadi, justru Perang Besar yang hampir melibatkan seluruh Dunia, dalam kancah peperangan itu, yg terjadi ?”.
Ingatkah kamu, ketika Nabi Ibrahim as bermohon kepada Allah, agar diantara angkatan keturunannya, dijadikan NABI ! “.
Maka permohonan itu dikabulkan Allah !.
Yang dipertanyakan, siapakah yang harus bertanggung jawab, atas terjadinya “Perang Saudara Tiri tersebut” ?.
Jangan bergaul apalagi berpihak pada salah satu pihak, yang sedang berPerang !. Sebab tidak ada keuntungan yang kamu dapat, kecuali kamu adalah pedagang senjata pembunuh !.
Bangsa yang sedang berperang, amat membutuhkan dana, guna membeayai anggaran perangnya, jadi bagaimanakah mereka dapat membantu kamu ?.
Bergaullah dengan Bangsa-Bangsa yang sedang tidak berperang, dan Bangsa-Bangsa yang cintai Damai, sebab pergaulan itu akan menimbulkan ketentraman bagi Bangsa dan Negara mu !.
Belajarlah dengan Bangsa-Bangsa yang telah maju, karena pergaulan itu akan membawa kemajuan dan manfaat bagi Bangsa dan Negara mu !.
Janganlah kamu bergaul apalagi membela yang salah, meskipun itu saudara-mu sendiri, karena salah dan benarnya sesuatu, bukan ditentukan oleh persaudaraan, tetapi ditentukan oleh tindakan dan perbuatan !.
Buat apalah kamu bergaul dengan Bangsa yang kaya-raya, namun tidak pernah bersedekah dengan ikhlas, meskipun mereka memberi, tetapi mereka mengharap keuntungan yang berlipat ganda, dari pemberiannya itu !.
Berpihak pada salah satu pihak yang sedang berperang, maka makin menambah kekeruhan perang itu !.
Berpihak kepada keduanya, itu ta’ mungkin, maka langkah yang terbaik, bersama-sama Bangsa di Dunia jika ingin mengatasi konflik tersebut !.
Apalagi berpihak pada salah satu bangsa, dalam perang “saudara tiri”, ini menyebabkan kemurkaan bagi Nabi Ibrahim as., sebab kedua Bangsa itu adalah angkatan keturunannya !.
Tetapi diDamaikan itu tak mungkin, maka langkah terbaik, biarkan saja mereka berperang, dan jangan ada Negara satupun yg memberikan bantuan, sampai keduanya hancur lebur !.
“Mungkinkah dengan cara ini, kedua saudara-tiri itu baru sadar ? “.
Perang antar saudara-tiri, dari angkatan keturunan Nabi Ibrahim as. Di Timur-Tengah, antara ARAB melawan ISRAEL, mengingatkan Perang terbesar & teramat panjang didalam Sejarah Alam-Raya-Semesta, antara Kerajaan Sorga melawan Kerajaan Neraka !.
“ Tetapi Perang Timur Tengah, adalah Perang memperebutkan Kerajaan Neraka ! “. Kedua belah pihak, meproklamasikan kepada Dunia, sebagai “Perang Suci” !. Tetapi mengapa Perang Suci terjadi penganiayaan, dan pertumpahan-darah ?.
Perang-Suci adalah perang melawan Nafsu Angkara Murka, yang berada didalam diri, itulah yang benar !.
Perang yang sedemikian berlarut-larut dan memakan waktu yang lama, akan mempengaruhi dan merubah watak Bangsa, menjadi kejam dan tidak berkemanusiaan, sungguh amat mengerikan !.
“ Damai itu tidak berpihak pada golongan kiri dan tidak pula pada golongan kanan, melainkan berada di tengah-tengah ! “.
Demikian pula menDamaikan konflik, harus bersikap independen, tidak berpihak pada siapapun yg terlibat konflik tersebut, melainkan hanya berpihak pada Hukum keBENARan Sejati !.
Kedua Bangsa itu merasa bangga, karena mereka adalah keturunan para Nabi !. Mungkinkah karena kebanggaan ini, yang menyebabkan mereka tidak dapat hidup bersama dengan damai ?.
Jika mereka mengaku sebagai keturunan Nabi, seharusnya mereka memberikan teladan pada Dunia, dengan perbuatan-perbuatan yang baik dan mulia !.
Kebanggaan itu menjerumuskan mereka dalam kesombongan yg melampaui batas, dengan perbuatan-perbuatan keji mereka memaksa Dunia untuk mengakui dan memuja puji bahwa, mereka adalah keturunan Nabi !.
Yang mengherankan, mengapa kebanyakan masyarakat Dunia, terpengaruh oleh kebanggaan mereka ?.
Tahukah kamu mereka bersikap bahwa, diluar dari keturunan mereka adalah Bangsa yang amat hina !.
Untuk sementara waktu ini saja, mereka bersikap baik padamu, karena mereka masih membutuhkan dukungan dan bantuanmu, tetapi manakala semua itu sudah tidak dibutuhkannya, mereka akan menghinakan & mencampakkan mu !.
Perhatikanlah sikap buruk mereka, dimana pada saat seorang Presiden & Pejabat berkuasa, mereka ramai-ramai mendekatinya. Tetapi manakala Presiden dan Pejabat tersebut menghadapi krisis, mereka bersembunyi !.
Lebih-Lebih jika mereka mengetahui Presiden & Pejabat itu pasti lengser, maka merekalah yang paling vocal, dalam menghujat & mencaci-maki !.
Sikap munafik mereka sudah tertampak jelas (9-97), tetapi kenapakah kamu masih dapat terkena tipu dayanya ?.
Mereka adalah Bangsa yang lebih mengutamakan kepentingan dan kenikmatan diri sendiri, meskipun harta mereka melimpah ruah mereka enggan bersedekah guna menolong Negara Tetangga yang amat membutuhkan !.
Mereka hanya memberi, jika itu membawa keuntungan baginya !.
“ Apakah Bangsa semacam ini, yang kamu harapkan dapat menolongmu Dunia dan Akhiraat ? “.
Dengan harta benda yang melimpah ruah itu dan sikap mereka yang amat buruk, mereka hidup dalam gelisah & tidak tenang, karena hidup mereka dihantui oeh rasa takut akan kehilangan harta-bendanya, setiap orang yang berkunjung kerumahnya, dicurigainya akan mencuri harta bendanya !.
Tanpa disadari, mereka telah menjadi budak terhadap harta-benda nya !.
Mereka yang menyembah harta-benda dan kenikmatan belaka, semasa hidupnya sebagai manusia, pada saat sakaratul maut merenggut nyawanya, ia akan tersendat-sendat, mati tak hendak dan hidup pun tak mungkin !.
Terjadilah gaya tarik menarik, antara harta benda & kenikmatan yang di cintainya dengan sakaratul maut yang akan melepas semua yang dicintai oleh Jiwa manusianya !.
Betapa siksanya saat gaya tarik-menarik ini sedang berlangsung, rasa takut kehilangan dan perpisahan, rasa sedih, rindu, dan haru, teringat masa lalu yang amat indah terkesan, berbaur menjadi satu, membelenggu Jiwa, membentuk siksaan yang teramat pedih !.
Pada akhirnya Sarakatul Maut lah yang harus keluar sebagai pemenangnya.
Namun Jiwa yang telah berpisah dari raga jasmaninya, tetap dan bahkan makin terbelenggu oleh sikapnya yang mencintai harta benda dan kenikmatan secara melampaui batas, maka bertambah-lah siksa, yang dibuatnya sendiri, disebabkan karena sikap dan posisi yang amat keliru, dalam menghadapi Sakaratul-Maut !.
Siksa yang ditimbulkan oleh dirinya sendiri, berlangsung terus-menerus, sampai arwah itu menyadari bahwa, semua yang diinginkannya adalah sia-sia dan tak berhasil guna, malah sebaliknya makin menambah beban siksa bagi Arwah-nya. Sampai Arwah itu menyadari bahwa, semua yang ada ini bukan miliknya, melainkan milik Tuhan Sang Pencipta !.
Terlepas dari siksa yang satu, arwah akan menghadapi siksa yang lain yakni, mempertanggung-jawabkan perbuatan-perbuatan DOSA yang pernah dilakukan semasa hidupnya sebagai manusia tempo dulu !.
Betapa sulitnya menjadi Khalifah, dan betapa bahayanya dalam memikul amanah, baru diketahuinya setelah selesai hidup sebagai Manusia !.
Kaum Jahiliyah itu, menyombongkan diri dengan memikul-amanah, dan berbuat keji dengan keKhalifahan yang disandangnya, bahkan menghinakan makhluk-makhluk yang tak berani memikul-amanah dan makhluk-makhluk yang bukan Khalifah, terlebih-lebih mereka mengatakan dirinya lebih mulia dari Malaikat !.
“ Sanggupkah mereka pertanggung-jawab kan, kecongkakan & kejahatan yang telah mereka lakukan ? “.
“ Apakah Nabi akan melindungi dan membela, umatnya yg amat sombong dan amat kejam itu ? “.
“ Pantaskah, umat yang sombong,kejam, tidak sabar dan mudah tersinggung, suka merusak milik orang lain, lagi suka membuat kekacauan & keonaran di Negara orang serta membuat kerusakkan di Bumi, menjadi Ahli-waris Sorga ? “.
“ Bukankah, akan terjadi kekacauan, pembantaian dan kerusakan yang besar seperti di Bumi, jika kaum Jahiliyah itu bertempat tinggal di Sorga ?”.
“ Sorga manakah,yang sudi dan pantas menerima kaum Jahiliyah, yang amat kejam dan serakah itu ? “.
“ Neraka-lah yang pantas, sebagai tempat tinggal yang kekal bagi kaum Jahiliyah itu !. Karena Alam-Raya-Semesta dgn segala isinya diciptakan berdasar sifat ALLAH Yang Maha Adil, maka barang siapa berbuat kejahatan dan pengrusakkan, akan dibalas setimpal dengan apa yang telah dilakukannya, tanpa memandang Agama atau Kepercayaan yang dianutnya, karena Nabi sekalipun, tak akan luput dari pertanggungan-jawab terhadap apa yang telah dilakukan oleh umat-nya ! “.
Tidak ada satupun yang diberikan hak istimewa, kecuali segala keBaikan dan keMuliaan serta Taubat yang sejati, dapat meringankan siksa Neraka yang akan dan telah dikenakan, itupun perhitungannya melalui Timbangan Keadilan, dan tetap dimintai Pertanggungan-Jawab !.
“ Tahukah kamu, kaum Jahiliyah itu membangun Bangsa & Negara nyadari Zat-Api, dengan menguras habis Isi-Perut-Bumi ! “.
“ Sadarkah mereka bahwa, dibawa lapisan Tanah-Air mereka terjadi erosi kekeroposan terhadap penyanggah muka-Bumi ? “.
“ Maka dengan sekali hentakkan Bumi, tenggelamlah Bangsa & Negara itu kedalam dasar Bumi, dan lautan luas ikut menenggelamkannya !”.
“ Dan tenggelamlah Berhala Terbesar Akhir Zaman bersama mereka !”.
“ Kami belum melakukan tindakkan itu, sampai Dunia mengetahui akan Dusta dan Kekejaman kaum Jahiliyah itu yakni, pada Hari Terbongkarnya Segala Rahasia dan Tipu Daya yang telah mereka kerjakan ! “.
“ Maha Benar ALLAH dengan segala Firman NYA ! “.
Tahukah kamu, apa itu “Lailatul Qadar” ?
“Lailatul Qadar”adalah . :
Pengadilan-Akhiraat yang ber-operasi, sebelum Hari Akhiraat itu tiba !.
Rombongan Lailatul Qadar, terdiri dari beberapa Malaikat dan beberapa Roh atau Arwah para Nabi, yang diturunkan ke Bumi, guna mengAdili makhluk di Alam Gaib dan Alam Dunia Nyata Manusia, dengan syarat Manusia atau Makhluk Gaib tersebut harus dalam situasi dan kondisi Takwa !.
Pada zaman Rasulullah saw. Lailatul Qadar ditandai dengan turunnya Malaikat JIBRIL, menghadap Nabi “Muhammad saw”. Dan menyuruh “Nabi Muhammad saw” agar membaca ulang, wahyu-wahyu yang telah diturunkan kepada beliau, disamping agar Nabi makin menghafal, juga untuk mengoreksi Kalimat-Kalimat Wahyu yang dinilai kurang sempurna, saat “Nabi Muhammad saw” menerima Wahyu itu sebelumnya !.
Tetapi bila Delegasi Lailatul Qadar datang pada umat yang dalam posisi Takwa , maka umumnya tertampak beberapa Bola Cahaya, Bola Cahaya yang berwarna putih kehijauan adalah Malaikat, sedangkan Bola Cahaya berwarna putih kekuningan adalah lambang Arwah NABI.
Bila tertampak Empat Bola Cahaya berwarna Putih-kehijauan, maka itu Pertanda terdapat Empat Malaikat, yang mewakili institusi nya masing-masing !.
Dan tertampak pula mendampingi Tiga Bola Cahaya berwarna putih kekuningan, maka itu pertanda terdapat Tiga Arwah NABI, yg mendampingi para Malaikat !.
Jumlah Bola Cahaya itu, tidak selalu Tujuh banyaknya, terkadang dapat lebih dari itu dan dapat pula kurang dari jumlah itu !.
Tetapi jika umat dalam posisi Takwa yang sempurna, maka delegasi Lailatul Qadar itu akan ter-tampak wajah aslinya, dengan Warna Bola Cahaya tetap menyelimuti masing-masingnya !.
Bola Cahaya itu dapat diajak berkomunikasi, biasanya dimulai dengan ucap salam, kemudian masing-masing Bola Cahaya memperkenalkan diri, setelah itu umat yang mendapatkan Lailatul-Qadar, diberikan beberapa pertanyaan, yang harus dijawab, baik pihak yang bertanya dari jenis Malaikat maupun dari jenis Arwah Nabi !.
Pertanyaan itu, berkisar masalah-masalah, antara lain . :
Semua harta benda dan rejeki yang kita miliki.
Berasal dan bersumber darimana ?. Halal atau Haram ?. Akan dipergunakan untuk apa ?.Dan sebagainya !.
Kemudian Delegasi Lailatul Qadar, akan menjelaskan akibat baik & buruk di Akhiraat kelak, atas jawaban umat !.
Menanyakan Karakteristik Umat-Manusia yg hidup di Akhir Zaman. Terutama Arwah Para NABI, akan menanyakan Karakteristik umatnya, setelah umat menjawab, maka Arwah Nabi memintakan pendapat umat, dan solusi dalam menyelesaikan kemelut umatnya, dst.
Delegasi Malaikat pertanyaannya berkisar masalah global, misalnya ditanyakan,Tahukah kamu apa sebab terjadinya Bencana-Alam di daerah…… ?. Apa sebabnya terjadi huru-hara di Negara ………. ?. dst. Kemudian umat dimintakan pendapat dan cara penyelesaian yang terbaik !.
Diuji pula pengetahuan umat, tentang Ip-Tek dan hikmah yg terkandung dalam aneka Adat, Aliran Kepercayaan dan Kitab-Kitab Suci. Ditanyakan titik-temu kesemuanya itu, kaitan dan hubungan antar kesemuanya itu. Dan pertanyaan-2 yang bersifat Rahmatan lil’alamiin !. Dan sebagainya………….. ?……………. !.
Penutup malam Laitul Qadar, akan ditanyakan . :
“Adakah permohonan mu, guna Kami sampaikan kepada Rabbil’alamiin ? ”.
“ Salamuun hiyaa hatta mala’il fajri “.
Maka kembalilah rombongan Lailatul Qadar ke Alam Langitnya masing-masing, sebelum menyongsong fajar !.
Nilai tentang “Seribu Bulan dibebaskan dari kewajiban Syari’at “ terutama masalah pembebasan kewajiban Syari’at Shalat Fardhu 5 waktu sehari, tergantung dari jumlah jawaban yang benar dari pertanyaan tersebut.
Jika umat jawabannya salah semuanya, maka umat tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali pengalaman yang amat mengesankan.
Jarang sekali ada umat yang dapat menjawab, semua pertanyaan yang diajukan rombongan Lailatul-Qadar, sebab itu ada umat yang mendapatkan pembebasan hanya sehari saja, ada yang seminggu, sebulan, setahun, atau beberapa tahun saja dan tidak pernah ada yang dapat mencapai Seribu Bulan.
Ini disebabkan, karena begitu sulitnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lagi amat komplex !. Bagi umat yang kurang jujur, sangat minim Ip-Tek yang dimiliki dan dikuasainya, juga pengetahuan tentang Adat, Aliran Kepercayaan aneka Agama yang ada di Bumi serta kurang mengikuti perkembangan Dunia, amat sulit untuk dapat menjawabnya secara baik & benar !.
Disini dibutuhkan kecerdasan, ketelitian dan Pengetahuan yang amat luas, guna dapat menjawabnya !. Sebab keKhalifahan kita sebagai manusia dinilai dan mendapat nilai, dalam peristiwa Lailatul Qadar ini !.
Belum lagi belajar mencapai posisi “Takwa”, yang memakan waktu sepuluh tahun minimal untuk mempelajarinya !.
Lailatul Qadar yang dikemukakan kaum Jahiliyah adalah DUSTA !.
Bagaimanakah umat yang tidak “rahmatan lil’alamiin” dan berhati kejam, sombong lagi mengatakan dirinya lebih mulia dari Malaikat, dapat mencapai Takwa ?.
Adalah sesuatu yang mustahil, bila rombongan Lailatul-Qadar berkenan mendatangi kaum Jahiliyah, yang suka berdusta itu !.
Delegasi Lailatul Qadar bila datang kepada umat, diawal Ramadhan, maka tanya jawab itu dapat berlangsung sampai 27 malam lamanya.
Maksudnya setiap malam terjadi tanya jawab, berlangsung dua sampai tiga jam saja, dan tidak akan lebih dari tiga jam !.
Tetapi jika datang 10 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, biasanya tanya jawab berlangsung satu malam sampai tujuh malam saja !.
Lamanya tergantung dari luas dan tidaknya pengetahuan yang dimiliki umat yang dalam posisi Takwa, saat bulan suci Ramadhan berlangsung. Berbicara masalah Delegasi Ramadhan, maka itu menyangkut masalah tingkat demensi keimanan terhadap Gaib. Apakah umat tersebut sudah mencapai tingkat “ber-iman pada Malaikat” ?. Maksudnya, apakah umat tersebut, sudah dapat dipercaya oleh Malaikat dan Arwah Nabi ?.
Kalau belum dapat dipercaya oleh Malaikat dan Arwah Nabi, dalam delegasi Lailatul-Qadar tersebut, maka jangan harap mendapatkan malam penuh keMuliaan itu.
Banyaknya umat yang berpuasa, maka hanya lapar & dahaga yamg diperoleh.
Banyaknya umat yang berdoa, maka hanya sejengkal dari ubun-ubun kepalanya doa itu memancarkan gelombang getaran !. (tak mencapai Langit). Apakah penyebabnya ?.
Banyak factor penyebabnya, tetapi penyebab yang paling mendasar antara lain, karena semua itu dilakukan sekedar memenuhi kewajiban, tanpa memahami cara dan tidak memahami manfaat yang akan diperoleh, secara baik dan benar, sehingga tidak menimbulkan keikhlasan dalam pelaksanaannya.
“Puasa itu diperuntukan, bagi umat yang beriman, guna mencapai Takwa” Agar dikategorikan sebagai orang yang beriman, maka beramai-ramailah mereka berpuasa, atau hanya sekedar tradisi belaka ?.
Tetapi hendaknya, jangan pula dicelah bagi mereka yang tak sanggup menunaikannya, karena apalah gunanya bersusah payah melaksanakan ibadah puasa, kalau hanya sekedar lapar dan dahaga yang diperolehnya !.
Dan jangan pula memaksa dengan menutup kedai makanan & minuman, dgn alasan mengganggu orang berpuasa sebab makin berat cobaan bagi mereka yang berpuasa, makin tinggi pula nilainya, bila dapat mengatasinya.
Lagi pula untuk mencapai Takwa, bukan hanya dicapai dengan menjalankan ibadah puasa saja,dapat juga Takwa dicapai melalui sunatullah yaitu melalui disiplin ilmu-pengetahuan !.
Puasa diperuntukkan bagi umat yang ber-iman, dan jelas tidak ada paksaan bagi umat yang baru “belajar beriman” !.
Setiap Agama, Adat dan Aliran Kepercayaan, mempunyai pula ibadah puasa nya masing-masing, yang berbeda syari’at atau beda cara pelaksanaannya & berbeda pula waktu pelaksanaannya !. Tetapi sama tujuannya yakni, untuk mencapai Takwa !.
“ Maka saling menghomat satu terhadap lainnya, akan dapat mencegah dari perbuatan keji dan merusak ! “.
“ Hormatilah orang lain, jika kamu ingin dihormati ! “.
“ Bertindaklah, sebagaimana perbedaan dalam Dunia Ilmu Pengetahuan yang masing-masing perbedaan disiplin Ilmu, membawa manfaat bagi semuanya ! “.
“ Jadikanlah perbedaan dalam kemajemukkan itu suatu yang indah, tidak membosankan & membawa manfaat bagi semuanya didalam Damai ! “.
“ BHINEKA TUNGGAL IKA “
Bukankah itu semua tercantum dalam Kitab-Kitab Sucimu masing-masing !.
“ Selamatkan, damaikan, merdekakan, bahagiakan & bebas deritakanlah sejati nan abadi, Alam Raya Semesta dengan segala isinya, menuju kepada kesempurnaan, didalam mengabdi padaMu, yaa Maha PURUSA Maha tak terjangkau Awal dan Maha PURUSA Maha tak terjangkau tempat berAkhirnya segala yang ada, Amiin ! “.
Mengapa Lailatul Qadar, amat sulit persyaratannya, dengan kata lain Lailatul Qadar hanya dinikmati oleh orang-orang suci belaka !. Padahal jika ditinjau dan dinilai dari segi kegunaannya, alangkah lebih baik apabila Lailatul Qadar lebih difokuskan kepada mereka yang tersesat, agar dapat mengurangi jumlah kejahatan, kenapa justru umat yang telah baik dan mulia akhlaknya yang mendapatkannya ?.
Jawabnya . :
“ Lailatul Qadar difokuskan turun kepada umat yang suci, dengan syarat yang amat sulit, adalah permintaan beberapa Nabi, sedang para Nabi lainnya hanya menerima apa adanya, tanpa pernah mengusulkan sesuatu.
Mereka kawatir, jika usulan mereka keliru dan berakibat buruk, sehingga harus dipertanggung jawabkan dikemudian hari ! “.
Sikap monopoli dengan melirik keberuntungan pahala Seribu Bulan, sudah ter-tampak akibat buruknya bagi umat di Akhir Zaman ini. Lalu siapakah yang harus bertanggung-jawab, terhadap keburukkan ini ?.
Seandainya, Lailatul Qadar itu datang kepada kaum yang tersesat. kemudian para Malaikat dan Arwah para Nabi melakukan pemeriksaan terhadap harta benda dan semua yang dimiliki oleh kaum tersesat itu, dengan memberikan peringatan-peringatan yang keras, niscaya tindakan-tindakan kriminalitas di Bumi, baik di Alam Gaib maupun di Alam Nyata Manusia akan menurun secara draktis, meskipun tidak menjamin bahwa kriminalitas akan terhapus semuanya !.
Peristiwa Lailatul Qadar, bukan saja terjadi di Alam Fana Manusia, tetapi terjadi pula di Alam Gaib, bahkan Alam-Gaib mengalami terlebih dahulu peristiwa itu ketimbang Alam Nyata Manusia, namun amat disayangkan hanya beberapa umat saja, yang dapat mengalaminya, sedangkan yang lain hanya sekedar mendengarkan kisah.
Delegasi Lailatul Qadar, turun ke Bumi pada setiap Negara & Bangsa-Bangsa di Dunia Gaib maupun Nyata, meliputi Bangsa Khewaniah & tetumbuhan, Makhluk-Makhluk yang tidak memikul amanah (Alam), Bangsa Jin, Arwah, siluman, dst. Juga di Langit Alam “Maya-Pada”, meliputi pula semua Adat, Aliran-Aliran Kepercayaan dan aneka Agama, meskipun berbeda penampilan dan permasalahan yang ditanyakan, tetapi sesungguhnya merupakan tugas-tahunan, guna memeriksa secara langsung situasi & kondisi yang sedang terjadi, diseluruh penjuru Alam Raya Semesta, guna dilaporkan & memberikan masukkan (input) kepada Staf TUHAN Semesta Alam, dst.
“ Tidak sehelai daun-pun yang gugur kemuka Bumi, dapat terluput dari catatan dan rekaman para Malaikat ! “.
Meskipun sedemikian telitinya para Malaikat mencatat & merekam, semua peristiwa yang terjadi didalam Alam Raya Semesta, tetapi masih terdapat makhluk yang menyangkal, terhadap yang telah diperbuatnya, bahkan menuduh semua itu adalah rekayasa belaka !.
Itulah makhluk-makhluk yang tidak jujur, tidak pernah mengakui kesalahannya
meskipun bukti dan fakta telah ditampakkan.
“ Mungkinkah mereka dapat bertahan, membela diri dalam Dusta ? “.
“ Dapatkah mereka membela diri, didalam kePALSUan ? “.
Tidak satu machluk pun sanggup menahan derita, didalam lautan Dusta !.
Dan tidak satu makhluk pun, yang sanggup menahan derita, didalam samudra kePalsuan !.
“Salah katakan salah, yang benar katakan benar, meskipun itu pahit bagimu”.
Karena umumnya obat itu pahit rasanya, sedangkan kenikmatan lebih banyak membawa malapetaka bagimu !.
Bersusah payah lah terlebih dahulu, dan bersenang-senang lah dari hasil jerih payahmu sesudahnya !. Karena Sorga selalu diatas Neraka !.
Lintasilah Neraka terlebih dahulu, jika ingin mencapai Sorga !.
Demikian pula yang benar, selalu dibalik kesalahan !.
Manusia akan mengetahui yang benar, setelah mempelajari dari yang salah. Tanpa kesalahan, maka bobot kebenaran tak dapat ditimbang !.
Dengan demikian kesalahan, dapat dipakai sebagai standrat untuk mengukur nilai dan tingkat kebenaran !.
Tetapi jangan mengulangi kesalahan, sebab itu adalah kebodohan !.
Belajarlah tentang keBenaran, dengan mempelajari kesalahan orang lain & Sejarah masa lampau, agar resiko dan pengorbanan dapat ditekan sekecil mungkin, juga untuk menghemat waktu !.
Hidup selalu berhadapan dengan tindakkan Salah atau Benar, keKurangan, keCukupan dan keLebihan, Puas atau tidak memuaskan, gagal & sukses, Senang & Susah, Bahagia & Derita, Lemah & Kuat, yang silih berganti, dimana semua yang terjadi dan telah dirasakan itu, harus diakhiri dengan keMatian !.
Maka merugilah mereka yang hidup didalam Ragu dan kebingungan, karena Putus-asa akan datang kemudian !.
Beruntunglah orang-orang yang menerima semua itu sebagai mata pelajaran yang amat berguna, karena dibalik semua itu tersembunyi Ilmu Pengetahuan dan pengalaman yang amat berharga !.
“ Hidup adalah iqraa, diadakannya keHidupan adalah untuk Belajar dan untuk saling mengenal, guna mencapai kesempurnaan Ilmu Pengetahuan, Budi pekerti yang Luhur dan keBenaran yang Sejati ! “.
“ Merugilah, bagi mereka yang kehidupannya dipenuhi, iri-hati, dengki, culas, aniaya, menyia-nyiakan waktu, dusta,menipu, kepalsuan, kesalahan yang disengaja, kejahatan, ragu-ragu, kebodohan, kemalasan, hanya sekedar mengejar kenikmatan & keberuntungan-semu, fitnah, kecerobohan, tergesa-gesa, teledor, kesedihan, apalagi pembunuhan atau suka pada Pertumpahan-Darah ! “.
“ Beruntung dan berbahagialah mereka yg tidak memiliki satu musuhpun, dalam kehidupannya, banyak berbuat berbuat amalan-amalan mulia dan tidak pernah berprasangka buruk terhadap TUHAN ! “.
“ Memusuhi apapun, apalagi menganiaya dan membunuhnya, maka anda akan berhadapan dengan Sang Pencipta, guna dimintai pertanggungan-jawab atas segala yang telah anda lakukan ! “.
“ Sebab itu, bawalah jiwa & raga ini pada tempat-tempat yang mulia, hindari segala perbuatan Dosa, agar binatang dan tumbuh-tumbuhan, yang kamu bunuh dan dijadikan santapan, yang telah menjadi darah dagingmu, tidak menuntut dikemudian hari !. Jika Binatang & Tumbuh-Tumbuhan itu menuntut, maka timbullah aneka penyakit pada Tubuh Jasmani, dan akan terkena siksa-derita di Akhiraat, setelah selesai menjalani hidup sebagai manusia ! “.
“ Hidup sebagai Manusia di Alam Nyata, teramat singkat dibandingkan kehidupan yang teramat panjang di Akhiraat, namun kehidupan yang teramat singkat ini,menentukan baik, buruknya kehidupan yang teramat panjang itu ! “.
“ TUHAN tidak akan kamu dapatkan melalui Pancaindera, namun Akal Sehat Ilmiahmu sanggup membuktikan keberadaan TUHAN, karena itu hormati dan hargailah Karunia ALLAH terbesar bagi kehidupan ini yakni, Akal Sehat Ilmiah, dan jangan kamu mengikuti kaum Jahiliyah yang suka merendahkan Akal Sehat, karena menghinakan Karunia Allah, sama artinya menghinakan Tuhan Sang Pencipta ! “.
“ Maka beranikah kamu mempertanggung jawabkannya ? “.
“ Se-buruk-2nya binatang disisi Allah, adalah mereka yang tidak sering menggunakan Akal Sehatnya ! “.
“TUHAN akan lebih dikenal makhluk, saat makhluk itu tidak berdaya & dalam ketakutan serta deritanya yang teramat sangat !”.
“Maka adalah lebih jelas kamu melihat TUHAN didalam deritamu, daripada melihat TUHAN didalam kejayaan dan kemegahan mu, karena itu hargailah segala apapun yang terjadi dalam kehidupan ini, karena semua yang terjadi dan yang kamu alami, mempunyai hikmah ilmu pengetahuan, jika kamu mengetahui ! “.
“Jika TUHAN dapat terjangkau oleh Pancaindera-mu, maka dimanakah sifat Maha Gaib NYA ?”.
“Yang Maha-Gaib hanya dapat diketahui melalui jalur kegaiban, maka jalur kegaiban yg terbaik adalah melalui Akal-Sehat-Ilmiah, guna mengetahui tentang TUHAN secara baik dan benar ! “.
Kaum Jahiliyah itu mengatakan bahwa, dgn mengucap Tauhid, machluk dipastikan masuk Sorga ?… !. karena itu, kaum Jahiliyah berani berbuat kejahatan apapun juga, karena mengira dirinya pasti masuk Sorga !.
Katakanlah kepada mereka. :”Dengan hanya mengucap kalimat Tauhid saat menjelang ajal tiba, tidak akan dapat memasuki Sorga, jika tidak di-sertai amalan-amalan Mulia semasa hidupnya terdahulu, kalaupun dapat mencapai Sorga, maka hanya sehari di Sorga dan kekal didalam Neraka ! “.
“Adalah lebih baik tidak merasakan kenikmatan Sorga terlebih dahulu, kemudian harus menerima siksa Neraka, karena derita itu makin berat dirasakan !. Ibarat orang yang kaya raya tiba-tiba jatuh miskin, ia akan merasakan pukulan derita yang amat berat, ketimbang orang yang sudah terbiasa hidup dalam kemiskinannya !”.
“Sebab itu, hidup dalam kesederhanaan meskipun melimpah kekayaan, jauh lebih baik, daripada memanjakan hidup dalam kemewahan !”.
“ Mereka yang bijaksana,tidak terghoyahkan primsip ke-benar-annya, meskipun kekayaan melimpah ruah, mengalir dan menenggelamkan”.
“ Ibarat samudra, meskipun beribu-ribu air sungai membanjirinya, tetapi samudera tak akan pernah menjadi tawar, ia tetap asin rasanya “.
“ Mereka yang bijaksana, memandang batu dan emas adalah sama, karena mereka menyadari bahwa semua yang ada ini bukan miliknya, melainkan barang titipan yang dikuasakan untuk sementara, dan akan dimintai tanggung jawab setelah hari pengembalian itu tiba ! “.
“ Sesungguhnya tidak ada satupun barang dapat menghilang, melainkan hanya sekedar berpindah tempat & berpindah penanggung jawabnya”.
“ Bila harta-benda itu menyukaimu, maka tidak ada seorangpun dapat mengambilnya, tetapi jika harta benda itu membencimu, niscaya ia akan melarikan diri darimu, dan waspadalah jika harta benda itu memusuhimu, maka ia akan mencelakaimu ! “.
“ Jangan mencintai sesuatu yang tidak kekal secara berlebihan, sebab itu akan membuat mu dalam derita manakala perpisahan harus terjadi !”.
“ Bingung, gelisah, takut, panik dan sikap apapun yang akan tampil, maka permasalahan dan bahaya tak akan berubah, bila itu sudah merupakan takdir dalam goretan nasib, tetapi sikap tenang akan menimbulkan tindakan bijaksana, dengan sikap bijaksana permasalahan dapat diselesaikan dengan baik & bahaya dapat dihindari, sekiranya itu harus dilalui dengan kematian, maka kamu akan wafat dalam kedamaian ! “.
“ Janganlah kamu malu dan takut dengan kemiskinanmu, tetapi malu & takutlah akan perbuatan dosa, karena bukan kemiskinan yang akan terkena siksa Neraka, tetapi perbuatan dosalah yang dapat membawamu kedalam siksa Neraka !”.
“ Memang kemiskinan cenderung menyeret manusia dalam tindakan kriminal, tetapi lebih baik mati kelaparan daripada mati karena mencuri “.
“Semiskin-miskinnya manusia masih dapat beramal yaitu, mendoakan kaum fakir miskin yang berada di Alam Gaib, agar Malaikat dengan seizin Allah berkenan memberikan rejeki pada mereka yang membutuhkan dan patut menerimanya !“.
“ Sungguh amat mulia manusia seperti ini, karena didalam kesusahan dan kemiskinannya, ia masih berkenan memikirkan adanya kaum yang jauh lebih miskin dan jauh lebih menderita dari dirinya sendiri ! “.
“ Gunakanlah ke-Khalifah-an mu dalam amalan mulia sebanyak-banyaknya, sebab kaum miskin pun, dapat menjadi kaya-raya di Akhiraat ! “.
“ Manusia itu sesungguhnya kaya, dan tidak ada yg miskin, jika ia mengetahui cara mengamalkannya ! “. (dalam pandangan Gaib).
Setiap hendak menikmati rejeki Allah niatkan lah . :
“ Wahai Tuhan kami, berikanlah kenikmatan rejeki ini, juga bagi mereka yang patut menerimanya ! “.
Dengan demikian, kamu telah mengeluarkan sedekah gaib, dari rejeki Alam Nyata yang kamu peroleh.
“ Wahai TUHAN kami,berikanlah kenikmatan Sorga, kepada semua yang telah berkorban, demi kelangsungan hidup Manusia ! “.
Doa Salawat ini akan mengurangi, bahkan menghindari dari tuntutan Hewaniah, Tetumbuhan dan rejeki lain, yang telah menjadi dan membentuk Raga jasmani serta telah berkorban, demi kenikmatan manusia ! “.
“ Wahai TUHAN Penguasa Zat Kalpataru ( zat Al Kautsar), limpahkanlah menurut kadar masing-masingnya, akan Zat Al Kautsar (zat Kalpataru) kepada semua makhluk yang tidak memikul amanah (Alam) dan kepada siapa saja yang TUHAN kehendaki ! “.
Ini dapat mengurangi dan menghindari tuntutan yang datang dari Alam, bahkan dapat terhindar dari bencana Alam dan Kecelakaan .
Mereka yang patut menerimanya .:
Mempunyai pengertian yang teramat luas, dalam koridor “Rahmatan lilalamiin” atau “Kasih bagi Alam Raya Semesta dengan segala isinya”.
Sekiranya Bangsa ini senantiasa dan sering berdoa selawat dalam koridor
“Kasih bagi Alam Raya Semesta dgn segala isinya”, maka laknat & kutukan Durhaka, secara bertahap namun pasti, akan terhapus !.
Dan ketenangan di Alam Gaib, dari Langit sampai ke Planet Bumi, membawa pengaruh yang amat besar terhadap Bangsa ini, dalam ikut menikmati keDamaian, kesejahteraan, kemakmuran, keamanan dan hal-hal positip lainnya !.
PERHATIAN . :
Utama nya kami sebagai manusia, berselawatlah bagi Bapak & Bunda pertama umat Manusia dan umat JIN, kepada semua Rasullah, para Nabi, sekalian Malaikat, Makhluk-Makhluk Suci-Mulia dan bagi Mereka yang berjasa dalam Penemuan-penemuannya, yang membawa kemajuan nan bermanfaat bagi kehidupan dan perAdaban umat Manusia !.
Dan jangan berdoa selawat hanya pada seorang Nabi, pada satu kaum tertentu, dengan merendahkan Kaum dan Nabi yang lain, apalagi mengabaikan jasa-jasa Leluhur sendiri, seperti yang dilakukan Kaum Jahiliyah. Sebab perbuatan semacam itu bukan Rahmatan lil alamiin, melainkan lebih patut dikategorikan sebagai Rahmatan lil Jahiliyah !.
Sedangkan kamu diperintahkan menegakkan “Rahmatan lil’alamiin”, dan bukan Rahmatan lil Jahiliyah !. (bukan Kasih bagi kaum Jahiliyah !).
“ Sesungguhnya keMerdekaan adalah milik semua Bangsa, maka segala bentuk Penjajahan dimuka Bumi, harus dihapuskan ! “.
Kaum Jahiliyah itu telah menjajah Kitab-Suci nya sendiri, dengan melarang kaum cendikiawan independent, untuk menggali apa yang terkandung dalam Kitab-Suci, guna mendapatkan hikmah Ilmu-Pengetahuan dan tentang keBenaran, karena kaum Jahiliyah itu kawatir diketahui perbuatannya yang telah memanipulasi atau telah melakukan kecurangan, terhadap tafsir Kitab-Suci nya, demi kepentingan dan keuntungan kaum Jahiliyah.
Banyak hal yang telah dimanipulasi oleh Kaum Jahiliyah, terhadap Wahyu-Wahyu Allah didalam Kitab-Suci, demi kepentingan dan keuntungan pribadi kaum Jahiliyah belaka, coba perhatikan . : “ Wahyu Allah yang bernada teguran terhadap kaum Jahiliyah, tafsirnya mereka rubah sedemikian rupa, sehingga tertampak seolah-olah Wahyu Allah yg bernada teguran bukan ditujuhkan pada kaum Jahiliyah, tetapi ditujuhkan kepada kaum lain, terutama yang sering dikambing hitamkan adalah bani Ishak as. !.
Dan sebaliknya Wahyu Allah yang bernada memuji suatu Kaum, dirubah sedemikian rupa, seolah-olah kaum Jahiliyah lah yang dipuji ! “.
Apakah perlu Kami buktikan kebathilan atau kepalsuan yang telah di perbuat oleh kaum Jahiliyah tersebut ?.
Bukan ISMAIL as tetapi ISHAK as . :
Didalam Injil maupun di dalam Al Qur’an, peristiwa Nabi Ibrahim as. akan menyembelih putranya, jelas-jelas disebutkan Nabi ISHAK as yang beribu kandung Sitti Zarah (isteri pertama Nabi Ibrahim as. Berkebangsaan Yahudi) !.
Fakta Sejarah juga membuktikan ke-benar-an itu, karena semenjak bayi Nabi Ismail as. yang ber-ibu kandung Sitti Hajar (isteri kedua Nabi Ibrahim as. berkebangsaan Arab Mesir) sudah berpisah dari Ayahnya.
Atas perintah ayahnya yakni Nabi Ibrahim as. putranya yang bernama ISHAK disuruh mencari saudaranya di Mesir yakni ISMAIL, pada saat itu ISHAK telah berusia 25 tahun, kakak tirinya ISMAIL berusia 26 thn. Nabi ISMAIL as. berpisah dengan ayahnya Nabi Ibrahim as. dari semenjak bayi dan berkumpul kembali dengan ayahnya, pada usia 26 tahun, sedangkan peristiwa akan disembelih Putra Nabi Ibrahim as. pada saat putranya ber usia 11 tahun.
Jelas pada usia 11 tahun, hanyalah ISHAK yang bersama ayahnya Nabi Ibrahim as., sedangkan ISMAIL tidak bersama ayahnya, dan berada di Mesir bersama ibunya Sitti Hajar !.
Kaum Jahiliyah sengaja memutar balik Wahyu & fakta sejarah, karena Nabi ISMAIL as.berkebangsaan Arab-Mesir, sedangkan Nabi ISHAK as. berkebangsaan Yahudi, yakni bangsa yang amat dibenci dan dimusuhi oleh kaum Jahiliyah adalah Bangsa Yahudi & Israel !.
Maka “Maha Benar ALLAH dengan segala Firman NYA ! “.
Yakinlah akan Firman-Firman Allah yang tercantum dalam Wahyu Al Qur’an, dan diperkuat oleh Kitab-Injil dan fakta Sejarah !.
Dan jangan mengikuti Dusta yang telah diperbuat oleh kaum Jahiliyah !.
Yang amat mengheran, mengapa Dusta kaum Jahiliyah itu dapat bertahan hampir seribu lima ratus tahun lamanya ?.
Boleh jadi, meskipun semua bukti dan fakta telah Kami kemukakan, masih ada umat yang lebih percaya pada Dusta kaum Jahiliyah, daripada mengikuti keBenaran Firman-Firman Allah !.
Inilah penyebabnya,s ehingga kaum Jahiliyah itu melarang kamu membaca apalagi meng-iman-i Kitab Injil dan Kitab-Kitab Suci lainnya, pada hal Allah menyuruh kita beriman pada Al Qur’an & Kitab-Kitab Suci sebelumnya, yang tercantum dalam “Rukun Iman”, karena jelaslah, kebohongan kaum Jahiliyah itu akan terbongkar, jika umat ber-iman pula pada Kitab-Kitab Suci yg lain !.
Memang disadari bahwa, pada Kitab-Kitab Suci yang lain ada juga yang dimanipulasi oleh manusia tertentu, tapi tidak semuanya dirubah, maka dengan memakai Al Qur’an sebagai Al Furqaan, akan dapat diketahui, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang dirubah dan mana pula yang masih asli, diketahui pula mana yang di tambahkan dan mana pula yang dikurangi, maka kita dapat ikuti ajaran-ajaran yang baik & mulia, benar, ilmiah, rasional, bermanfaat dan asli serta hal-hal positip lainnya !.
Jangan memakai theori kaum Jahiliyah yakni, ”karena nila setitik, rusaklah susu sebelanga !”. Tetapi sebagai manusia harus belajar, cara memisahkan nila dari susu, jangan menyerah begitu saja !. Agar kamu tidak merugi dan mendapat celaka dikemudian hari !.
Bukti lain lagi. :
Didalam Al Qur’an, surat At Taubah ayat 97, Allah memberikan teguran yang amat keras bagi bangsa Arab, tetapi kaum Jahiliyah itu menambahkan kalimat Badui, jadi seolah-olah bangsa Badui lah yang ditegur Allah !.
Seperti sama kita ketahui, kaum Arab Badui umumnya amat jujur, ramah-tamah dan suka menolong orang lain,meskipun mereka dalam posisi kasta yang rendah !.
Menjadi jelas, teguran itu dtujukan kepada kaum Arab Jahiliyah !. Masih banyak bukti-bukti lain,atas kecurangan kaum Jahiliyah yang dapat Kami kemukakan, tetapi masalahnya apakah yang mendapat Hidayah ini, sanggup menuliskannya semua ?.
“ Yauma tublal asra’iru “ , maka telah tibalah Hari yang dijanjikan oleh ALLAH, yaitu Hari dinampakan segala Rahasia, kebohongan kaum Jahiliyah !.
“ jaa al haqqu wa za haqqal,bathilu innal bathila kana za huqqa “.
Telah datang yang BENAR, musnahlah yang Palsu, sesungguhnya yang Palsu adalah sesuatu yang pasti musnah !.
Kejanggalan yang FATAL .:
“ LAA ILAAHA ILALLAH “
Jika diartikan dan diterjemahkan, “ Tiada Tuhan kecuali Allah “ akan terjadi kejanggalan dan timbul tanda tanya sebagai berikut . :
Banyaknya kata TUHAN dalam terjemahannya kedalam bahasa Indonesia pada Al Qur’an. Seperti kata RABBI , ILAAHI, diterjemah kan TUHAN.
Tetapi pada kalimat Tauhid, kita disuruh mengakui “tiada Tuhan”.
Bukankah ini pemBodohan yang nyata ?. ataukah Aneh tetapi Nyata ?. Sungguh amat membingungkan dan amat mengherankan !.
“iqraa bismi Rabbikal ladzi khalaq” diterjemahkan “Bacalah dengan nama TUHAN yang mencipta”, disini kita disuruh mengakui adanya Tuhan, sedangkan pada kalimat Tauhid, kita disuruh mengakui “tiada Tuhan”. Jadi mana yang benar ?. Sungguh amat kontradiksi !.
Disisi lain kata TUHAN disamakan dengan kata ALLAH, maksudnya TUHAN adalah ALLAH , dan ALLAH adalah TUHAN. Ini berati kita disuruh mengakui adanya Tuhan, sedangkan kalimat Tauhid, melarang keras, mengakui adanya Tuhan !.
Bukankah ini adalah pemBodohan ?.
Dikatakan pula oleh kaum Jahiliyah, bahwa Al Qur’an adalah Firman-Firman langsung Allah swt. !.
Tetapi jika kita dengan jujur mengamati Al Qur’an, maka Wahyu-2 itu adalah Firman-Firman Allah yang dibawakan Malaikat !. Bahkan Iblis & Syeitan pun ikut berkata. Apakah mungkin Allah mewakili Iblis & Syeitan, menitipkan kata-kata dalam Al Qur’an ?.
Didalam kenyataan Sejarah, saat pertama kali Nabi Mohammad saw. menerima Wahyu, jelas Malaikat JIBRIL yang berkata-kata, menyuruh Nabi Mohammad saw. “membaca” !. Jadi bagaimanakah dapat dikategorikan sebagai Firman-Firman langsung Allah swt. ?. Dusta-besar !.
Yang amat mengherankan, kenapa ke-Bohong-an kaum Jahiliyah ini dapat bertahan, hampir mencapai 1500 tahun Hijriah lamanya ?.
Apakah mungkin menunggu datangnya”yauma tublal asra’iru” ?.
Didalam surat Al Fatihaah, jelas menunjukkan bahwa isi surat tersebut adalah informasi para Malaikat, tentang cara Malaikat beriman dan ber-takwa kepada Allah. Ini dapat dibuktikan dengan terdapat kata DIA, NYA, MU yang dimaksud adalah Allah, jika itu Firman langsung tentu Allah akan menggunakan ganti AKU !.
Kemudian kaum Jahiliyah, mengartikan kalimat Tauhid, yang wajib dilaksanakan manusia adalah, ”tidak boleh menyembah & memohon apapun juga terhadap yang lain, kecuali hanya pada Allah jua manusia menyembah dan memohon segala sesuatu !. Melanggar ketentuan tersebut dikategorikan sebagai Musyrikin (kaum yang menyekutukan Allah) dan akan kekal dalam siksa Neraka !.
Kalau ketentuan itu belaku bagi para Malaikat, memang benar !. Karena para Malaikat untuk mempertahan hidup, tidak butuhkan makanan, minuman dan napas. serta tidak ada istilah pasangan hidup, tidak butuhkan uang, harta benda dan sebagainya !.
Tetapi manusia untuk mempertahankan hidup terjadi sebaliknya, segala yang tidak dibutuhkan Malaikat, amat dibutuhkan Manusia !.
Dalam kenyataannya, manusia tidak akan dapat terhindar dari menyembah makanan, minuman, napas, uang, wanita cantik, priya tampan yg dicintainya dan memohon kepada selain Allah, demi mempertahankan hidup, mencapai kenikmatan dan menggapai cita-2 !.
Kalau harus demikian adanya, maka kaum Jahiliyah lah yang paling Syirik terhadap Allah,karena menyembah keJAHATan & menyembah DUSTA dan umat yang mengikuti faham Jahiliyah itu, termasuk golongan yang menyekutukan Allah & akan kekal dalam siksa Neraka.
Barang siapa meyakini suatu ajaran, faham dan aliran, maka berlakulah sangsi hukum yang diyakini bagi dirinya dan sangsi hukum itu, tidak berlaku bagi mereka yang tidak mempercayai dan meyakininya.
“ Sesungguhnya Allah Maha-Mengabulkan-Segala-Permintaan ! “.
= . Al Mu’jibaash Sha’iliin. =
Berhati-hatilah dan Waspada lah senantiasa, dalam menjalani hidup sebagai MANUSIA, karena setiap manusia adalah Pemimpin di muka Bumi ini, dan setiap Pemimpin akan dimintai pertanggungan-jawab terhadap yang di Pimpinnya dan terhadap segala apa yang telah di perbuatnya !.
Yang amat mengherankan, kenapakah keBodohan ini dapat bertahan hampir 1500 tahun Hijriah lamanya, bukankah waktu yang teramat lama itu, lebih dari cukup untuk mendapatkan ke-Benar-an ?.
Justru, banyak umat berbondong-bondong mendukung kebodohan ini !.
“Kami memikulkan Amanah, kepada Langit dan Bumi serta segala apa yang berada diantara keduanya, namun Mereka enggan menerimanya, karena Mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka dipikullah Amanah itu oleh Manusia. Sesungguhnya Manusia adalah amat Keji dan amat Bodoh !”.Mengapakah kaum Jahiliyah itu menafsirkan dengan sombong , bahwa ayat ini menunjukkan kehebatan manusia dibanding machluk-machluk lain, karena berani memikul Amanah !. ? .
Apakah kaum Jahiliyah itu tidak melihat, bila kalimat ayat tersebut bernada kecaman dan teguran keras bagi manusia yang berani memikul Amanah ?.
Ayat ini sudah berbukti, perhatikan kaum Jahiliyah itu, kebanyakan diantara mereka adalah orang-2 yang taat ibadahnya, tetapi paling taat pula dalam membantai manusia dan pembuat kerusakan dimana-mana !. Bukankah ini adalah bukti nyata bahwa, mereka yang berani memikul Amanah dgn dasar kesombongan, akan berubah jadi kaum Jahiliyah yang amat Jahat lagi amat Bodoh !.
Mengapakah Amanah ibadah yang mereka pikul, bukan menimbulkan Kasih-Sayang dalam keMuliaan Rahmatan lil’alamiin, justru menimbulkan keBodohan dalam perbuatan yang teramat Keji ?.
Kaum Jahiliyah itu amat taat dan rajin dalam menjalankan ibadah tingkat syari’at, dengan mentaati sunnah Rasul dan mengabaikan Sunnatullah, timbullah kesombongan yang memandang rendah kaum diluar mereka, lebih rendah dari binatang !.
Kesombongan ini tertanam didalam diri mereka, sehingga mereka melakukan tindakan keji & pembantaian terhadap sesama manusia, seakan-akan mereka membantai binatang layaknya !.
Ini adalah tindakkan yang teramat bodoh, yang akan mengantar kaum Jahiliyah itu dalam lembah siksa Neraka yang teramat pedih !.
Mereka harus menanggung siksa yang teramat pedih, dari jumlah makhluk yang telah disakiti dan besarnya kerusakan Alam yang telah diperbuatnya !.
Rasa sakit yang dirasakan oleh makhluk-makhluk, yang dianiaya dan dibantai oleh kaum Jahiliyah, akan dirasakan pula sakitnya oleh kaum Jahiliyah itu, sejumlah rasa sakit makhluk-makhluk yang telah dianiaya dan telah dibunuh oleh mereka. Sedangkan siksa yang lain, mereka diwajibkan memikul beban berat dan teramat berat, dari besarnya Alam dan benda-benda yang telah di Rusak dan diHancurkannya !.
“ Maha Adil Allah, terhadap segala sesuatu & semuanya ! “.
Kaum Jahiliyah itu, lebih mengutamakan ibadah tingkat syari’at, dengan mengabaikan amalan shaleh demi tegaknya Rahmatan lil‘alamiin, mereka hanya beramal dalam kalangan mereka sendiri, bahkan mereka melarang menolong orang lain, diluar kalangan mereka !.
“ Janganlah kamu menyombongkan diri dan jangan pula kamu merajalela dimuka Bumi dengan membuat keRUSAKan ! “.
Banyaknya peringatan dan teguran yang amat keras, dalam Kitab Suci, tetapi mereka mengabaikan dan dilanggarnya, kemudian mereka berbuat kejahatan dan pengrusakan, dengan mengatas namakan Agama, Allah dan Nabinya !. Tidak sadarkah bahwa, perbuatan semacam itu dilarang keras oleh Allah,para Malaikat dan para Nabi ?.
Sungguh amat terkutuk perbuatan mereka itu, tidak tahukah mereka bahwa, dengan berbuat kejahatan dan pengrusakan, mereka akan mendapat laknat dari Allah, para Malaikat, para Nabi dan semua yang dapat melaknati.
Dengan terpancing tentang akan bangkitnya ISLAM di-abad ke-XV Hijri‘ah, kaum Jahiliyah itu merajalela dengan berbuat kejahatan dan merusak segala apa yang bukan miliknya, dengan harapan ingin menguasai Dunia !.
Dapatkah Dunia kamu kuasai dengan tindakan yg amat Kejam ?.
Kebangkitan Islam diabad ke-XV hijriah, sama sekali bukan dibangkitkan dengan senjata pembunuh apalagi dengan pertumpahan –darah, melainkan Islam bangkit dengan Akhlakul karima dalam bingkai koridor Rahmatan lil’alamiin atau Islam bangkit dengan keMuliaan Akhlak dalam bingkai Kasih bagi Alam-Raya-Semesta dengan segala isinya !.
Dengan saling menghormati hak asasi aneka Adat guna kembali kepada Adat-AWAL-BUMI, menghormati hak asasi aneka Agama, guna mencapai ketertiban dan perdamaian Dunia. Menjaga, memelihara dan melestarikan flora dan fauna, guna tercapainya sirklus keseimbangan kehidupan, menegak hak asasi manusia, dengan memberantas narkoba dan semua yang memabukkan, memberantas aneka penyakit, memusnahkan aneka kejahatan, kemiskinan, kebodohan dan segala yang negatip lainnya, guna mencapai keMuliaan Akhlak.Menjaga, memelihara, menghormati pula hak asasi Alam Gaib dan Planet Bumi serta Langit, guna melengkapi tegaknya Rahmatan lil’alamiin, demi menyongsong tibanya ke-Khlifah-an Allah, diseluruh jagad Alam-Raya-Semesta !.
Yang tersebut inilah arti & tujuan yg sebenarnya dari Kebangkitan Islam di awal abad ke-XV Hijriah !.
Kaum Jahiliyah ingin menegakkan Tauhid, namun arti sesungguhnya dari hikmah yang terkandung dalam kalimat Tauhid tak dimengerti dan mengabaikan perintah Allah guna menegakkan Rahmatan lil’alamiin.
Lalu dengan cara apa mereka menegakkan kalimat Tauhid ?.
Yang jelas tertampak, kaum Jahiliyah itu bukan menegakan Tauhid, melainkan yang ditegakkan hanya kebudayaan dan karakter Jahiliyah, yang teramat keji dan brutal, dan sama sekali tidak hendak menghormati Hukum dan Undang-2 yang berlaku di Negara ini,bahkan menantangnya dengan sengaja melakukan pelanggaran-2 yang melampaui batas !.
Apabila situasi dan kondisi yang penuh kekerasan ini, dibiarkan saja dan aparat tidak hendak mengambil tindakkan keras, maka Negara ini akan menjadi kacau,karena Hukum & Undang-2 Negara tidak berlaku lagi, yang berlaku adalah Hukum-Rimba, siapa yang paling kuat, maka merekalah yang berKuasa, keBENARan dan keAHLIan tidak terpakai lagi, yang dipakai adalah mereka yang telah menjadi Jahiliyah !.
Berubahlah Negara ini menjadi,Negara Republik Jahiliyah ?.. !… !.
Nasib Bangsa dan Negara ini ditentukan oleh primsip berpegang teguh pada Jati-Diri-Bangsa dan mempertahankan ideologi PANCASILA, serta berani berkorban apa saja, demi tegak dan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang Merdeka Jiwa dan Raga Bangsa dari pengaruh kaum Jahiliyah dan dari pengaruh apapun yang dapat merongrong dan merusak keutuhan Negara dan Bangsa !.
Kalau kaum Jahiliyah itu berani mati didalam kejahatannya, kenapa kita harus takut mati dalam bela-Negara ?.
Tidak, Bangsa ini tidak pernah takut barang sedikitpun dalam bela-Negara. karena TUHAN berada dipihak yang Benar, dan kaum Jahiliyah sebagai penjajah-jiwa-Bangsa lah yang harus takut, dan harus musnah dari Bumi-Pancasila-Nusantara-Indonesia ini !.
“ Sesungguhnya kemerdekaan adalah hak milik semua Bangsa, oleh karenanya segala bentuk penjajahan dimuka Bumi,harus dihapuskan ! “.
Martabat dan harga diri Bangsa, telah diinjak-injak kaum Jahiliyah, dgn menghasut putra Bangsa untuk berkhianat terhadap para Pahlawan, para Leluhur, Negara dan Bangsa nya sendiri !.
Sungguh amat lah DURHAKA putra-2 Bangsa yang berkehendak menjadi robot-robot dan boneka-boneka kaum Jahiliyah penjajah-jiwa-Bangsa !.
Apabila, putra-putra Bangsa yang durhaka dan berkhianat terhadap Bangsa & Negara sendiri, tidak hendak bertaubat dan kembali kepangkuan Ibu Pertiwi, mereka akan menanggung siksa Dunia dan siksa Neraka di Akhiraat !.
Kembalilah segera kepangkuan Ibu Pertiwi, sebelum Pintu Gerbang ditutup.
“ Kembalilah, kepada Rambu-Rambu Reformasi UUD. 17-8-45. ! “.
Reformasi tahun 1998, telah ditunggangi oleh kaum Jahiliyah, karena reformasi itu tidak mempunyai Visi dan Misi kedepan terhadap Bangsa & Negara dan hanya sekedar memberantas KKN yakni, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme !. Persiapan yg tidak matang ini, malah menimbulkan ketidak pastian, arah politik Indonesia untuk masa depan !.
Kaum Jahiliyah menggunakan kesempatan ini, untuk memecah belah Bangsa, dengan menjadikan Negara Indonesia Serikat, dan mencoba untuk mengganti UDD ’45 dan Pancasila, dengan ideologi Jahiliyah !.
Dengan mengatas namakan Agama, Allah dan Nabi, mereka mengelabuhi Putra-2 Bangsa dan memperalatnya, guna mensukseskan rencana jahat mereka !.
Ini terbukti dengan maraknya perang saudara, di Maluku, Poso dan ditempat lain di Indonesia, yang paling keji adalah Bom-Bali-Satu & Bom-Bali-Dua !.
Yang amat mengherankan Pemerintah dan DPR.RI. tidak berani bertindak tegas, demi keselamatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia !. Mengapa ?.
Sampai hari ini Indonesia tidak memiliki FIGUR-CENTER atau seorang Tokoh-besar yang patut diteladani, dan dijadikan tulang punggung kekuatan Bangsa dan Negara, dalam membentuk Jati-Diri-Bangsa yang Kokoh untuk selama-lamanya, sampai tibanya keKHALIFAHan ALLAH di Bumi Pancasila Nusantara Indonesia !.
Salah satu sebab diantara sekian banyak penyebab lain adalah . :
“ Bangsa Indonesia baru Merdeka Raganya dan sama sekali belum Merdeka JIWA-nya ! “.
Kalau penjajahan Raga Bangsa bercokol di Bumi Nusantara selama lebih dari lima ratus tahun, maka penjajahan Jiwa Bangsa sudah terjadi jauh sebelumnya, yakni telah bercokol di Bumi Nusantara, lebih dari seribu tahun lamanya !.
Kaum Jahiliyah sebagai Pernjajah-Jiwa-Bangsa, adalah penyebab utama memudarnya pengaruh Tokoh-Tokoh Besar di Negara ini, dan Negara-Negara lain yg masih dalam penjajahan Jiwa-Bangsa oleh kaum Jahiliyah, sehingga Bangsa-Bangsa yang masih dalam jajahannya, tidak memiliki Firgur-Center sebagai panutan dan teladan bagi bangsa yg terjajah Jiwa-Kebangsaannya.
Justru Bangsa yang terjajah itu, menyembah dan meneladani Figur-Center kaum Jahiliyah, dengan menghinakan Tokoh-Tokoh dan para Pahlawan Bangsa sendiri, bahkan menyembah Leluhur kaum Jahiliyah, dan mendurhakai Leluhur sendiri. Maka sistim Pendidikan di Negara ini harus segera direnovasi.
Jika sistim pendidikan di Negeri ini tidak segera di-renovasi, menuju pada sistim pendidikan guna mencapai keMerdekaan Jiwa-Bangsa, niscaya kekacauan dan pemberontakan akan bergulir terus, yang dilakukan putra-putra Bangsa yang telah diracuni oleh faham-faham dan ajaran-ajaran kaum Jahiliyah yang ditanamkan dalam darah daging & otak-nya !.
Jika ini dibiarkan, maka sampai kapankah rakyat dan masyarakat akan mempunyai kesadaran yang tinggi didalam ber-Bangsa & ber-Negara ?.
Buktinya setelah Reformasi dicapai, maka makin maraklah Korupsi, Kolusi & Nepotisme, krisis dan kekacauan terjadi disemua sektor kehidupan.
Investor Asing takut menanamkan modalnya di Negera ini !.
Negara manakah yang hendak memberikan pinjaman dan bantuan ?.
Jangan harap Negara Jahiliyah akan memberikan bantuan & pinjaman, kecuali kamu menjual Negara dan Bangsa ini dengan harga yang murah.
Bila perlu mereka ingin memiliki Bangsa dan Negara ini, secara gratis !.
Kaum Jahiliyah itu telah menguasai mass media radio, televisi, media cetak, sektor pendidikan dan pemerintahan, sampai-sampai Bangsa ini harus dapat berbahasa Jahiliyah,baru dapat menikmati pendidikan & Jabatan.
Tidak sadarkah Bangsa ini bahwa, perlakuan serupa itu juga pernah diterapkan oleh penjajah Belanda dan Jepang ?.
Tidak sadarkah Bangsa ini bahwa kaum Jahiliyah itu juga penjajah-Jiwa-Raga-Bangsa !.
Bukan Agama dan Nabi yang bersalah dalam hal ini, tetapi kesalahan terbesar terletak pada Kaum Jahiliyah, yang dengan jelas telah melanggar peringatan-peringatan dan larangan-larangan Allah dalam wahyu Kitab Suci nya sendiri dan membuat malu Nabi-nya serta menodai Agamanya sendiri, tanpa mereka sadari !.
Peringatan .:
Sekira Allah dan Kami membiarkan kaum Jahiliyah itu mencapai sukses dan kemenangan di Negara ini, niscaya kamu sebagai putra-putra Bangsa akan dijadikan BUDAK, secara perlahan, sistimatik namun pasti putra-putra Bangsa akan dimusnahkan dari muka Bumi ini !.
Hanya saat belum terwujud cita-cita dan keinginannya, kaum Jahiliyah itu bermulut manis dan berpura-pura menolongmu, agar kamu mau membantu dan berkorban harta benda dan nyawa, demi mewujudkan cita-cita dan rencana jahatnya, tetapi setelah semua itu tercapai, maka kamu akan merasakan akibat buruk dan deritanya, sedangkan kaum Jahiliyah itu akan menari dan bersenang-senang diatas penderitaanmu !.
Dunia telah melihat kekejaman mereka, mengapakah Bangsa ini masih dalam keadaan Buta dan Tuli ?.
Umat Islam diharapkan memberikan teladan dengan menampilkan ke-Mulia-an Akhlak, dalam koridor Rahmatan lil ‘alamiin, mengapakah justru pengaruh yang amat kuat kaum Jahiliyah yg tampil ?.
Diharapkan pula menjadi sebaik-baiknya umat, tetapi kenapa menjadi umat yang amat mudah tersinggung, dimanakah kesabaran itu ?.
Mungkinkah, semua yang baru berupa harapan, dikira oleh kaum Jahiliyah, mereka telah dinyatakan menjadi sebaik-baiknya umat dan telah jadi teladan bagi Dunia ?.
Ka’abah yang diharapkan mempersatukan keturunan Nabi Ismail as. dan keturunan Nabi Ishak as. kepada Nabi Ibrahim as. sebagai Bapak dari Nabi Ismail as. dan Bapak dari Nabi Ishak as., justru dijadikan jurang perpecahan dan ajang permusuhan yang lebih besar ?.
Mereka mencari pengaruh didunia, dan membujuk Bangsa-Bangsa di Dunia agar berkenan mendukung perjuangan masing-masing diantara kedua angkatan itu, dengan tidak disadari Dunia telah dilibatkan dan terseret dalam ajang perang antar saudara tiri, di Timur-Tengah yakni perang antara Arab (bani Ismail as.) melawan Israil (bani Ishak as.) !.
Mungkinkah perang saudara, jauh lebih kejam dari peperangan yg lain ?.
Kaum Jahiliyah itu, lebih mengutamakan ibadah dalam bentuk syari’at, daripada mengutamakan perbuatan-perbuatan baik, yang dapat membentuk keMuliaan akhlak dan ikut serta dalam perdamaian Dunia, sesuai dengan nama Islam-Salamun-Damai yang dijadikan simbol Agamanya.
Allah tidak membutuhkan sembah sujud mu, tetapi Allah lebih menyukai mereka yang senantiasa belajar dan mempelajari, segala apa yang telah tercipta di Jagad Alam-Raya-Semesta ini, dengan mengambil & memetik hikmah ilmu-pengetahuan, yg membawa manfaat & kebaikkan bagi semua.
Karena iman yang berupa sopan-santun, budi pekerti luhur, kesabaran, ketertiban, perdamaian dan ilmu-pengetahuan eksata lah, yang akan dapat mengangkat derajad tinggi disisi Allah.
Bukan membenci, memusuhi, memerangi dan menganiaya apalagi membunuh orang-orang yang tidak kamu sukai, disebut Jihad fi Sabilillah !.
Dengan tidak menggunakan kekerasan, namun kamu berusaha menDamaikan dua kubuh yang sedang bermusuhan, menolong orang lain yang sedang dalam kesulitan, mengobati orang sakit, mengajarkan ilmu-pengetahuan yg bermanfaat, mensejahterakan dan memakmurkan, menjaga, memelihara Alam lingkungan, menahan dan memerangi nafsu kotor didalam diri dan perbuatan-peerbuatan baik lainnya, maka inilah yang pantas disebut Jihad fi Sabilillah !.
Diluar dari keMuliaan ini adalah kesesatan, kepalsuan dan dusta !.
Karena Jihad fi sabilillah tidak boleh didasari dendam, iri-hati,sombong & angkara murka, yang akan menimbulkan derita, penganiayaan, kerusakkan, dan pertumpahan darah !.
Dunia ini diciptakan bukan untuk dirusak, tetapi dibangun demi kepentingan bersama baik bagi Alam Fana Manusia maupun demi kepentingan Alam Gaib dalam mewujudkan rahmatan lil alamiin !.
Ingatlah, bahwa manusia hanya hidup sementara di Alam nyata, maka tinggalkanlah kesan yang baik dan karya yang membawa manfaat bagi banyak makhluk, sebelum kamu mengarungi samudra Alam Gaib mu, dalam waktu yang teramat panjang !.
Janganlah hidup yang teramat singkat di Alam-Nyata-Manusia ini, hanya sekedar mengejar kenikmatan belaka, merebut kemenangan dan kekuasaan dengan tindakkan yang tidak sportip, apalagi dengan mengeniaya lawan, untuk apalah kemenangan dan kekuasaan yang diperoleh dengan cara-cara yang kotor, sebab itu akan berakibat tumbuhnya duri didalam daging, yang membawa penyakit dan siksa Akhiraat !.
Capailah kebenaran dan kemuliaan yang sejati, dengan tanpa kamu kejar & rebut, niscaya kemenangan dan kekuasaan itu datang dengan sendirinya !.
Apabila ini terjadi pada dirimu, maka kemenangan dan kekuasaan itu didalam naungan kebenaran dan kemuliaan yang sejati, dengan menyadari bahwa kemenangan dan kekuasaan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, maka Allah, Para Malaikat dan Arwah para Nabi akan membimbingmu didalam menjalankan roda kekuasaan dan pemerintahan, dengan demikian kesan yang amat baik dan mulia telah kamu tinggalkan di Alam-Nyata, dan kamu akan dikenang umat manusia untuk sepanjang masa, bahkan segala perilakumu akan dijadikan teladan bagi Dunia !.
Meskipun tidak semua orang, harus mencapai kemenangan dan kekuasaan, namun dengan mengamalkan kebenaran dan kemuliaan sejati, niscaya keselamatan Dunia dan keselamatan Akhiraat telah diperoleh !.
Apalah artinya kemenangan dan kekuasaan, bila semua itu akan membawa malapetaka, siksa dan derita !.
Apalah artinya kemenangan dan kekuasaan, yang tidak didasari dan tidak didalam naungan kebenaran dan kemuliaan sejati, sebab itu hanya akan menimbulkan kebanggaan dan kesombongan belaka, dengan tidak mengetahui dalam menjalankan roda kekuasaan dan pemerintahannya secara baik dan benar, akan mengantar diri dan segala apa yang didalam kekuasaannya, menuju jurang kehancuran !.
Kejayaan suatu Bangsa, ditentukan oleh kebenaran dan kemuliaan sejati, yang dimiliki dan dipegang teguh oleh Bangsa dan Negara tersebut !.
Karena TUHAN senantiasa berada diatas kebenaran & kemuliaan sejati !.
Alam-Raya-Semesta ini diciptakan berdasarkan hukum keadilan, barang siapa melakukan kejahatan, niscaya akan menerima kejahatan pula, dan sebaliknya barang siapa berbuat kebaikan, pasti akan menerima kebaikan pula, bahkan kebaikan itu dapat berlipat ganda, diterimanya !.
Para Malaikat senantiasa berada disekeliling makhluk, bahkan juga berada didalam tubuh setiap insani, dengan menyadari semua ini, berhati-hatilah dalam setiap langkah kehidupan dan bijaksanalah dalam bertindak !.
Mereka yang tidak dapat menghargai keberadaan yang lain, sama artinya tidak menghargai ciptaan Tuhan dan tidak menghargai pula TUHAN Sang Pencipta !.
Yang boleh dilakukan adalah membersihkan yang kotor, memberantas segala bentuk kejahatan, tindakkan kekerasan yang semena-mena, aneka penyakit, tindakan-tindakan kriminalitas lain dan segala sesuatu yang negatip, dalam arti kata, pembodohan, pengrusakkan yang berakibat kerugian-kemiskinan, melanggar peraturan, Hukum dan Undang-Undang Negara !.
Dan jangan sekali-kali masyarakat yang bela Negara, dilarang dan ditangkap, sebab tindakkan semacam ini, akan mengurangi keberanian rakyat dalam Bela Bangsa dan Bela Negara !.
Sebenarnya yang harus ditindak tegas, adalah mereka yang ingin menghancurkan Bangsa dan Negara !.
Semua rakyat yang bela Bangsa dan bela Negara, wajib dilindungi dan didukung sepenuhnya !.
Apakah dizaman penjajahan dahulu, rakyat yang hendak bela Bangsa & bela Negara harus meminta izin dahulu pada kaum penjajah ?.
Sungguh amat eronis, apabila disuatu Negara, para aparatur Negara tidak dapat membedakan, mana yang bela Negara dan manapula yang bukan bela Negara !.
Kebebasan berAgama, berAliran Kepercayaan & kebebasan mengemukakan pendapat, memang tidak dilarang, sepanjang tidak merongrong, merusak, apalagi dapat menghancurkan Bangsa dan Negara !.
Hendaknya Negara tidak menganut Kebebasan yang Liar dan Demokrasi yang brutal, sebab ini akan mengacau balaukan Bangsa & Negara menuju kearah kehancuran !.
Tertampak masih terdapat segelintir kaum, yang membela kaum penjajah, maka peristiwa serupa ini, juga terjadi di zaman penjajahan dahulu, dimana masyarakat yang tertipu membela kaum Penjajah, sedangkan Rakyat berjuang dengan susah payah dan berkorban segalanya, demi mencapai ke-Merdekaan !. Apakah mereka yang membela kaum penjajah, tidak dikategorikan sebagai Pengkhianat Bangsa & Negara ?.
Bangsa yang tidak memiliki Jati-Diri dan Ideologi yang kokoh, akan terombang-ambing, dengan timbulnya benturan-2 didalam masyarakat, dikarenakan banyaknya jati-diri-import dan ideologi-import yang dianut masyarakat yang saling kontrakditif, menimbulkan kekacauan didalam Negara. Pemerintah disibukkan dengan kemelut masyarakat, yang tak kunjung selesai, sehingga mengganggu pembangunan dibidang ekonomi dan menghambat kemajuan disektor-sektor yang lain.
Jika situasi dan kondisi yang buruk ini dibiarkan berlangsung, maka masyarakat akan mengalami stress, disebabkan ketegangan yang kunjung henti, akibatnya sikap pesimis menjadi wabah penyakit masyarakat.
Sikap pesimis dan putus asa, menimbulkan lonjakkan yang draktis dibidang kriminalitas !.
Masyarakat yang amat mudah tersinggung dengan emosional yang tak terkendali, berakibat banyaknya premanisme dan mafia berkeliaran dijalan-jalan, sehingga Negara menjadi tidak aman dan tidak nyaman !.
Jumlah aparat keamanan menjadi tak sebanding, dengan jumlah banyaknya orang-orang yang melakukan tindakkan kriminalitas.
Sedangkan Pemerintah tak sanggup, menambah jumlah aparat keamanan, karena tak mempunyai dana untuk itu !.
Belum lagi masyarakat yang miskin dan terkena bencana alam, menjerit memohon pertolongan dan bantuan yang tidak sedikit !.
Ingatlah, Bangsa yang sedang kelaparan, maka Hukum tidak berlaku !.
Lalu, apakah langkah-langkah terbaik harus dilakukan Pemerintah ?.
Jika Hukum ditegakan secara merata, tanpa memperhatikan latar belakang penyebab timbulnya kriminalitas, penjara tak mampu menampungnya, dan Pemerintah harus mengeluarkan tambahan anggaran, guna memberi makan masyarakat yang berada didalam penjara !.
Negara yang kacau balau, disertai serba kekurangan, akan mengantar Negara & Bangsa menuju ambang kehancurannya !.
Sebab itu betapa pentingnya kesadaran berBangsa & berNegara, ditanamkan sejak dini didalam sanubari masyarakat !.
Namun tanpa Jati-Diri-Bangsa dan Ideologi-Negara yang Kokoh-Perkasa, maka dengan apakah, akan ditanamkan ke dalam sanubari Bangsa agar memiliki kesadaran berBangsa dan berNegara yang Baik, Benar dan Kuat ?.
Negara yang pembangunan Materinya maju pesat, tanpa disertai kemajuan pembangunan Jiwa-Bangsa yang kokoh, maka pembangunan lahiriah itu tidak akan dapat bertahan lama !.
Karena JIWA adalah sumber inovatif dan sumber penggerak, sedangkan RAGA tak dapat berbuat apa-apa, tanpa ada perintah dari JIWA !.
Didalam membangun Jiwa-Bangsa, jangan mengimport dari Bangsa Asing, tetapi belajarlah dari Sejarah Dunia, sebab itu adalah Sunatullah, & petiklah pelajaran dari kesalahan mereka, untuk tidak diikuti dan tidak untuk diulangi kembali, ambil dan pakailah segala apa yang baik dan bermanfaat serta yang sesuai dengan karakter Bangsa yang berbudi-pekerti-luhur, Jangan mengikuti karakter kebangsaan suatu Nabi, karena semua Nabi diturunkan ditengah-tengah kaum yg tersesat !.
Sebab sekiranya suatu kaum tidak pernah melakukan kesesatan, maka tidak akan pernah ada seorang Nabi yang memberikan Peringatan pada kaum tersebut, yang akan diturunkan ditengah-tengah mereka !.
Utamakanlah mengambil hikmah yang baik dan luhur, dari Sejarah Tanah-Air sendiri, sedangkan Sejarah Dunia dipakai sebagai Pelengkap belaka !.
Dengan demikian keyakinan akan para Leluhur sendiri, jauh lebih kuat daripada mempercayai para-leluhur-asing !.
“Bangsa yang besar,adalah Bangsa yang tahu menghargai jasa-jasa para Pahlawannya sendiri ! “.
“Kamu tidak akan dapat menjadi Bangsa yang besar, jika kamu lebih menghargai dan menghormati para Pahlawan Bangsa Asing, ketimbang para Pahlawan-mu sendiri, yang telah meneteskan keringat & darah serta berkorban nyawa, demi kemerdekaan yang telah kamu nikmati ! “.
PESAN & PERINGATAN-KERAS PARA-PAHLAWAN-BANGSA . :
Kami para Malaikat dan sekalian Arwah Pahlawan Bangsa, telah menjadi saksi, atas peristiwa MONAS, tanggal . 1-Juni-2008. !.
Maka tertampak jelas akan kejahatan dan kebrutalan, serta mencoba memutar balikkan fakta yang sebenarnya, dari peristiwa sebenarnya yang terjadi, yang dilakukan kaum Jahiliyah sebagai Penjajah Jiwa Bangsa !.
Kaum Jahiliyah itu amat anti Pancasila, dengan tindakkan yang amat gegabah, mereka hendak membubarkan masyarakat yang merayakan Hari-Kesaktian Pancasila di lapangan Monument Nasional, dengan menghasut dan menggerakkan putra bangsa yang masih terjajah jiwanya, mereka melakukan penganiayaan yang amat keji, terhadap saudaranya sendiri, yang sebangsa dan setanah-air !.
Tidak sadarkah kamu, kaum Jahiliyah itu telah menciptakan perang saudara di Negara ini ?.
Dengan alasan ingin membubarkan mazhab Ahmadiyah, mereka mengacaukan masyarakat yang ingin memperingati Hari Kesaktian Pancasila, maka apakah tindakan yang brutal dan keji kaum Jahiliyah dapat dibenarkan ?.
Kaum Jahiliyah dan putra Bangsa yang tertipu, akan menerima akibatnya !.
Mereka ingin menerapkan Hukum-Hukum Jahiliyah di Negara ini, dengan mengabaikan Hukum dan Undang Negara yang berlaku, bukan itu sudah melecehkan martabat Bangsa dan menginjak-nginjak harga diri Bangsa ?.
Kalau hendak dibubarkan, maka bubarkanlah kedua kubuh yg sedang berseteruh, dimana mereka hanya memperjuangkan kepentingan ideologi Asing, dan sama-sekali tidak sedikitpun mereka berjuang demi kepentingan Bangsa dan Negara mu !.
Lindungi dan berpihaklah pada masyarakat yang bela Bangsa dan Negara, jangan terpancing dengan segala fitnah dan kebohongan kaum Jahiliyah !.
Kalau kaum Jahiliyah itu berani mati dalam membela Bangsanya, kenapa kamu harus takut dalam membela Bangsa dan Negaramu ?.
Tidak ada rasa takut & tidak gentar sedikitpun, bagi kami dalam membela Negara dan Bangsaku, dan kaum penjajah jiwa-raga Bangsa itulah yang harus takut dan tunduk kepada kami sebagai pemilik Negara ini !.
Kaum Jahiliyah itu berkata, lebih baik dipenjara dan dibunuh, daripada bubar diri. Katakanlah kepada kaum Jahiliyah itu. :”Lebih baik aku gugur sebagai bunga Bangsa, daripada hidup didalam cengkraman kaum Jahiliyah ! “.
Kaum Jahiliyah itu tidak menyadari bahwa, siksa Neraka telah menanti & menjemput arwah mereka, sekiranya ajal telah merenggut mereka dengan keras !. Dan kami Arwah para Pahlawan Bangsa, akan melakukan tindak pembalasan terhadap Kaum Jahiliyah dan kaum pengkhianat Bangsa, sebelum arwah-2 kaum tersesat itu, dijebloskan dalam siksa Neraka !.
Kami selaku para Pahlawan Bangsa, mempunyai andil dalam melakukan pembalasan itu, karena anak-2 Bangsa ini hidup diatas keringat dan darah perjuangan kemerdekaan kami !.
Meskipun kami sekarang berada di Alam Arwah, jangan kamu mengira kami berdiam diri dengan membiarkan Bangsa & Negara kami terjajah kembali, dan kami tidak akan membiarkan anak-2 Bangsa yang berkhianat, menjajah dan menganiaya saudaranya sendiri yang sedang bela Negara !.
Kaum Jahiliyah itu menuduh bahwa, anak Bangsa yang bela Negara mendapat bantuan Asing !.
Apakah kamu tidak melihat bahwa, kaum Jahiliyah itupun mendapat bantuan dari Kaumnya untuk merusak Negara orang lain ?.
Bantuan darimanapun datangnya,asalkan dipakai dalam bela Bangsa & Negara, maka itu halal hukumnya !. Karena Allah dan Para Malaikatlah yang menggerakan hati Bangsa-Bangsa di Dunia, guna membantumu dalam bela Negara dan bela bangsa, demi mencapai kemerdekaan Jiwa-Raga Bangsa mu !.
Bangkit & berjuanglah terus,Tuhan, para Malaikat, Nabi-Nabi bersamamu !.
“Allah tidak akan merubah suatu kaum, sebelum kaum itu berusaha kearah kemerdekaan jiwa raga Bangsa-nya ! “.
“Tunjukkanlah kesatriamu, niscaya mereka akan ketakutan ! “.
“Jangan biarkan kekerasan dan kejahatan, merajalela diBumi Pancasila !”.
Kaum Jahiliyah itu meminjam kata-kata Pejuang-Bangsa ,“Berjuang sampai tetesan darah yang penghabisan !”.
Katakanlah kepada mereka.:”Kami berjuang, tanpa setetes darahpun yang akan menodai Bumi ! “.
“Wahai Tuhan kami, kami tak inginkan kebenaran dapat dianiaya, apalagi dikalahkan oleh kesesatan, melainkan kesesatanlah yang harus musnah ! “.
“Wahai Tuhan kami, sadarkanlah putra-putra Bangsa yang telah tertipu oleh kaum Jahiliyah itu,agar mereka berkenan kembali kepangkuan Ibu-Pertiwi, bersama-sama kami berjuang, guna mencapai kemerdekaan Jiwa-Raga-Bangsa, didalam naungan keBenaran dan keMuliaanMU !. “.
“Wahai Tuhan kami, musnahkanlah kaum penjajah-jiwa-raga-Bangsa itu dari Bumi Pancasila, baik di Alam-Gaib maupun di Alam-Nyata-Manusia”.
“Wahai Tuhan kami, berkenanlah dikembalikannya budaya gotong-royong, sopan-santun, ramah-tamah, murah senyum dan kerukunan, yang telah hilang oleh pengaruh budaya kaum Jahiliyah & budaya asing yg merusak ! “.
“Wahai Tuhan kami, berkenanlah untuk menjadi Maha Pemimpin, diatas segala kePemimpinan yang ada, didalam Negara dan Bangsa kami, baik di Alam Gaib maupun di Alam Nyata Manusia ! “.
“Semua ini kami mintakan padaMU, karena kami amat menyadari bahwa, tidak seorang pun baik di Alam Gaib maupun di Alam Nyata Manusia ini, yang sanggup menjadi Pemimpin atas Negara dan Bangsa kami, yang sedang dilanda kekacauan dan bencana Alam secara bertubi-tubi ! “.
Maha Kuasa Tuhan atas segala sesuatu, semua ini kami mintakan, agar kebangkitan para Nabi dan Tokoh-Tokoh penting Dunia di Bumi Pancasila, dapat berlangsung dengan baik dan aman, dengan tidak terjadinya penganiayaan dan derita sedikitpun !.
Kami yang hidup di Akhir-Zaman ini, telah menyaksikan segala apa yang belum pernah disaksikan , oleh orang-orang terdahulu sebelum kami. Namun kami amat menyadari terhadap segala apa yang telah kami saksikan, bahwasanya dibalik semua kejadian dan peristiwa itu, terdapat tanda-tanda KebesaranMU !.
Ampunilah kami dan terimalah segala puji-syukur kami kepada MU !.
Bangsa dan Negara kami,yang maha-kecil, maha-lemah lagi maha-tak-berdaya ini, senantiasa berlindung, berserah-diri dan bersatu pada MU !.
A M I I N
Maka tiada yang lebih indah dalam kehidupan“Alam-Raya-Semesta” ini, kecuali terkabulnya segala keinginan dan cita-cita Agung , menjadi kenyataan yang pasti !.
Selamatkan, Damaikan, Merdekakan,Bahagiakan & Bebas Deritakanlah Sejati nan Abadi, Alam-Raya-Semesta dengan segala Isinya, guna mencapai kesempurnaan didalam mengabdi padaMU, wahai Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau AWAL, wahai Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau Tempat ber-AKHIR-nya Segala Yang Ada !.
Wahai Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau AWAL, yang telah mengadakan dan menjelmahkan Yang Maha PERTAMA dari Segala Yang Ada, kami berlindung berserah diri dan bersatu pad MU, dalam batas-2 kemampuan yang diperbolehkan. Terimalah permohonan kami ini !.
Wahai Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau Tempat berAKHIRnya Segala Yang Ada, yang telah mengadakan & menjelmahkan Yang Maha Akhir dari Segala Yang Ada,kami berlindung, berserah diri dan bersatu pada MU, dalam batas kemampuan yang diperbolehkan. Terimalah permohonan kami ini !.
Meskipun Maha PURUSA tidak akan terjangkau oleh kami, namun kami yakin Maha PURUSA, Maha Menjangkau terhadap segala DOA dan perMOHONan kami, atas dasar pengertian inilah kami senantiasa berDoa dan berMohon kepada MU, karena Maha PURUSA adalah Maha Agung dari segala keagungan yang ada,Maha Perkasa dari semua keperkasaan yang ada, Maha Mengetahui dari semua yang mengetahui, Maha Rahasia dari semua kerahasiaan yang ada, Maha Rahasyam Utami !.
Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau, bagi kami adalah Maha Utama dari semua keutamaan yang ada !.
Meskipun KIAMAT PEMUSNAHAN Bola Alam Raya Semesta, harus terjadi dan tidak ada satu apapun yang dapat menghentikannya, juga TUHAN Semesta Alam sekalipun tak akan sanggup menghentikannya, karena semua yang berada didalam Gerbang Bola Alam Raya Semesta ini, termasuk Bola Alam-Raya-Semesta, tak akan dapat terluput dari KIAMAT-PEMUSNAHAN, namun kami yakin, sekiranya Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau berkenan mentiadakan Kiamat-Pemusnahan, niscaya Alam-Raya-Semesta dengan segala isi-nya, tidak akan mengenal kematian & Kiamat !.
Tetapi apalah artinya hidup kekal abadi, apabila Siksa dan Derita tak dapat dihindari dan bahkan makin bertambah parah dirasakan, yang pada akhirnya Siksa dan Derita itu menundukan segala yang ada !.
Maka biarlah kematian dan Kiamat ini tetap berlangsung, sekiranya itulah jalan satu-satunya untuk menebus Dosa demi mencapai Bebas Derita !.
Maka biarkanlah Neraka dan Sorga, siksa-derita dan nikmat-bahagia, tetap diadakan, sekiranya itulah jalan satu-satunya, guna mendidik makhluk-makhluk yang beraneka ini, mencapai kemuliaan akhlak, budi pekerti luhur, akhlakul-karima !.
Maka biarkanlah tetap diadakan, kaya & miskin,sehat & penyakit, baik & buruk, sukses & gagal, senang & susah, ringan & berat, gelisah & tenang, kacau & damai, tertawa & tangisan, kuat & lemah, lumpuh & tak berdaya, bergerak dan tidak bergerak, hening & hingar-bingar, tumbuh & layu, gelap & terang, busuk & harum, cacad & utuh, pandai & bodoh, cepat & lambat, bijaksana & teledor, benar & salah, selamat & celaka, lindungan & kutukan, pertolongan & laknat, dharma & adharma, sekiranya semua ini sebagai sarana pendidikkan dan sebagai Al Furqaan atau pengukur nilai terhadap sesuatu peristiwa yang sudah berlansung, asalkan semua bentuk penjajahan dan segala kejahatan dilenyapkan dari Bumi Pancasila, dan secara sistimatik & bertahap dimusnahkan diseluruh planet Bumi, bahkan disirnahkan diseluruh penjuru Alam-Raya-Semesta ini, tanpa kecuali agar Keselamatan, Kedamaian, Kemerdekaan, Kebahagiaan & Bebas Derita Sejati nan Abadi, dapat terwujud !.
Wahai Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau, kami amat menyadari bahwasanya KIAMAT PEMUSNAHAN yang diadakan ini adalah sifatMU yang Maha Pengasih Maha Penyayang meliputi segala yang ada !.
Sebab sekiranya kematian dan Kiamat Pemusnahan itu ditiadakan, niscaya Alam-Raya-Semesta dengan isinya akan tertimpah Siksa & Derita yang tak mengenal berhenti, yang pada akhirnya Siksa & Derita itu menjadi tak tertahankan lagi, lalu dengan apakah Siksa & Derita yg Maha-Dasyat itu hendak dihentikan dan ditiadakan,kecuali dengan kematian & Kiamat-Pemusnahan terhadap semua bentuk kehidupan yang telah diciptakan, dan yang telah diadakan ini !. Amiin .
Kamipun amat menyadari, sekiranya tiada Derita sedikit pun dalam hidup ini, niscaya Kematiaan dan Kiamat Pemusnahan tidak akan pernah ada !.
Tetapi kelahiran, menjadi remaja, dan menjadi tua serta kematian, adalah peraturan dan Hukum ketetapan, yang tidak akan dapat dihindari & tidak akan dapat dirubah, sebab itu adalah Sunatullah !.
Maka ketahuilah dan sadarilah, menciptakan Derita bagi diri sendiri & apalagi menciptakan Derita bagi makhluk lain, sama artinya memperpendek umur Bumi dan mempercepat datangnya Kiamat-Pemusnahan B’ARS !.
Dengan telah diturunkannya KITAB-AKHIR-ZAMAN ini, Kami menghimbau kepada seluruh penghuni Alam-Raya-Semesta, untuk menciptakan Perdamaian Abadi, demi kelangsungan hidup Alam-Raya-Semesta dgn segala isi nya, agar Kami masih memiliki waktu yang cukup, guna memikirkan akan segala sesuatunya, manakala Alam-Raya-Semesta-Baru memasuki Periode-Genap-Kekuasaan-Terbesar-Alam-Raya-Semesta diadakan, setelah Alam-Raya-Semesta-Lama yang kami semua sebagai penghuninya, terkena KIAMAT-PEMUSNAHAN, yang harus terjadi & sudah amat terlambat guna memperbaikinya, karena semua kekurangan dan segala permintaan terdahulu kepada Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau, harus berlangsung & harus terjadi serta wajib dirasakan !.
“Wahai Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau, ampunilah kami yg Maha-kecil, Maha-lemah lagi Maha-Tak-berdaya ini, maka biarkanlah semua yang ada ini, senantiasa berlangsung dan terjadi menurut kekuasaan dan kehendakMU !. Kami senantiasa berlindung, berserah diri & bersatu padaMU dalam batas-batas yang diperbolehkan. Amiin !.
“Maha Menepati Janji, Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau, terhadap segala apa yang telah dimintakan oleh semua Makhluk, sehingga Derita yang kami alami ini dan juga derita yang akan datang kemudian, adalah permintaan kami sendiri, dikarena kekeliruan dalam menilai & memperhitungan, akan segala akibat negatip yang timbul, sesudah Maha PURUSA Maha Mengabulkan Segala Permintaan Machluk !.
“Astagha firullahu’adhiim,yaa al mu’jibash sha’iliin ! “.
“Ampunilah kami, wahai Yang Maha Agung, Yang Maha Mengabulkan-Segala Permintaan ! “.
“Maka kami bermohon, agar Maha PURUSA Maha Tak Terjangkau, berkenan untuk tidak mengabulkan segala permintaan yang dapat berakibat timbulnya Derita, tetapi kabulkanlah segala permohonan yg dapat berakibat timbulnya Keselamatan, Kedamaian, Kemerdekaan, Kebahagiaan & Bebas Derita Sejati nan Abadi bagi Alam Raya Semesta dengan segala isinya !”.
“Wahai Maha Purusa, jangan pula mengabulkan permintaan yang hanya demi kepentingan pribadi, kelompok dan kaum tertentu, tetapi kabulkanlah semua doa permohonan yang berstatus Rahmatan lil’alamiin ! “.
Sebab kami sadari bahwa, sumber Kerusakkan dan Derita adalah terkabulnya doa-doa permohonan yang berstatus lokal !.
Sekiranya segala permohonan kami ini Baik, Benar dan MULIA adanya menurut penilaian Maha PURUSA, dan Maha PURUSA berkenan mengabulkannya, maka Alam-Raya-Semesta dengan segala isinya telah memperoleh keberuntungan yang Besar & terhindar dari segala kecelakaan & bahaya !. Namun sekiranya segala permohonan kami itu, dapat berakibat timbulnya bencana dan Derita, maka janganlah Maha PURUSA kabulkan !
A M I I N
Sekiranya Perang-Bhratayuda harus tercetus kembali di Akhir-Zaman, maka putra-putra Bangsa yang Pancasilais berada dipihak ARJUNA, sedangkan putra-putra Bangsa yang tertipu oleh kaum Jahiliyah, berpihak pada DRUNA, yang terkenal amat licik dan keji itu !. Jangan gentar, karena Sri Bhagawan Krisna berpihak pada Putra-Putra Bangsa yang Pancasilais !.
Sekiranya Perang BADAR, harus tercetus kembali di Akhir-Zaman ini, maka putra-putra Bangsa yang Pancasilais, adalah pasukan tempur Nabi Mohammad saw., sedangkan putra-putra Bangsa yang tertipu penjajah-jiwa-bangsa, adalah pasukan kaum Jahiliyah, yg terkenal amat licik dan amat keji !.
Jangan gentar sedikitpun, karena Allah, para Malaikat dan para Nabi berpihak kepada Putra-2 Bangsa Yang Pancasilais !.
“MERDEKA atau MATI adalah sama saja, karena PANCASILA tetap MENANG dan berJAYA untuk selama-lamanya, sebab itu sudah merupakan ketetapan TUHAN Semesta Alam, yang tidak dapat diganggu gugat !”.
Sekiranya United Nation Organisation atau Badan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, memintakan Indonesia ikut serta dalam misi Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, maka Indonesia akan berpihak pada Nabi Ibrahim as., yang tidak menghendaki angkatan keturunannya berseteruh dan saling mengadakan Pertumpahan-Darah !.
Sekiranya semua ini adalah aku, maka aku hanyalah untuk Indonesiaku dan tidak untuk yang lain. Merdeka atau Mati bagiku sama saja, karena Pancasila tetap berJaya dan sangsaka Merah-Putih, tetap berkibar untuk sepanjang masa di Bumi persadah Nusantara Indonesia !.
Sebab sekiranya PANCASILA dan Sangsaka Merah-Putih tidak berkibar, lalu dengan apakah Dunia akan bernaung ?.
Pasukan Kami yang berada di Alam Gaib, di Langit maupun di Bumi telah Siaga dan Siap Tempur penuh, demi tegaknya Rahmatan lil’alamiin, dan segera akan terjun kedemensi Alam Nyata Manusia, guna menegakkan PANCASILA dan mengibarkan Sangsaka Merah Putih, sebagai tempat bernaungnya Bangsa-Bangsa di Dunia, Alam Gaib maupun Alam Nyata, dari segala ancaman kejahatan dan dari ancaman Kiamat Pemusnahan Kehidupan !.
Pasukan Tempur Kami akan terjun kedalam Alam Nyata Manusia, setelah segala usaha dan perjuanganmu, mencukupi bilangan standard yang telah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa !. Yang ditandai dengan terjunnya terdahulu oleh bala Tentara Kerajaan-Kerajaan Alam Gaib Bumi, yang berada dekat dan berada disekelilingmu, yang sedang memantau situasi dan kondisi di Alam Nyata Manusia, sebagaimana pada saat perang Badar berkecamuk, maka Pasukan Tempur Kami telah memberikan bantuan pada Nabi Mohammad saw !.
Pasukan Kerajaan-Kerajaan Alam Gaib Bumi telah bersatu padu, sehubungan dengan telah diturunkannya Kitab-Akhir-Zaman ini, mereka melakukan langkah-langkah awal dengan memberikan semangat keBangsaan dan semangat Patriot PANCASILA kepada putra-putra Bangsa, untuk berjuang demi mengabdi pada Allah, melalui Bela Negara & Bangsa demi tercapainya kemerdekaan Jiwa dan kemerdekaan Raga Bangsa, dan demi tegaknya Pancasila serta berkibarnya Sangsaka Merah-Putih menyongsong kebangkitan para Nabi dan Tokoh-Tokoh Penting Dunia,guna meluruskan Sejarah dan demi menyongsong ke-Khalifah-an ALLAH, di Bumi Persadah Pancasila Nusantara Indonesia, sebagai zamrud di-khatulistiwa, seperti yang telah di isyaratkan dihampir semua Kitab-Suci !.
“RESIMEN BERANI MATI BELA PANCASILA” di Alam Gaib yang pernah terjun kedalam Alam Nyata Manusia, di Zaman Revolusi sebelum & sesudah mencapai kemerdekaan Raga Bangsa, kembali siap untuk terjun kedalam Alam-Nyata-Manusia, guna memerdekakan Jiwa-Bangsa dari cengkraman kaum Jahiliyah sebagai Penjajah Jiwa-Raga-Bangsa !.
“Kemerdekaan adalah hak semua Bangsa, oleh karena itu segala bentuk penjajahan di Alam Gaib maupun di Alam Nyata Manusia harus dilenyapkan dari planet Bumi dan harus musnah diseluruh penjuru Alam-Raya-Semesta, demi tegaknya Kasih Bagi Alam-Raya-Semesta dengan segala isinya !”
Rukun Iman itu ada Lima-Perkara dan bukan Enam-Perkara seperti yang dikemukakan kaum Jahiliyah dan putra-putra Bangsa yang tertipu, silahkan perhatikan Al Qur’an !.
Dan Nabi Mohammad saw. pun tak mungkin menyimpang dari ketetapan Al Qur’an, semua itu adalah manipulasi dari kaum Jahiliyah, untuk menghancurkan Pancasila !.
Sedangkan Rukun Islam yang Lima Perkara itu, adalah Rukun Syari’at !.
Karena Rukun Islam itu berstatus sunah rasul, guna menyatukan bani Ismail as. yang sedang berpecah belah pada saat itu !.
Rukun Islam tidak akan sanggup mempersatukan Bangsa-Bangsa diDunia, karena bersifat lokal dan milik kaum tertentu, maka lebih tepat dikategorikan sebagai Rukun Syari’at, karena tak akan sanggup membawa Perdamaian bagi Bangsa-Bangsa di Dunia !. “Setiap Agama mempunyai syari’at nya masing-masing, maka janganlah mempertentangkan masalah syari’at, namun hendak masing-masing kembali dan bersatu kepada TUHAN !”.
TUHAN Semesta Alam itu cuma Satu, meskipun sebutan dan nama yg diberikan manusia menurut bahasa kaumnya masing-masing, melebihi dari satu nama dan banyaknya Julukan, namun TUHAN Semesta Alam tetap Satu.
Jangan kamu tertipu oleh kaum yang tak mengerti dan suka berdusta !.
Jangan pula kamu terkecoh oleh perbedaan Bahasa, yang penting pengertian itu sama yaitu, Penguasa-Agung atau Raja-Agung Alam-Raya-Semesta, disebut pula dalam Kitab Weda dengan julukan WIWASWAN atau TUHAN Seribu Cahaya Matahari, itulah Rabbil alamiin atau Tuhan Semesta Alam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Nabi Mohammad saw. pada saat peristiwa Isra Mi’raj, dimana sahabat bertanya pada Rasulullah saw. :
”Wahai Rasulullah saw. bagaimanakah wajah Rabbil alamiin, didalam peristiwa Isra Mi’raj yang telah Nabi saw. alami ?”.
Rasulullah menjawab.:”Tataplah cahaya Matahari, maka Rabbil alamiin adalah Seribu kali Cahaya Matahari !”.
Kaum Jahiliyah itu hanya ingin kaum nya saja yang diagungkan, dengan tidak hendak ber-iman pada Kitab-2 Suci sebelumnya, padahal sesungguhnya orang-2 dahulu telah mengetahui tentang Rabbil alamiin melalui Kitab-Kitab Suci nya, jauh sebelum peristiwa Isra Mi’raj Nabi Mohammad saw. terjadi !.
“Berimanlah pada Al Qur’an dan Kitab-Kitab Suci sebelumnya !”.
“Sesungguhnya Al Qur’an, tercantum pada Kitab-Kitab orang terdahulu !”.
Kamu tidak akan mengetahui hikmah yang terkandung didalam Al Qur’an secara baik dan benar, sebelum kamu mengetahui hikmah yang terkandung dalam Kitab-Kitab Suci sebelumnya !.
Kaum Jahiliyah itu mengatakan bahwa, Agama Islam adalah Agama terakhir, dan tidak akan ada Nabi dan Agama lain sesudah Agama Islam !.
Kalau Agama Islam adalah Agama terakhir, berarti mempunyai kaitan dengan Agama Pertengahan dan Agama Awal, jika Agama Islam berdiri sendiri, maka patutkah disebut Agama terakhir ?. Apakah yang telah ditampilkan kaum Jahiliyah itu, lebih pantas disebut Agama-Baru ?. Karena kaum Jahiliyah itu, telah memisahkan Agama Islam dari Agama-Agama lain sebelumnya dan bahkan memisahkannya dari Adat Awal Bumi yang dibawakan oleh Bapak Pertama umat Manusia, Nabi ADAM as. !.
Islam sudah dikenal, semenjak dahulu kala pada saat ke Nabian Adam as. Banyak lagi bukti-bukti didalam Al Qur’an, yang menegaskan Agama Islam & Al Qur’an mempunyai kaitan yang amat erat, terhadap Agama-Agama dan Kitab-Kitab Suci sebelumnya !.
“Kamu tidak dipandang ber-Agama sedikitpun, sebelum kamu menegakkan Zabur, Taurat, Injil & apa saja yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ! “.
“Sesungguhnya tidak akan ada kekhawatiran barang sedikitpun, bagi kaum Yahudi, kaum Nasrani dan kaum Sabi’in (penyembah bintang-bintang), asalkan mereka beriman kepada Allah dan beriman pada Hari Kemudian ! “.
Cukup ber-iman pada Allah dan beriman pada Negeri Akhiraat, sudah dapat menjamin keselamatan sang Arwah !.
Allah yang dimaksud disini Pujaan yang berstatus Gaib, mengajarkan perbuan-perbuatan yang baik dan mulia, melarang perbuatan-perbuatan Jahat dan merusak !.Karena tidak ada asmaul husnah atau kata sifat, sesudah kata Pujaan, maka terdapat kebebasan dalam menentukan Pujaaan yang disembahnya. Kaum Sabi’in, adalah kaum yang menyembah benda-benda Angkasa, atau dapat dikategorikan sebagai Aliran-Kepercayaan !.
Tidak perduli siapa Nabi dan Imam yang membawakannya, Agama & Aliran Kepercayaan tersebut, asalkan beriman pada Allah dan Hari Kemudian dijamin selamat Akhiraatnya, sepanjang tidak berbuat kejahatan dan kerusakan !.
Karena bukan masalah Adat, Aliran-Kepercayaan atau Agamanya yang akan di Adili, melainkan perbuatan baik dan buruk dari penganutnya, yang akan di ADILi, guna menentukan seseorang itu akan masuk Neraka atau Sorga !.
Sedangkan Adat, Aliran-Kepercayaan & Agama, akan dapat mengangkat derajad seseorang, apabila dipahami dan diamalkan secara Baik & Benar, dengan kata-lain, akan memperoleh jabatan atau kedudukan di Akhiraat, sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, guna ikut serta dalam mengurus dan menata segala permasalahan didalam Alam-Raya-Semesta !.
Semua Adat, Aliran-Kepercayaan dan Agama, pasti terdapat ancaman siksa Neraka, bagi penganutnya yang melakukan kejahatan & kerusakan !.
Dengan demikian Adat, Aliran-Kepercayaan dan Agama, tidak menjamin seseorang atau pun sekelompok kaum pasti masuk Sorga !.
Sekali lagi, semua itu tergangtung dari PERBUATAN, penganutnya !.
Kaum Jahiliyah itu telah merusak, mengacau, mengadu domba, berdusta, menimbulkan permusuhan, peperangan & pertumpahan darah, terhadap bani ADAM as. dan bani IFRIT as. serta berbuat kerusakan terbesar di Akhir-Zaman terhadap ALAM, yang telah Kami ciptakan atas perintah TUHAN SemestaAlam !.
Patutkah kaum Jahiliyah itu, menjadi teladan bagi Dunia ?.
Patutkah kaum Jahiliyah itu, mengibarkan panji-panji perDamaian ?.
Dapatkah kaum Jahiliyah itu, menjadi teladan Dunia dan menciptakan perDAMAIan Dunia, dengan berDUSTA dan dengan keJahatannya ?.
Apakah mungkin, kebangkitan Islam di abad ke-XV Hijriah, ditegakkan dengan kekerasan, fitnah,dusta dan ditegakan dengan kejahatan ?.
Tidak dan sekali lagi tidak, karena kebangkitan Islam di abad ke-XV Hijriah, hanya dapat dibangkitkan dengan Akhlakul Karima !.
Kebangkitan ISLAM di-abad ke-XV. Hijriah, harus ditegakan dengan keMuliaan Akhlak, Budi pekerti-Luhur, diluar dari ketentuan itu adalah sia-sia dan Dusta !.
Kebangkitan ISLAM di Awal Abad-ke-XV. tidak akan dibangkitkan di Negara-Negara Timur-Tengah, dan tidak juga di Negara-Negara lain, melainkan dibangkitkan didaerah Zamrud-Katulistiwa-Bumi-Pancasila-Persadah-Nusantara-Indonesia !.
Itu adalah ketetapan TUHAN Semesta-Alam, jauh sebelum Indonesia ada !.
Itu adalah ketetapan TUHAN Semesta-Alam, jauh sebelum planet Bumi diadakan dan sebelum Langit Atmosfir Galaxi Matahari terbentuk !.
“Antara Alam-Raya-Semesta dan PANCASILA, membentuk Budaya terMulia yang pernah terjadi, dalam perjalanan Sejarah Alam-Raya-Semesta yg teramat panjang ini, pada demensi Peradaban seluruh Machluk penghuni garba “Brahmanda-Alam-Raya-Semesta” (B’ARS) di-Akhir-Zaman, yakni Zaman-Kali-Yuga, sebagai pertanda akan berakhirnya “Catur Yuga”, guna menyongsong datangnya “Pralaya” yakni, tibanya “KIAMAT-Pemusnahan-Kehidupan, terhadap semua yang berdomisili didalam Galaxi-Matahari !”.
“wa yaquuluuna mataa haadzal wa’du in kuntum shaadiqiin”.
Dan mereka berkata.:”Bilakah terjadinya janji ini (Hari-Berbangkit), jika kamu adalah orang-orang yang benar “.
“maa yanzhuruuna illaa shaihataw waahidatan ta’khudzuhum wa hum yakhish-shimuun”.
Mereka tidak menunggu, melainkan dengan satu teriakan saja, maka mereka akan binasa semuanya, tatkala mereka sedang bertengkar !.
“fa laa yustathii’uuna taushiyataw wa laa ilaa ahlihim yarji’uun”
Lalu mereka tak kuasa membuat satu wasiatpun dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya !.
Berbicara tentang Kiamat dan Hari Berbangkit, maka kebanyakan manusia tidak mempercayainya, kecuali orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan !.
Tetapi manakala Kiamat & Hari Berbangkit itu, telah menimpa mereka, meskipun mereka percaya sesudah kejadian itu, maka semua sudah terlambat, karena pintu gerbang taubat telah tertutup !.
Tahukah kamu, apakah yang dimaksud dengan “satu teriakkan saja” ?.
Jawabnya.: ”Itulah peristiwa terSOBEKnya Langit penahan Oksigeen yang menyelimuti Planet-BUMI, agar zat oksigeen itu tidak meninggalkan Bumi, dan agar zat oksigeen itu tidak berkeliaran ke Angkasa-Raya, yg akan berakibat binasanya semua kehidupan di Planet-BUMI. Maka bunyi sobekkan langit itulah yang dimaksud dengan “satu teriakkan saja” !”.
Hanya mereka yang mengetahui ilmu-Kimia, mengenal pentingnya”oksigeen” Mereka yang hanya bermodalkan “Iman”, & tidak memiliki “Ilmu-Pengetahuan”, hanya sekedar percaya, namun sama sekali tidak dipahaminya !.
Iman tanpa Ilmu-Pengetahuan, adalah iman yg membuta, menimbulkan sifat “Fanatik-Buta”, fanatik-buta menimbulkan egoisme dan kesombongan, yang berakibat temperamen arogan-nya muncul kepermukaan, dan membuat kerusakkan dan kejahatan dimana-mana, bahkan lebih berbahaya lagi, mereka membawa wabah penyakit yg amat cepat menular didalam masyarakat, lebih teramat berbahaya lagi, bila mereka dijadikan Pemimpin yang berkuasa di suatu Negeri, maka nantikanlah akan kehancuran Negeri itu !.
Demikian pula sebaliknya, Ilmu-Pengetahuan tanpa dikendalikan Iman yang baik & benar, niscaya akan terjadi hal serupa, dalam menuju kehancurannya !.
“Tetapi apakah mungkin manusia dirubah menjadi Malaikat ? “.
Itu mustahil akan terjadi !. Malaikat yang membimbing, Manusia mengikutinya, Malaikat mengajar dan Manusia sebagai muridnya, maka peristiwa ini dapat terjadi, namun tetap, Manusia bukanlah Malaikat !.
“Hidup sebagai manusia, tidak akan terluput dari dosa, oleh sebab itu manusia dipicu dan dituntut untuk berbuat amal kemuliaan sebanyak-banyaknya, karena selamat & tidaknya kehidupan di Akhiraat, ditentukan oleh Neraca Akhiraat, manakala neraca Dosa jauh lebih besar dari neraca Amal-Mulia, niscaya siksa derita Nerakalah yang diperoleh !.
Tetapi manakala neraca Dosa seimbang dengan neraca Amal-Mulia, maka kenikmatan sebagai penghuni Sorga-lah yang diperoleh !.
Namun manakala neraca Amal Mulia jauh lebih besar nilainya, daripada neraca Dosa, maka kebahagiaan sebagai Anggota Dewan Panitera Sorga yang perolehnya !.
Maka dari semua itu, tidak akan ada yang dapat menandingi, mereka yang memiliki keMuliaan Akhlak dan Ilmu-Pengetahuan yg luas !.
Sebab Mereka inilah yang akan diikut sertakan, dalam merancang bentuk dan tatanan yang jauh lebih baik dan jauh lebih canggih, manakala Alam-Raya-Semesta-Baru diadakan, setelah Kiamat-Pemusnahan Alam-Raya-Semesta-Lama yang kita tempati bersama ini berlalu, sebagai Anggota Staff TUHAN Semesta Alam, yang berkedudukan di ‘ARSY atau berkedudukkan di Alam BRAHMA !.
Sebab itu belajarlah senantiasa, guna dapat mengendalikan diri dari pengaruh yang jahat & segala nafsu yg kotor serta sanggup melenyapkan angkara murka didalam diri dan berbekallah ilmu-pengetahuan yg luas, sebelum sakaratul maut menjelang ajal !.
Jahiliyah adalah kebodohan, yang menggunakan Agama untuk memusuhi yang lain, menganggap dirinyalah yang paling benar dan yang paling sempurna, sedangkan diluar mereka, semuanya dianggap tidak benar dan tersesat, dengan menutup diri, tanpa berani beradu argumentasi guna mendapat rahmat bersama !.
Jahiliyah adalah kebodohan, tetapi mengaku dirinyalah yang paling pandai.
Mungkin ada benarnya yakni, pandai bersilat lidah, pandai menfitnah, pandai memutar balik fakta, pandai berdusta, pandai berbuat dosa dan pandai pula menciptakan dosa !.
Neraka dikiranya Sorga dan Sorga disangkanya Neraka !.
Mungkinkah kaum yang tak cinta Damai dan amalannya hanya mencari musuh, membuat kekacauan dan pertumpahan-darah, patut sebagai penghuni Sorga ?.
Allah subahana wa ta’alaa atau Allah Maha Suci & Maha Tinggi sebagai Penguasa Sorga, dengan demikian ada dua syarat penting yang harus dipenuhi, guna dapat mencapai Sorga yakni, ke-SUCI-an dan Derajad-Tinggi–disisi-Nya !.
Sorga dibawah telapak kaki Bunda Sitti Hawa rq. Atau Sorga dibawah telapak kaki Ibu-Pertama-Umat-Manusia, dan bukan pada telapak kaki ibu kandungmu !. Sebab tidak semua ibu pasti masuk Sorga, bahkan Neraka lebih banyak dihuni kaum wanita, jadi apabila ibu itu adalah ahli waris Neraka, maka patutkah ibu tersebut telapak kakinya berada di Sorga ?.
Yang jelas dan pasti, Ibu-Pertama-Umat-Manusia-lah yang sudah berada di Sorga !.
Dengan demikian, Sorga itu berada ditelapak kaki Bunda-Pertama-Umat-Manusia !.
Demikian pula dengan JIN, Sorga berada ditelapak kaki Bunda Nilalohita, atau Sorga bagi bangsa JIN, terletak ditelapak kaki Bunda-Pertama-umat-JIN !.
Sedangkan ibu kandung kita wajib dihormati, apapun yang akan terjadi dengan masalah Akhiraatnya nanti, karena ibu kandung adalah jembatan guna mencapai Pintu Gerbang Sorga, dalam batas-batas menghargai atas pengorbananya untuk melahirkan dan membesarkan-mu, dan tidak mentaati perintah-perintah dan ajaran-ajarannya yang tersesat !.
Namun harus bersikap lemah lembut dan dilarang bertindak kasar apalagi bertindak keras !.
Demikian pula, sikap sopan santun terhadap Ayah, juga terhadap orang lain, harus dijaga dan dipelihara !.
Bahasa menunjukkan Bangsa, watak kasar dan keras menunjukkan martabat dan perilaku yang sesat !.
PESAN. :
Manusia sebagai makhluk yang menyandang keKhalifahan dalam hidup, harus senantiasa berhati-hati. Gunakanlah ke-Pemimpin-an mu itu, untuk mencapai keMuliaan, dengan menolong orang lain yang membutuhkan, dan membawa manfaat baik bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain.
Hindarilah permusuhan terhadap siapapun, dengan memandang bahwa semua yang ada ini, termasuk Raga & Jiwa kita,bukan milik kita, melainkan milik Tuhan Sang Pencipta !.
Sadarlah bahwa, setiap ucapan, tindakan dan langkah kita, pasti akan di mintai pertanggungan-jawab, baik diDunia ini, terlebih-lebih diAkhiraat kelak.
Manusia dapat lolos dari pertanggungan-jawab dan tuntutan di Dunia, tetapi jangan mengira bahwa persoalan itu telah selesai, sebab segala apa yang terluput dari tuntutan Dunia ini, akan berlanjut di Akhiraat dan tidak ada satu perkarapun yg telah diperbuat manusia, dapat luput dari Pengadilan Akhiraat !.
Belajarlah dengan pengalaman hidup diri sendiri dan terhadap orang lain, dengan memetik hikmah yang baik dan bermanfaat !.
Adat, Aliran Kepercayaan dan Agama, adalah sistimatik pendidikan dari TUHAN kepada manusia dan Alam-Gaib yang sanggup memahaminya, semua mempunyai kaitan satu terhadap lainnya, juga berkait pula dengan Ilmu-Pengetahuan-Eksata-Ilmiah yg merupakan sunatullah, pelajarilah keseluruhannya, maka kamu akan lebih luas pengetahuanmu, dan akan lebih mengenal TUHAN secara Baik dan Benar !.
Apabila semua itu dipandang secara iqraa, sebagaimana kamu mempelajari Ilmu-Pengetahuan-Eksata, maka perbedaan bukan permasalahan, karena itu memang harus berbeda, sebagai misal, Ilmu Elektronika berbeda dengan Ilmu Ekonomi, beda pula dengan Ilmu Kimia dan seterusnya, namun perbedaan diantara aneka bidang Sunatullah ini, tidak akan menimbulkan permusuhan apalagi pertumpahan darah, bahkan bila terjadi titik temu dapat membawa rahmat dan manfaat yg jauh lebih luas, seperti Titik-Temu antara Ilmu Elektronika dengan Ilmu Ekonomi, menghasilkan alat Kalkulator,
Kompiuter, yang akan mempermudah & mempercepat tugas-tugas pekerjaan di Bidang Ilmu-Ekonomi,………..dst.
Maka demikian pula apabila semua penganut Adat, Aliran-Kepercayaan dan aneka Agama, memakai disiplin Sunatullah atau disiplin ilmu-pengetahuan, niscaya semua konflik tidak akan terjadi dan Negara tidak lagi disibukkan dengan masalah konflik yang tak kunjung selesai, yang menyebabkan urusan-urusan pembangunan dibidang lain terbengkalai. DAMAIlah !.
A M I I N
Sumber : padanjakaya.wordpress.com