Oleh: H. Derajat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.
Diriwayatkan bahwa Imam Hasan dan Imam Husain a.s. melihat teman-temannya sedang berbahagia menyambut Hari Raya dengan pakaian baru. Melihat pemandangan itu mereka segera pulang dan bertanya kepada ibunya,
“Wahai Ibunda, teman-temanku telah menyiapkan baju baru untuk menyambut datangnya hari Raya, mengapa ibunda belum menyiapkan untuk kami?”
Sang Ibunda, Sayyidah Fatimah a.s. menjawab dengan senyum indahnya, “Sesungguhnya baju kalian sudah ibu siapkan, sekarang masih berada di tukang jahit.”
Mereka berdua a.s. memeluk sang ibunda dengan bahagia.
Hari berlalu, hingga malam hari raya pun tiba. Mereka berdua mengulangi pertanyaan yang sama, “Wahai Ibunda, apakah baju baru kami sudah siap?”
Sayyidah Fatimah a.s. hanya terdiam dan berusaha menenangkan mereka. Hati beliau sangat sedih melihat kedua putranya.
Tiba-tiba, “tok tok tok” terdengar suara ketukan pintu. Beliau a.s. bergegas menuju pintu, sambil berkata, “Siapa?”
Orang yang mengetuk pintu menjawab, “Wahai putri Rasulullah saw. aku adalah tukang jahit, aku datang membawa pakaian.”
Maka beliau pun membuka pintu. Ditemuinya seseorang dengan membawa sebuah kotak yang telah dihias rapi lalu diberikan kepada Sayyidah Fatimah a.s.
Beliau a.s. segera membuka kotak tersebut dengan bahagia. Beliau melihat di dalamnya terdapat dua buah gamis, dua helai celana, dua baju sejuk, dua serban serta dua pasang sepatu hitam. Sayyidah Fatimah a.s. merasa bahagia sekali, lalu memanggil kedua putera tercintanya dan memakaikannya kepada mereka.
Keesokan harinya Rasulullah saw. datang berkunjung dan melihat kedua cucunya sangat ceria dengan pakaian baru mereka. Rasulullah saw. mendekati mereka lalu menggendong dan menciumi mereka.
Rasulullah saw. bertanya kepada Sayyidah Fatimah a.s., “Apakah engkau melihat tukang jahit tersebut?”
Sayyidah Fatimah a.s. menjawab, “Ya, aku melihatnya.”
Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Dia bukanlah tukang jahit, melainkan Malaikat Ridwan penjaga surga.”
Sayyidah Fatimah a.s. berbahagia mendengarnya, karena kedua puteranya tidak hanya menggunakan baju baru, tapi baju surga yang dibawa oleh malaikat.
Ku akhiri dengan mengijazahkan do’a untuk mu wahai sahabatku:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعْبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Allaahumma innii as-aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairi ta’abin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.”
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesunggunya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”