Home / Agama / Kajian / Hasbunallah Wa Ni’mal Wakil

Hasbunallah Wa Ni’mal Wakil

Oleh: Admin

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillãhirrahmãnirrahîm
Wash-shalãtu was-salãmu ‘alã Muhammadin wa ãlihî ma’at taslîmi wa bihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘ãmmati wal-hidãyatit tãmmah, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn”.

Kalimat “Hasbunallãh wa Ni’mal Wakîl” mengandung makna mendalam. Terdapat makna tentang keimanan dan ketergantungan kepada Allah SWT.

Mengucapkan dzikir ini sama dengan kita berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Kita berserah kepada Allah SWT sebagai pelindung dan penolong terbaik.

Kalimat “Hasbunallãh wa Ni’mal Wakîl” dalam Surat Ali Imran ayat 173 memiliki arti “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung

اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ۞

Allażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama’û lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānaw wa qālụ ḥasbunallāhu wa ni’mal-wakīl.

“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.'”

Kalimat ini diambil dari Al-Quran dan turun saat Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya pulang dari perang Uhud.

Diriwayatkan bahwa Abu Sufyan menyebarkan berita palsu. Dia mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan pasukan besar untuk menghabisi Nabi Muhammad dan pasukannya. Namun, pasukan Muslim tidak gentar karena iman mereka kepada Allah terus bertambah. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab turunnya ayat Surat Ali ‘Imran ayat  173 di atas.

أَخْبَرَنَا أَبُوْ إِسْحَاقَ الثَّعَالَبِيْ قَالَ: أَخْبَرَنَا أَبُوْ صَالِح شُعَيْب بِنْ مُحَمَّد قَالَ: أَخْبَرَنَا أَبُوْ حَاتِم التَّمِيْمِيْ قَالَ: أَخْبَرَنَا أَحْمَدَ بِنْ الْاَزْهَر قَالَ: حَدَّثَنَا رَوَحٌ بِنْ عُبَادَة قَالَ: حَدَّثَنَا سَعِيْد عَنْ قَتَادَة قَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ أَحَد بَعْدَ الْقَتْلِ وَالْجَرَاحَة وَبَعْدَ مَا انْصَرَفَ الْمُشْرِكُوْنَ أَبُوْ سُفْيَانَ وَأَصْحَابُهُ قَالَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِاَصْحَابِهِ: أَلَّا عَصَابَة تُشَدِّدُ لِاَمْرِ اللهِ فَتَطْلُبُ عَدُوَّهَا فَإِنَّهُ أَنْكَى لِلْعَدُوِّ وَأَبْعَدَ لِلسَّمْعِ، فَانْطَلَقَ عَصَابَة عَلَى مَا يَعْلَمُ اللهُ مِنَ الْجُهْدِ حَتَّى إِذَا كَانُوْا بِذِي الْحُلَيْفَة جَعَلَ الْاَعْرَاب وَالنَّاسُ يَأْتُوْنَ عَلَيْهِمْ، فَيَقُوْلُوْنَ هَذَا أَبُوْ سُفْيَانَ مَائِلٌ عَلَيْكُمْ بِالنَّاسِ، فَقَالُوْا: حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى فِيْهِمْ – الَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ – إِلَى قَوْلِهِ تَعَالَى – وَاللهُ ذُوْ فَضْلٍ عَظِيْمٍ -.

Kalimat versi lengkap dari zikir ini adalah “Hasbunallãh wa ni’mal wakîl ni’mal maulã wa ni’mal nashîr”,

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ

“Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung, dan sebaik-baik penolong kami.”

Mari kita lebih lanjut mempelajari makna kalimat dzikir ini, sehingga kita semakin paham arti, hikmah, keutamaan, dan kelebihan ayat tersebut.

Dari segi bahasa, arti hasbunallãh adalah Allah-lah yang mencukupi segala urusan. Sedangkan makna al-wakîl adalah yang bertanggung jawab memberi rezeki dan berbagai maslahat bagi hamba.

Dzikir ini bermula dari kisah yang dialami Rasulullah SAW sepulangnya dari perang Uhud. Lalu menjelang perang Badar, Allah menurunkan surah Ali Imran ayat 173. Perang badar sendiri telah dibuat perjanjiannya antara Nabi Muhammad SAW dan Abu Sufyan.

Ketika waktu perjanjian tiba, tepatnya di bulan Dzulqa’dah tahun keempat Hijriah, Abu Sufyan malah takut menghadapi Rasulullah SAW. Ia pun membuat trik politik untuk membuat gentar kaum Muslimin.

Alih-alih merasa gentar karena kabar dari Abu Sufyan, keberanian Rasulullah SAW menginspirasi yang lainnya, maka mereka pun berlomba-lomba mengikuti jihad. Para mujahidin malah bertambah iman dan semangatnya untuk menghadapi musuh Allah itu dengan ucapan “Hasbunallãh wa ni’mal wakîl.”

Nyatanya sebelum pertempuran pecah, Abu Sufyan dan tentaranya mundur dan kembali ke Mekkah. Kaum muslimin pun mendapat kemenangan tanpa perang yang berarti.

Keutamaan membaca zikir sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW terdapat dalam salah satu hadits yang menyebutkan:

“Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Allah, sesungguhnya Aku beristighfar seratus kali dalam sehari,” (Shahih Muslim).

Jadi, dzikir Hasbunallãh wa Ni’mal Wakîl Ni’mal Maulã wa Ni’man Nashîr menunjukkan kepasrahan seorang hamba kepada Allah SWT dan menjadikan-Nya sebagai satu-satunya tempat bersandar.

Anjuran berdzikir dengan kalimat tersebut juga dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abi Sa’id Al-Khudhri, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Bagaimana saya bisa bernikmat-nikmat sementara malaikat peniup sangkakala telah menempelkan mulutnya di terompet, dan telah menundukkan dahinya, menunggu diperintah untuk meniup?”

Kaum muslimin berkata, “Bagaimana kita berucap wahai Rasulullah?”

Beliau bersabda: “Katakanlah: ‘Hasbunallãh wa Ni’mal Wakîl Ni’mal Maulã wa Ni’man Nashîr’” Allah cukup bagi kami dan Dia sebaik baik Zat yang mengurusi, kami bertawakkal kepada Allah wahai Rabb kami.” (HR. Ahmad dalam musnad No.10616, Turmudzi No.3166).

Salah satu manfaat utama membaca ‘Hasbunallãh wa Ni’mal Wakîl’ adalah bahwa semua ketakutan anda akan hilang karena doa ini. Doa atau wirid ini akan terbukti menjadi pendorong kepercayaan yang besar bagi semua orang yang menderita dalam hidup.

Manfaat melafalkan ‘Hasbunallãh wa Ni’mal Wakîl’ hanya bisa dirasakan ketika seseorang menaruh keyakinan penuh pada Allah Yang Maha Kuasa.

Jika Anda ingin membaca wirid ‘Hasbunallãh wa Ni’mal Wakîl’ untuk beberapa alasan mendesak, Anda bisa mempraktekkannya sebanyak 111 kali dalam satu hari.

Wallãhu A’lamu bish-Shawãb

 

About admin

Check Also

Mengapa Harus Bulan Ramadhan?

”Mengapa Allah SWT menurunkan perintah berpuasa kepada orang-orang beriman jatuh di bulan Ramadhan?”. Oleh: Admin ...