Anggota Komisi I DPR, Mayjen (Purn) Yahya Sacawirya, seperti dikutip situs berita www.itoday.co.id, Rabu, 18 Januari 2012, menyatakan hal itu dalam menanggapi penandatanganan kerjasama antara Kementerian ESDM dan BIN.
Menurut politisi Partai Demokrat ini, BIN sebagai koordinator lembaga intelijen di Indonesia dapat bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan informasi dan disampaikan kepada kepala negara.
“Informasi yang didapat itu diolah, dianalisa serta disajikan ke kepala negara,” ungkapnya.
Yahya juga menyangkal kerjasama ini akan membingungkan peran kepolisian yang bertugas dalam bidang keamanan termasuk intelnya.
“Tidak akan terjadi overlapping tugas Polri dan BIN, karena sifatnya kerjasama, di BIN sendiri ada unsur kepolisiannya juga,” jelas Yahya.
Ia tidak khawatir kerjasama ini akan dimanfaatkan pihak penguasa atau kelompok tertentu, dan meyatakan DPR akan ikut mengawasi.
“Komisi I DPR akan mengawasi kerjasama ini, dan tidak perlu khawatir BIN menjadi centeng,” kata Yahya yang menambahkan bahwa kerjasama ini masih dalam koridor undang-undang dan tidak ada yang dilanggar.
“Kalau kita baca UU Intelijen terbaru, kerjasama itu tidak ada yang dilanggar, mungkin saja ada pihak yang khawatir, itu hal yang lumrah, tetapi untuk saat ini, semua pihak bisa mengawasi jalannya kerjasama itu,” katanya.
Kementerian ESDM menandatangani kerjasama dengan BIN untuk mengamankan program-program strategis sektor ESDM. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan Menteri ESDM, Jero Wacik, dan Kepala BIN, Marciano Noorman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2012.
Kerja sama, menurut Jero Wacik, dilatarbelakangi perlunya kordinasi lebih insentif untuk meningkatkan pengamanan preventif dan percepatan upaya pencegahan kriminal, ataupun kejahatan yang dilakukan terhadap program-program strategis yang akan dilakukan kementerian ESDM ke depannya.
“peran BIN sendiri dalam proyek tersebut adalah sebagai upaya untuk mengamankan dan menjaga proyek sektor ESDM seperti minyak, batu bara, listrik dan sektor tambang lainnya,” kata Jero Wacik.