Home / Agama / Kajian / Keistimewaan Ayat al-Hirsh (At-Taubah, 128-129)

Keistimewaan Ayat al-Hirsh (At-Taubah, 128-129)

Oleh: Admin

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

At-Taubah adalah surat ke-9 dalam Al Quran. Surat yang terdiri dari 129 ayat ini termasuk golongan surat Madaniyah yang diturunkan di Madinah setelah Rasulullah hijrah.

Akan tetapi, dua ayat terakhir surat At-Taubah yaitu ayat 128-129 masuk ke dalam golongan surat Makkiyah yang turun di Mekkah.

At-Taubah memiliki arti pengampunan, yang banyak dibahas di surat ini. Sebab di dalamnya berisi permohonan kaum yang bertaubat dan telah diberi ampun oleh Allah.

Ibnu Katsir menyatakan bahwa surat ini termasuk surat yang terakhir turun kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari, al-Bara radhiyallãhu ‘anhu berkata, “Ayat terakhir yang turun adalah Surat An Nisa ayat 176, sedangkan surat yang terakhir turun adalah Surat Barã’ah (surat At Taubah).

Dalam Surat At-Taubah terdapat ayat yang dikenal memiliki fadhilah apabila diamalkan, yaitu dua ayat terakhir pada ayat 128 dan 129.

Keutamaan Membaca Dua Ayat Terakhir Surat At-Taubah

Dua ayat terakhir Surat at-Taubah (ayat 128-129) disebut oleh sebagian ulama sebagai ayat al-Hirsh. Al-Hirsh terambil dari kata  حريص عليكم (harîshun ‘alaikum) dalam ayat tersebut, yang artinya “sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian“.

Diceritakan pula bahwa ketika Syaikh Syibliy datang ke rumah Syaikh Abu Bakar Ibn Mujahid, salah seorang ulama besar di masanya, beliau mendekati Syaikh Syibliy dan memeluknya serta mencium keningnya. Banyak orang bertanya-tanya. Seseorang berkata: ”Wahai Syaikh, kenapa kau istimewakan Syibliy? Sedangkan semua orang negeri ini mengetahui siapa Syibliy, dia adalah orang kelas recehan bahkan orang kampungnya sudah tidak mempedulikannya.” Syaikh Abu Bakar Ibn Mujahid menjawab: ”Aku mencium kening Syaikh Syibliy dan memberikannya keistimewaan lantaran aku melihat dalam mimpi tidurku bahwa Rasulullah SAW melakukan hal demikian kepadanya. Akupun bertanya kepada Rasulullah SAW, dengan sebab apa beliau mencium dan mengistimewakan Syibliy. Kemudian Rasulullah menjawab: ”Syibliy lazim membaca:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ أَنْفُسكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ ۞ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِي اللّٰهُ لَآ إِلَه إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْت وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ ۞

Laqad jã’akum rasûlum min anfusikum ‘azîzun ‘alaihi mã ‘anittum ḥarîṣun ‘alaikum bil-mu’minîna ra’ûfur raḥîm(un). Fa in tawallau faqul ḥasbiyallãhu lã ilãha illã huw(a), ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-‘arsyil-‘adẓîm(i).

Kedua ayat ini memiliki keutamaan khusus, yaitu menegaskan sifat mulia Nabi Muhammad SAW dan perintah untuk bertawakal kepada Allah SWT.

Salah satu keutamaan membaca dua ayat terakhir Surat At-Taubah disebutkan dalam sebuah hadits. Abu Ad-Darda’ radhiyãllahu ‘anhu meriwayatkan:

“Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut di shubuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberi kecukupan bagi kepentingan dunia dan akhiratnya.” (HR. Ibnu Sunni, Abu Daud, Syekh Syu’aib dan Abdul Qadir)

Hadits ini menunjukkan bahwa membaca dua ayat terakhir Surat At-Taubah secara rutin tujuh kali pada waktu Shubuh dan sore hari dapat mendatangkan manfaat yang luar biasa, yaitu:

1. Kecukupan dalam kehidupan dunia: Allah SWT akan memberikan rezeki yang cukup dan mencukupi kebutuhan hidup di dunia.

2. Kecukupan dalam kehidupan akhirat: Allah SWT akan memberikan pahala yang besar dan surga di akhirat.

Selain hadits di atas, ada juga banyak riwayat lain yang menyebutkan keutamaan membaca dua ayat terakhir Surat At-Taubah, di antaranya:

1. Membebaskan dari sihir dan guna-guna
2. Menghilangkan rasa takut dan khawatir
3. Mempermudah segala urusan
4. Meningkatkan derajat di sisi Allah SWT
5. Mendatangkan ketenangan hati

Oleh karena itu, dianjurkan untuk membiasakan diri membaca dua ayat terakhir Surat At-Taubah secara rutin agar dapat merasakan manfaatnya.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ أَنْفُسكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ ۞ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِي اللّٰهُ لَآ إِلَه إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْت وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ ۞

Laqad jã’akum rasûlum min anfusikum ‘azîzun ‘alaihi mã ‘anittum ḥarîṣun ‘alaikum bil-mu’minîna ra’ûfur raḥîm(un). Fa in tawallau faqul ḥasbiyallãhu lã ilãha illã huw(a), ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-‘arsyil-‘adẓîm(i).

“Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin. (128). Jika mereka berpaling (dari keimanan), katakanlah (Nabi Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan pemilik ‘Arasy (singgasana) yang agung. (129)”. (QS. At-Taubah [9]: 128-129)

Keistimewaan lain mengamalkan ayat al-Hirsh sebagaimana dikutip dari Kitab Ittihãful Amãjid Bi Nafãisil Fawãid karya Abu Mun’yah as-Syakunjiy at-Tijaniy jilid 1 halaman 56:

1. Penjagaan hati dari kekufuran dan sifat tercela

١- من قرأها مرة واحدة بعد صلاة الصبح حفظ الله تعالى قلبه .

Artinya: “Siapa saja yang membacanya satu kali setelah shalat Shubuh, maka Allah akan memberikan penjagaan hati dari kekufuran dan sifat tercela.”

2. Menghidupkan hati dengan kalimat Tauhid

٢- من قرأها مرة واحدة بعد صلاة الظهر أحيا الله تعالى قلبه وثبته الله تعالى بالقول الثابت .

Artinya: “Siapa saja yang membacanya satu kali setelah shalat Zhuhur, maka Allah akan menghidupkan hatinya dan memantapkannya dengan kalimat tauhid.”

3. Dijaga dari kematian mendadak

٣- من قرأها مرة واحدة بعد صلاة العصر لم يمت موت الفجاءة .

Artinya: “Siapa saja yang membacanya satu kali setelah shalat Ashar, maka dirinya tidak akan meninggal secara mendadak.”

4. Istiqamah dalam menjalankan perintah agama

٤- من قرأها مرة واحدة بعد صلاة المغرب رزقه الله تعالى الاستقامة في الدين .

Artinya: “Siapa saja yang membacanya satu kali setelah shalat Maghrib, maka Allah akan memberikannya istiqamah dalam menjalankan perintah agama.”

5. Dijaga dari maksiat dan dosa besar

٥- من قرأها مرة واحدة بعد صلاة العشاء يحفظه الله تعالى من المعاصي والكبائر .

Artinya: “Siapa saja yang membacanya satu kali setelah shalat Isa, maka Allah senantiasa memberikan penjagaan diri dari perbuatan ma’shiat dan dosa besar.”

6. Dijamin rezekinya dan dilindungi dari rasa takut atas kejahatan makluq

٦- من قرأها مرة واحدة بعد صلاة الوتر كفاه الله هم الرزق وخوف الخلق .

Artinya: “Siapa saja yang membacanya satu kali setelah shalat Witir, maka Allah akan memberikan kecukupan dari kegelisahan urusan rizqi dan Allah berikan perlindungan dari rasa takut terhadap kejahatan makhluq.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk membiasakan diri membaca Laqad jã’akum secara rutin agar dapat merasakan manfaatnya.

Berikut adalah tata cara mengamalkan bacaan Laqad jã’akum (ayat al-Hirsh):

1. Bersihkan diri terlebih dahulu
2. Berwudhu
3. Memakai pakaian yang bersih
4. Mencari tempat yang sepi dan tenang
5. Duduk bersila atau duduk dengan kaki tegak
6. Membaca Laqad jã’akum (Surat at-Taubah ayat 128-129) sebanyak tujuh kali
7. Menghembuskan nafas ke arah dada atau wajah

Laqad jã’akum dapat dibaca pada waktu kapan saja, tetapi waktu yang paling utama adalah setelah shalat fardhu.

Penjelasan lengkap dari fadhilah ayat al-Hirsh dapat dibaca pada artikel yang sudah pernah kami posting, berjudul: “Doa Penangkal Kesulitan Kehidupan Bahkan Terhindar dari Maut”. Silahkan diklik untuk menambah khazanah pengetahuan tentang ayat al-Hirsh ini.

Wallâhu A’lamu bish-Shawâb

 

About admin

Check Also

Menakar Ulang Sya’ban sebagai Bulan Turunnya Ayat Shalawat

“Ayat shalawat, dimana terdapat perintah bershalawat kepada Nabi SAW (QS. Al-Ahzab [33]: 56), apakah turun ...