Home / Agama / Shalawat/Qashidah/Wiridan/Dzikir / Beberapa Macam Tata Cara Shalat Gerhana Menurut Beberapa Sumber

Beberapa Macam Tata Cara Shalat Gerhana Menurut Beberapa Sumber

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillãhirrahmãnirrahîm
Was-shalãtu was-salãmu ‘alã Muhammadin wa ãlihî ma’at taslîmi wa bihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘ãmmati wal-hidãyatit tãmmah, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn”.

Gerhana itu di antara tanda kuasa Allah. Bagaimana tata cara shalat gerhana yang ringkas dan jelas? Berikut bahasannya.

Seputar Shalat Gerhana

Hukum shalat gerhana (shalat kusuf untuk gerhana matahari dan shalat khusuf untuk gerhana bulan) adalah Sunnah Mu’akkadah.

Hukum shalat ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan, musafir, mukim, merdeka, maupun budak.

Jumlah rakaat shalat gerhana adalah dua rakaat di mana ketika takbiratul ihram berniat dengan niat shalat kusuf atau khusuf.

Tiga Macam Cara Shalat Gerhana

Pertama: Paling ringan (aqalluhã), dikerjakan dua rakaat seperti dua rakaat sunnah Shubuh atau Zhuhur,

Kedua: Pertengahan (adnal kamãl), dikerjakan dua rakaat dengan tiap rakaat ada dua kali rukuk dan dua kali berdiri, sifatnya tidak lama, membaca surah dan membaca tasbih sama dengan dua rakaat sunnah Shubuh,

Ketiga: Paling lama (a’lal kamãl), dikerjakan dua rakaat dengan tiap rakaat ada dua kali rukuk dan dua kali berdiri, dengan memperpanjang (memperlama shalat) dalam bacaan surah dan bacaan tasbih, di mana:

Berdiri pertama membaca surah Al-Baqarah, berdiri kedua membaca 200 ayat, berdiri ketiga membaca 150 ayat, dan berdiri keempat membaca 100 ayat.

Lalu jumlah tasbih pada rukuk pertama seperti lamanya membaca 100 ayat dari surah Al-Baqarah, rukuk kedua seperti lamanya membaca 80 ayat dari surah Al-Baqarah, rukuk ketiga seperti lamanya membaca 70 ayat dari surah Al-Baqarah, rukuk keempat seperti lamanya membaca 50 ayat dari surah Al-Baqarah,

Lalu sujud diperlama seperti lamanya rukuk sebelumnya, maka sujud pertama kadarnya seperti lamanya membaca 100 ayat seperti rukuk pertama, sujud kedua kadarnya seperti lamanya membaca 80 ayat, sujud ketiga kadarnya seperti lamanya membaca 70 ayat, dan sujud keempat seperti lamanya membaca 50 ayat.

Catatan: Iktidal dan duduk antara dua sujud tidak diperlama.

Tata Cara Shalat Gerhana

1. Takbiratul ihram berbarengan dengan niat shalat kusuf atau khusuf.
2. Membaca doa iftitah.
3. Membaca ta’awudz.
4. Membaca surah Al-Fatihah.
5. Membaca surah Al-Baqarah.
6. Rukuk (pertama) lamanya seperti membaca 100 ayat.
7. Bangkit dari rukuk, kemudian membaca ta’awudz, lalu membaca surah Al-Fatihah.
8. Membaca surah 200 ayat.
9. Rukuk (kedua) lamanya seperti membaca 80 ayat.
10. Iktidal (tidak lama).
11. Sujud (pertama) lamanya seperti membaca 100 ayat.
12. Duduk antara dua sujud (tidak lama).
13. Sujud (kedua) lamanya seperti membaca 80 ayat.
14. Bangkit ke rakaat kedua, membaca ta’awudz, surah Al-Fatihah.
15. Membaca surah 150 ayat.
16. Rukuk (ketiga) lamanya seperti membaca 70 ayat.
17. Bangkit dari rukuk, kemudian membaca ta’awudz, lalu membaca surah Al-Fatihah.
18. Membaca surah 100 ayat.
19. Rukuk (keempat) lamanya seperti membaca 50 ayat.
20. Iktidal (tidak lama).
21. Sujud (ketiga) lamanya seperti membaca 70 ayat.
22. Duduk antara dua sujud (tidak lama).
23. Sujud (keempat) lamanya seperti membaca 50 ayat.
24. Tahiyat akhir dan shalawat.
25. Salam.

Beberapa Catatan Pelaksanaan Shalat Gerhana

Untuk shalat gerhana matahari, bacaan surah dengan sirr (cukup didengar oleh orang yang shalat) kecuali matahari tenggelam dan masih shalat, maka dilanjutkan bacaan surah dengan jahr.

Untuk shalat gerhana bulan, bacaan surah dengan jahr (lebih dari didengar oleh orang yang shalat) kecuali matahari telah terbit dan masih shalat, maka dilanjutkan bacaan surah dengan sirr.

Shalat gerhana dianggap telah terlewatkan ketika gerhana telah usai yaitu dengan lepasnya lingkaran matahari atau bulan.

Ketika gerhana telah usai, tetapi shalat gerhana masih berlangsung, shalat tersebut dilanjutkan hingga sempurna.

Setelah shalat gerhana disunnahkan mengadakan khutbah dengan dua kali khutbah sama seperti shalat Id (shalat hari raya) dengan memenuhi rukun, syarat, dan sunnahnya. Namun, shalat gerhana ini tidak didahului dengan ucapan takbir (tidak seperti shalat Id) karena tidak ada riwayat mengenai ucapan takbir ini dalam shalat gerhana.

Isi khutbah gerhana adalah memotivasi untuk bertaubat dan berbuat baik.

Referensi:

Mu’nis Al-Jaliis bi Syarh Al-Yaquut An-Nafiis li Al-‘Allaamah Ahmad bin ‘Umar Asy-Syathiri. Cetakan pertama, Tahun 1442 H. Syaikh Musthafa bin Ahmad bin ‘Abdin Nabi Abu Hamzah Asy-Syafi’i. Penerbit Daar Adh-Dhiyaa’. 1:246-248.

____________

Sumber: Rumayso.Com

About admin

Check Also

Mama

“Ibu Kita adalah malaikat bagi anak-anaknya di dunia maupun di akhirat kelak”. Oleh: H. Derajat* ...