Penulis Dan Tiga Panglima TNI Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Jokowi (JKW), ada enam yang menjadi Panglima TNI. Dari enam, ada tiga yang penulis kenal dan bersentuhan. Selama ini TNI masih sangat dipercaya sebagai ujung tombak sekaligus kunci keselamatan bangsa Indonesia. Pada era pemerintahan Pak SBY, ...
December, 2018
-
14 December
Penjajahan Hening Ala Cina
Telaah Kecil Geopolitik atas Terbitnya Alipay dan WeChat di Indonesia Kepentingan nasional yang paling utama ialah kedaulatan negara. Ia tegak lurus, mutlak dan merupakan kekuasaan tertinggi atas penduduk, teritorial beserta isi dan dinamika baik di atas permukaan maupun yang di bawah permukaan oleh suatu sistem negara. Sekali lagi, bahwa kedaulatan ...
-
11 December
Geopolitik Membaca Agenda Benturan Peradaban
Bila cermat, jeli dan arif membuka lembar demi lembar sejarah, sesungguhnya hampir tidak pernah ada yang namanya benturan peradaban (clash of civilization) baik di level global, regional atau di tingkat nasional/lokal. Namun benturan yang kerap terjadi merupakan hasil sebuah rekayasa untuk membenturkan sesama entitas, dan/atau dibentur-benturkan antar-entitas. Perang Dunia I ...
November, 2018
-
27 November
Los Zetas: Ketika Tentara Elite jadi Kartel
Bagaimana sepak terjang kartel terkejam di Mexico ini? Jika Anda mengira kartel-kartel Meksiko semacam Guadalajara, Tijuana, atau Sinaloa sudah terlampau kejam bagi suatu organisasi kejahatan, tunggu sampai Anda mengetahui sebiadab apa Los Zetas. Inilah kartel paling brutal yang menginspirasi kekejaman ISIS. Los Zetas pada mulanya merupakan sekelompok pasukan khusus Meksiko ...
-
10 November
Devide et Impera (Kembali) di Indonesia?
Hiruk-pikuk dan gempita sosial politik di negeri ini memang terlihat glamour lagi mewah, namun kalau ditelusuri, bahwa kegaduhan tersebut hampir tidak bermakna apa-apa, terutama bila dikaitkan dengan kepentingan nasional Indonesia. Bahkan kalau dicermati secara jeli bahwa kegaduhan tersebut tidak menyentuh sama sekali ke (solusi) permasalahan bangsa. Contohnya, ketika persoalannya adalah ...
October, 2018
-
25 October
Operasi Pembunuh Bayaran di Yaman: Puncak Gunung Es Militer Swasta
Dilandasi faktor uang dan privatisasi, keberadaan militer swasta kian menjamur di Timur Tengah. Uni Emirat Arab (UEA) tengah jadi sorotan media-media internasional. Laporan terbaru BuzzFeed News menyebutkan bahwa para emir UEA menyewa tentara bayaran dari AS dan Israel untuk menghabisi nyawa petinggi al-Islah, cabang Ikhwanul Muslimin di Yaman. Hal ini ...
-
22 October
Geopolitik Membedah Gerakan LGBT
Bila dianalogikan arus liberalisasi ini seperti arus besar yang sengaja di buka dari sebuah dam besar yang mengalir secara deras dan meratakan semua bangunan yang ada. Arus Liberalisasi asal Barat ini membawa “aneka sampah” dari mulai paham demokrasi, sipilis, kapitalisme hingga LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender). Akibat arus deras ini ...
-
18 October
Jokowi Menggiring Indonesia Masuk Skema Kapitalisme Global WB-IMF
Presiden Republik Indonesia yang ke-7, Jokowi kembali unjuk gigi dalam kemahirannya beretorika. Retorikanya berbunyi seperti ini “Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank (WB), IMF (International Monetary Fund) atau oleh ADB (Asian Development Bank) adalah pandangan yang usang, yang perlu dibuang”. Begitulah pernyataan yang ia ...
-
16 October
Mengurai Nalar Hegemonik AS Terhadap Cina
Sepak terjang AS yang kian mempertajam permusuhannya dengan Cina adalah karena kekhawatirannya atas geliat pertumbuhan kekuatan ekonomi, keuangan, dan militer Cina. Sekali lagi, ini erat kaitannya dengan tujuan-tujuan imperial Washington, yang menginginkan dominasi atas negara-negara lain, penentangannya terhadap kerja sama timbal balik dan polaritas multi-dunia, juga ambisinya untuk menjajah planet ...
-
15 October
Asia Pasifik dalam Pusaran Kekuatan-kekuatan Global
Jika pada Perang Dingin kehadiran dan peran negara-negara besar di Asia Pasifik banyak dipengaruhi oleh pola-pola hubungan bermusuhan atau kompetisi antar negara-negara besar (bipolar), maka pada era pasca Perang Dingin ini peran dan kehadiran mereka di kawasan lebih ditentukan oleh kemampuan mereka sendiri untuk: (1) mengeksplorasi dan memanfaatkan peluang-peluang strategis ...