(Al Qur’an 18 : 83-98; terjemahan naskah kuno abad ke-7 Masehi)
Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah : Aku akan bacakan padamu cerita tentangnya.
Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (mencapai) segala sesuatu, maka diapun menempuh suatu jalan. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati disitu segolongan umat. Kami berkata: Hai Dzulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka. Berkata Dzulqarnain : Adapun orang yang aniaya,maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tiada taranya. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya yang mudah dari perintah-perintah kami.
Kemudian dia menempuh (jalan yang lain). Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari, dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu. Demikianlah, dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai diantara dua buah gunung, dia mendapati diantara kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata : Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka? Beri aku potongan-potongan besi hingga apabila besi tu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain : Tiuplah (api). Hingga apabila besi itu telah menjadi api, diapun berkata : Berilah aku tembaga agar aku tuangkan ke atas besi panas itu. Maka mereka tidak bisa mendakinya, dan mereka tidak bisa melobanginya. Dzulqarnain berkata : Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila telah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh, dan janji Tuhanku itu adalah benar.