Mantan pemimpin Kuba Fidel Castro mengupas sebuah teori yang telah sejak lama populer di kalangan kiri maupun kanan. Teori itu menyebut bahwa Bilderberg Group, sebuah organisasi bayangan, telah bertransformasi menjadi semacam pemerintahan global dan mengendalikan berbagai hal. Tidak hanya dalam bidang politik dan ekonomi internasional, bahkan budaya pun tak luput dari kendali organisasi tersebut.Mantan presiden Kuba berusia 84 tahun itu pada hari Rabu (18/8) waktu setempat menulis sebuah artikel yang “memakan” tiga halaman dari surat kabar milik Partai Komunis Kuba, Granma yang halamannya hanya berjumlah delapan. Castro sebagian besar mengutip mentah-mentah dari sebuah buku terbitan tahun 2006 yang ditulis Daniel Estulin, penulis kelahiran Lithuania.
Dalam bukunya yang bertajuk “Rahasia Kelompok Bilderberg”, Estulin menyatakan bahwa kelompok internasional tersebut mengendalikan sebagian besar dunia. Kelompok itu menggelar forum tahunan rahasia yang dihadiri para politikus, cendekia, dan pengusaha ternama sejak organisasi itu pertama kali didirikan pada 1954 di hotel Bilderberg, Belanda.
Castro tidak mengomentari kutipan tersebut dan hanya menyebut Estulin sebagai seseorang yang jujur dan berpengetahuan luas. Castro juga menyebut buku itu “cerita yang fantastis.”Seperti dikutip Castro, buku Estulin menyebut golongan jahat dan para pelobi Bilderberg memanipulasi publik “untuk menciptakan sebuah pemerintahan global yang tidak kenal batasan dan tidak bertanggung jawab pada siapa pun kecuali dirinya sendiri.”
Situs internet Bilderberg menyebutkan bahwa para anggotanya “hampir tiga hari mengadakan diskusi secara informal dan rahasia mengenai topik-topik yang dikhawatirkan” setahun sekali. Tapi, kelompok tersebut mengklaim tidak melakukan hal lain.
Bilderberg mengatakan bahwa pertemuan-pertemuan tersebut ditujukan untuk mendorong masyarakat bekerja sama mengatasi permasalahan kebijakan besar.
Yang menarik perhatian para kritikus adalah anggota-anggotanya yang terkemuka. Banyak anggota keluarga Rockefeller, Henry Kissingerm berbagai pejabat senior AS dan Eropa serta pengusaha dan pimpinan media internasional turut bergabung.
Kutipan yang dipublikasikan Castro mengindikasikan bahwa akademi sosialis di Frankfurt School yang hanya diketahui beberapa orang, bekerja sama dengan para anggota keluarga Rockefeller pada 1950-an untuk memuluskan jalan bagi musik rock agar bisa mengendalikan massa dengan mengalihkan perhatian mereka dari hak-hak sipil dan ketidakadilan sosial.”Orang yang ditugasi memastikan agar rakyat Amerika menyukai the Beatles adalah Walter Lippmann sendiri,” demikian ditekankan dalam kutipan itu, merujuk pada seorang filosof politik dan mantan kolumnis surat kabar yang meninggal pada 1974.”Di AS dan Eropa, banyak konser besar musik rock yang digelar di tempat terbuka dipergunakan untuk meredam rasa tidak suka dari masyarakat,” demikian ditambahkan dalam kutipan itu.
Castro memang telah sejak lama mencurigai berbagai rencana di balik layar. Ia selalu mempertanyakan serangan 11 September yang diyakininya dirancang oleh pemerintah Amerika dengan tujuan meraup uang. Yang lebih baru, ia juga menyebut Washington mendalangi penenggelaman kapal Korea Selatan bulan Maret lalu dan mengambinghitamkan Korea Utara.
Situs Estulin sendiri menyebutkan bahwa serangan 9/11 kemungkinan disebabkan oleh sejumlah bom nuklir kecil. Ia juga menyatakan bahwa CIA dan para pengedar obat terlarang yang mendalangi kecelakaan pesawat yang melintas di atas Lockerbie, Skotlandia, dan kemudian menyalahkan Libya.
Teori konspirasi Bilderberg memang amat populer di berbagai spektrum ideologi, bahkan jika mereka tidak setujua dengan yang ingin dilakukan kelompok itu. Golongan kiri menyebut kelompok itu mempromosikan dominasi kaum kapitalis, sementara sejumlah situs sayap kanan menyebut Bilderberg yang menempatkan Barack Obama untuk memimpin AS agar memuluskan sosialisme.Sebagian besar tulisan Estulin didasarkan pada laporan Big Jim Tucker, seorang peneliti Bilderberg Group yang menulis di situs-situs sayap kanan.
“Itu cuma materi (cerita) Hollywood, 15 orang duduk dalam sebuah ruangan dan menentukan nasib umat manusia,” kata Herbert London, presiden Hudson Institute, sebuah think tank yang bermarkas di New York.
Saat coba dihubungi para hari Rabu, American Friends of Bilderberg tidak mengangkat telepon. Situs internet kelompok tersebut juga tidak menyebutkan nomor kontak.
Sebagian besar tokoh yang jadi anggota Bilderberg adalah orang-orang Yahudi dan Zionis. Pertemuan tahunan digelar di berbagai lokasi di seluruh dunia dan tertutup bagi publik serta pers, meski ada sesi konferensi pers singkat yang biasanya digelar pada pengujung setiap pertemuan untuk menceritakan sebagian topik bahasan dalam istilah umum.
Area resor dan hotel yang menjadi tempat pertemuan mereka selalu disterilkan dari penduduk dan pengunjung, selain itu, wilayah pertemuan dijaga prajurit bersenjata, pengawal, Secret Service, dan polisi setempat. Semua ruang pertemuan dan konferensi dipindai terlebih dahulu agar memastikan tidak ada alat penyadap sebelum setiap pertemuan digelar.
Dalam berita yang dimuat situs Rusia, RT, yang sudah dihapus saat coba diakses, dipaparkan wawancara dengan Alex Jones, seorang penyiar radio dan pengamat politik. Ia menegaskan bahwa Bilderberg berkeinginan membentuk pemerintahan dunia yang tertinggi. Karena sebagian besar anggotanya Yahudi, maka bisa ditebak bahwa tujuannya adalah membentuk pemerintahan tunggal Yahudi dunia.
“Ada semakin banyak tokoh pemerintahan di berbagai negara Eropa dan Uni Eropa yang menyadari bahwa keputusan sesungguhnya yang mereka ambil dimunculkan pada pertemuan-pertemuan globalis seperti Bilderberg,” kata Alex Jones.Jones menambahkan bahwa Bilderberg Group diam-diam mengatur dan mendirikan Uni Eropa, dan para anggotanya berkeinginan menciptakan pemerintahan dunia.
Karena ada semakin banyak orang yang menyadari agenda ini, maka organisasi-organisasi macam Bilderberg khawatir bahwa hal itu akan mengancam rencana mereka.”Struktur kekuatan Anglo-Amerika Belanda ini tersembunyi dan menggunakan energi AS dan Inggris untuk menciptakan pemerintahan dunia. Mereka khawatir karena rakyat Amerika dan lainnya sudah menyadari fakta bahwa ternyata mereka dipergunakan sebagai mesin penggerak kekaisaran rahasia ini,” kata Jones.
Ia menyebut pertemuan-pertemuan yang digelar organisasi tersebut sebagai pertemuan “komisi mafia”. Menurutnya, pertemuan kelompok tersebut digelar per tahun untuk menentukan agenda dunia pada tahun mendatang.
“Dua tahun lalu, saya pergi ke Virginia dan meliput mengenai Bilderberg Group. Dari data intelijen yang kami peroleh, diketahui bahwa terpilihnya Obama memang sudah diagendakan, demikian juga mundurnya Hillary dari kampanye kepresidenan. Hal itu dilakukan dua hari setelah kami mengumumkannya. Kami berhasil mengetahui bahwa Bilderberg Group merencanakan lonjakan harga minyak hingga $150 per barel. Saat itu orang-orang menertawakan kami, tapi terbukti bahwa hal itu memang terjadi,” kata Jones.
Jones mengatakan bahwa Bilderberg Group adalah “bentuk tertinggi pemerintahan dunia”. Ia menambahkan bahwa Bilderberg menyebarkan propaganda publiknya melalui Forum Ekonomi Dunia Davos dan juga berbagai ajang kemanusiaan lain.