Home / Agama / Kitab Klasik / Jagalah Dzikir Kita

Jagalah Dzikir Kita

Oleh: H. Derajat

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Wasshalaatu wassalaamu ‘alaa Muhammadin wa aalihi ma’at tasliimi wabihii nasta’iinu fii tahshiilil ‘inaayatil ‘aammati wal-hidaayatit taammah, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai InayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, aamiin ya Robbal ‘alamin”.

Telah berkata Mursyid-Mursyid kami yang mulia yang disampaikan kepada muridnya yang dhaif H. Derajat, seorang pendosa yang selalu mengharapkan keridhoan Allah Tuhannya; bahwa diwajibkan atas kami untuk selalu menjaga dzikir; Laa ilaaha illaa Allaah.

Mursyid kami, Syekh Yusuf Al-Makassari berkata dalam kitabnya yang agung:

ثُمَّ يَجِبُ عَلَى الْعَبْدِ الْمَذْكُوْرِ اَيْضًا اَنْ يَكْثُرَ بِلِسَانِهِ ذِكْرَ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ بِمُوْجِبِ قَوْلِهِ تَعَالَى (اُذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا) الْآيَة، وَقَوْلِهِ تَعَالَى (اُذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَقُعُوْدًا وَعَلَى جُنُوْبِكُمْ).

“Kemudian diwajibkan pula atas hamba tersebut memperbanyak zikir Laa ilaaha illaa Allaah dengan lidahnya, sesuai dengan firman Allah ta’ala; [1]Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama Allah) zikir yang sebanyak-banyaknya, dan FirmanNya swt; (Ingatlah pada Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring).”

Ketahuilah wahai sahabat, bahwa kesenangan kalian untuk berzikir menandakan bahwa Allah menghendaki kalian untuk menjadi Wali-Nya, hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW :

إِذَا اَرَدَ اللّٰهُ اَنْ يَجْعَلَ عَبْدَهُ وَلِيًّا مِنْ اَوْلِيَآئِهِ اَلْهَمَهُ لِذِكْرِهِ.

“Jika Allah berkehendak untuk menjadikan hambaNya seorang Wali diantara Wali-Wali Allah maka ia diilhamiNya untuk memperbanyak zikir.”

Sahabatku, zikir terbaik adalah mengucapkan kalimat Laa ilaaha illaa Allaah, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

اَفْضَلُ الذِّكْرِ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَقَوْلُهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَفْضَلُ مَا قُلْتُ اَنَا وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِىْ قَوْلُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَقَوْلُهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ حِصْنِىْ فَمَنْ دَخَلَ حِصْنِىْ آمَنَ مِنْ عَذَابِىْ، وَقَوْلُهُ لَا شَيْءَ اُنْجِىَ مِنْ عَذَابِ اللّٰهِ مِنْ قَوْلِ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ.

“Sebaik-baik zikir ialah Laa ilaaha illaa Allaah, dan sabdanya; ‘sebaik-baiknya ucapanku dan ucapan para Nabi sebelumku adalah Laa ilaaha illaa Allaah’ dan sabdanya dalam hadits Qudsi; ‘Laa ilaaha illaa Allaah adalah benteng-Ku, barangsiapa memasuki benteng-Ku bebaslah ia dari siksaan-Ku’, dan sabda Rasulullah SAW; ‘Tidak ada sesuatu yang menolong untuk selamat dari siksaan Allah selain dari ucapan Laa ilaaha illaa Allaah.”

Dan banyak lagi hadits-hadits yang mulia yang menjelaskan tentang keutamaan zikir tersebut.

Kemudian daripada itu, wahai sahabatku ketika berzikir hendaklah engkau mengingat Allah di dalam zikirmu dan menetapkan dalam hatimu bahwa tidak ada yang disembah, tidak ada yang dituju, tidak ada yang dimaksud, tidak ada yang dikehendaki, tidak ada yang dicintai, tidak ada yang diasyiqi, tidak ada yang berbuat, dan tidak ada yang maujud pada hakikatnya selain Allah.

Selain Dia hanyalah bayangan Allah ta’ala. Dan bayangan itu sesungguhnya tidak ada, walaupun terlihat, karena bayangan itu bergantung pada wujud yang memiliki bayangan. Dapat dikatakan bahwa yang berzikir adalah wujud bayangan dari yang memerintahkannya berzikir. Fahamilah !!!

Janganlah engkau menyepelekan pengetahuan ini. Carilah Mursyid yang bisa mengantarkanmu kepada Sang Wujud Hakiki Yang Maha Suci dari lintasan pemikiran apapun. Kebenaran hanya milik Allah semata, semoga Allah merahmati kita dengan Qalbu yang penuh dengan keimanan. Aamiin.

Catatan Kaki[+]

About admin

Check Also

Kisah Sayyidah Aminah Saat Mengandung Rasulullah SAW

“Bertebaran petunjuk dan cahaya, betapa haru biru perasaan Sayyidah Aminah saat mengandung bayi Nabi Suci ...