Oleh: H. Derajat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.
Sahabatku terkasih, setiap surat dalam al-Quran memiliki keutamaan dan manfaat tersendiri, salah satunya adalah surat Al-Mulk.
Surat ke-67 dalam al-Quran ini terdiri dari 30 ayat dan termasuk dalam Surat Makiyyah.
Nama Al-Mulk sendiri berarti Kerajaan dan sering juga disebut Tabârak yang berarti Maha Suci, Al-Wâqiyah yang berarti Menjaga, dan Al-Munjiyah yang berarti Menyelamatkan.
Membaca surat Al-Mulk setiap malam dapat membuat pembacanya dilindungi dari siksa api neraka. Seseorang yang membaca surat ini dengan ikhlas, in syâ Allah, akan dibela dan selamat dari azab kubur.
Surat Al-Mulk sangat baik dibaca sebelum tidur. Surat ini selain menyelamatkan diri dari siksa api neraka, juga memberikan manfaat lainnya.
Surat Al-Mulk memberikan panduan agar seseorang selalu melakukan yang terbaik dalam menjalankan hidupnya. Surat ini juga mengajarkan untuk bersabar dan bersyukur dalam menghadapi segala persoalan yang ada.
Dalam surat Al-Mulk juga, manusia juga diajarkan untuk menjaga sumber daya alam (SDA) yang ada. Manusia diberi anugerah untuk memanfaatkan SDA yang dilandasi dengan keyakinan adanya hari kebangkitan. Oleh karena itu, manusia dilarang gegabah dan mengeksploitasi kekayaan alam secara berlebih.
Allah SWT juga memperingatkan tentang berbagai macam bencana alam yang manusia tidak bisa prediksi. Oleh karena itu, manusia bisa mempersiapkan dengan perkembangan teknologi yang ada untuk pencegahan terhadap bencana.
Pada intinya, surat Al-Mulk mengajarkan untuk bersyukur terhadap kehidupan yang ada. Segala sikap baik yang dilakukan semua didasarkan untuk perlindungan manusia itu sendiri di dunia maupun di akhirat.
Keutamaan dan Khasiatnya
Saudaraku terkasih, surat Al-Mulk memiliki keutamaan di sisi Allah SWT, sehingga ia memiliki khasiat-khasiat tertentu. Diantara keutamaan dan khasiat surat Al-Mulk terdiri dari:
1. Akan Mendapatkan Syafa’at
Berdasarkan hadist riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan surat Al-Mulk. Surat ini dapat memberikan syafa’at sehingga yang membacanya bisa diampuni dari dosa.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبَّاسٍ الْجُشَمِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ « إِنَّ سُوْرَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلَاثُوْنَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ »
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan pada kami Muhammad bin Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Qatadah, dari ‘Abbas Al-Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Ada suatu surat dari al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu ‘Tabȃraka alladzî bi yadihi al-mulku (surat al-Mulk)’.”
2. Penyelamat Siksa Kubur
Membaca surat Al-Mulk sebelum tidur atau pada setiap malam dapat menyelamatkan diri dari siksa kubur. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat an-Nasai:
أَخْبَرَنَا عُبَيْدِ اللّٰهِ بْنِ عَبْدِ الْكَرِيْمِ وَقَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ بْنِ عُبَيْدِ اللّٰهِ أَبُوْ ثَابِتٍ الْمَدَنِيِّ قَالَ حَدَّثَنَا بْنُ أَبِيْ حَازِمٍ عَنْ سُهَيْلٍ بْنِ أَبِيْ صَالِحٍ عَنْ عَرْفَجَةٍ بْنِ عَبْدِ الْوَاحِدِ عَنْ عَاصِمٍ بْنِ أَبِي النُّجُوْدِ عَنْ زَرٍّ عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ : مَنْ قَرَأَ « تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ » كُلَّ لَيْلَةٍ مَنَعَهُ اللّٰهُ بِهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَكُنَّا فِيْ عَهْدِ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُسَمِّيْهَا الْمَانِعَةَ وَإِنَّهَا فِيْ كِتَابِ اللّٰهِ سُوْرَةٌ مَنْ قَرَأَ بِهَا فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ فَقَدْ أَكْثَرَ وَأَطَابَ
“Telah menceritakan pada kami ‘Ubaidullah bin ‘Abdil Karim, ia berkata, telah menceritakan pada kami Muhammad bin ‘Ubaidillah Abu Tsabit Al-Madini, ia berkata, telah menceritakan pada kami Ibnu Abi Hazim, dari Suhail bin Abi Shalih, dari ‘Arfajah bin ‘Abdul Wahid, dari ‘Ashim bin Abin Nujud, dari Zarr, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Barangsiapa membaca “Tabarakalladzi bi yadihil mulk” (surat Al-Mulk) setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah SAW menamakan surat tersebut ‘al-Mani’ah’ (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan“.
3. Sebanding dengan Ibadah di Malam Qadar
Guru kami, Syaikh Abdurrauf Singkel, menjelaskan tentang fadhilah (keutamaan) Surat al-Mulk dalam Kitabnya, Tanbîh al-Mâsyî, dengan panjang lebar. Beliau menuliskan:
وَقَدْ رُوِيَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِهِ وَهُوَ يَغْرِسُ غَرْسًا فَقَالَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ مَا الَّذِيْ تَغْرِسُ ؟ قُلْتُ غَرَّاسًا قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى غَرَّاسٍ خَيْرٌ مِنْ هَذَا سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلآ إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ، تَغْرِسُ بِكُلِّ وَاحِدَةٍ شَجَرَةً فِي الْجَنَّةِ وَتَقْرَأُ سُوْرَةَ يس وَتَبَارَكَ كُلَّ صَبَاحٍ وَمَسَاءٍ وَتَزِيْدُ الْمَسَاءَ بَعْدَ الْمَغْرِبِ سُوْرَةَ الم السَّجَدَة وَالْوَاقِعَة وَإِنْ ضَاقَ الْوَقْتُ عَنْ يس وَالْوَاقِعَةِ فَالم وَتَبَارَكَ وَقَدْ صَحَّ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ كَانَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ ألم تَنْزِيْل السَّجَدَة وَتَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَوَرَدَ مَرْفُوْعًا « ألم تَنْزِيْل تَجِيْءُ لَهَا جَنَاحَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَتَظِلُّ صَاحِبَهَا وَتَقُوْلُ لَا سَبِيْلَ عَلَيْهِ » وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ مَرْفُوْعًا « مَنْ قَرَأَ تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَالم تَنْزِيْلِ السَّجَدَة بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَآءِ الْآخِرَةِ فَكَأَنَّمَا قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ » .
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah menemuinya ketika ia sedang menanam pohon, lalu Rasulullah bertanya, “Wahai Abu Hurairah, apa yang engkau tanam? Abu Hurairah menjawab; tanaman”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda; “Maukah aku tunjukkan suatu tanaman yang lebih baik dari tanamanmu ini? Yaitu, subhȃnallȃh wal-hamdu lillȃh wa lȃ ilȃha illȃ AlIȃh wallȃhu akbar. Dengan bacaan ini, engkau berarti menanam satu pohon di surga”. Hendaklah engkau membaca surat Yȃsîn dan Tabȃrak setiap pagi dan sore, lalu ditambah dengan membaca Alif Lȃm Mîm al-Sajadah, dan al-Wȃqi’ah setiap selesai shalat Maghrib, dan jika waktunya tidak cukup untuk membaca surat Yȃsîn dan al-Wȃqi’ah, cukup membaca Alif Lȃm Mîm dan Tabȃrak saja.
Guru kami melanjutkan, diriwayatkan dari Jabir r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah pergi tidur sebelum membaca surat Alif Lȃm Mîm Tanzîl al-Sajadah, dan Tabȃraka al-ladzî bi yadihi al-mulku serta dalam sebuah hadits marfû’ dikatakan, “Pada hari kiamat, surat Alif Lȃm Mîm Tanzîl akan datang dengan dua sayap yang melindungi pembacanya sambil berkata; “tidak ada jalan untuk mencelakainya”.
Dalam hadits marfû’ lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a. dikatakan, “barangsiapa membaca surat Tabȃraka al-ladzî bi yadihi al-mulku dan Alif Lȃm Mîm Tanzîl al-Sajadah antara Maghrib dan ‘Isya, maka seakan-akan dia beribadah pada malam lailatul qadar”.
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ غَلْفَ الْعِشَآءِ الْآخِرَةِ قَرَأَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأَوَّلَتَيْنِ « قُلْ يَآأَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ » وَ « قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ » وَفِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأَخِيْرَتَيْنِ « تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ » وَ « الم تَنْزِيْل السَّجَدَة » كُتِبَتْ لَهُ كَأَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ .
Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, “barangsiapa melakukan shalat sunat empat rakaat sesudah Isya dengan membaca qul yȃ ayyuha al-kȃfirûn, dan qul huwallȃhu ahad, pada dua rakaat pertama, serta membaca surat Tabȃraka alladzî bi yadihi al-mulku dan Alif Lȃm Mîm Tanzîl al-Sajadah pada dua rakaat terakhir, maka dituliskan baginya pahala shalat empat rakaat pada malam lailatul qadar”.
4. Derajatnya Lebih Tinggi Enam Puluh Kali
Guru kami, Syaikh Abdurrauf Singkel, dalam Kitab yang sama melanjutkan:
وَفِيْ كِتَابِ إِيْقَاظُ الْوُسْنَانِ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا مَرْفُوْعًا قَالَ فِي « ألم تَنْزِيْلِ السَّجَدَة » وَ « تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ » فَضَّلَ سِتِّيْنَ دَرَجَةً عَلَى غَيْرِهِمَا مِنْ سُوْرَةِ الْقُرْآنِ .
Ibnu Umar dalam kitab Îqȃdzu al-Wusnȃn li-qirȃ’ati al-Qur’ȃn, meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Dalam surat Alif Lȃm Mîm Tanzîl al-Sajadah dan Tabȃraka al-ladzî bi yadihi al-mulku, terdapat keutamaan enam puluh derajat lebih tinggi dari surat-surat lainnya dalam al-Quran”.
Mari kita simak dengan khusyu’ alunan suara Imam Feysal Mohammed dalam membaca Surat al-Mulk pada video di bawah ini:
Saudaraku dan sahabatku terkasih, demikianlah uraian singkat tentang keutamaan dan khasiat Surat Al-Mulk. Semoga Allah SWT menguatkan kita untuk mampu mengamalkannya sehingga mendapat keutamaan dan khasiat karenanya, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
Kututup artikel ini dengan do’a, seraya bisa juga diamalkan setelah membaca Surat Al-Mulk.
اللّٰهُمَّ اجْعَلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَا وَأَجِرْ وَبَرَكَاتِ مَا تَلَوْنَاهُ مِنْ كِتَابِكَ الْعَزِيْزِ الْمُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَتُحْفَةً شَامِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً إِلَى رُوْحِ وَضَرِيْحِ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Allâhummaj’al wa aushil tsawâba mâ qara’nâ wa ajir wa barakâti mâ talawnâhu min kitâbikal ‘azîzil munazzali ‘alâ lisâni nabiyyikal mursali hadiyyatan wâshilatan wa tuhfatan syâmilatan wa rahmatan nâzilatan ilâ ruhi wa dharîhi sayyidinâ wa nabiyyinâ Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallam.
“Ya Allah limpahkanlah imbalan dari apa-apa yang kami baca dan sampaikanlah (imbalan itu), dan limpahkanlah ganjaran dan keberkatan dari apa-apa yang kami tilawahkan dari kitab-Mu yang agung yang telah Engkau turunkan melalui lisan Nabi-Mu yang Engkau utus, sebagai hadiah penyambung, penghargaan yang sempurna, dan sebagai tanda turunnya rahmat, dan sambungkanlah (semua bacaan kami) kepada ruh dan pusara junjungan kami Nabi kami Nabi Muhammad SAW“.
Source: Dari Berbagai Sumber