Home / Agama / Kajian / Aneka Hadits tentang Keutamaan Lâ Ilâha Illâ Allâh

Aneka Hadits tentang Keutamaan Lâ Ilâha Illâ Allâh

Oleh: H. Derajat

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

Saudaraku terkasih, di dalam kitab Lubbabul Hadits bab kedua, Imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan sepuluh hadits tentang fadhilah atau keutamaan Lâ Ilâha Illâ Allâh yang perlu kita perhatikan sebagaimana berikut.

Hadits Pertama:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ مِائَةََ مَرَّةٍ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ.

Nabi SAW bersabda; “Siapa yang setiap hari membaca Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh seratus kali, maka di hari Kiamat wajahnya seperti rembulan di malam purnama.”

Hadits Kedua:

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ .

Nabi SAW bersabda; “Dzikir yang paling utama adalah Lâ ilâha illâ Allâh dan doa yang paling utama adalah alhamdulillah.”

Hadits Ketiga:

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ كَلَامِيْ وَأَنَا هُوَ مَنْ قَالَهَا دَخَلَ حِصْنِيْ وَمَنْ دَخَلَ حِصْنِيْ أَمِنَ مِنْ عِقَابِيْ .

Nabi SAW bersabda; Allah berfirman, “Lâ ilâha illâ Allâh adalah kalamKu dan Aku adalah itu, siapa yang membacanya maka ia akan masuk dalam penjagaanKu, dan siapa yang masuk dalam penjagaanKu maka ia akan aman dari siksaanKu.”

Hadits Keempat:

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَدُّوْا زَكَاةَ أبْدَانِكُمْ بِقَوْلِ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ .

Nabi SAW bersabda; “Tunaikanlah zakat badan kalian dengan mengucapkan Lâ ilâha illâ Allâh.”

Hadits Kelima:

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُوْلُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ إلاَّ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى صَدَقَ عَبْدِيْ أَنَا اللّٰهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أنَا أُشْهِدُكُمْ يَا مَلاَئِكَتِيْ قَدْ غَفَرْتُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ .

Nabi SAW bersabda; “Tidak ada seorang hamba yang membaca Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh kecuali Allah akan berfirman, “HambaKu benar, Aku adalah Allah, Tidak ada Tuhan selain Aku, Aku menyaksikan kepada kalian wahai malaikatKu, sungguh Aku telah mengampuni dosanya (yang kecil-kecil) yang telah lalu dan yang akan datang.”

Hadits Keenam:

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَالَ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ خَالِصًا مُخْلِصًا دَخَلَ الجَنَّةَ .

Nabi SAW bersabda; “Siapa yang membaca Lâ ilâha illâ Allâh dengan murni (dari riya’) dan mukhlis (memurnikan diri dari hal-hal yang dilarang), maka ia akan masuk surga.”

Hadits Ketujuh:

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ كانَ أوَّلُ كَلاَمِهِ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَآخِرُ كَلاَمِهِ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَعَمِلَ ألْفَ سَيِّئَةٍ إنْ عَاشَ ألْفَ سَنَةٍ لاَ يَسْأَلُهُ اللّٰهُ عَنْ ذَنْبٍ وَاحِدٍ .

Nabi SAW bersabda; “Siapa yang awal kalamnya Lâ ilâha illâ Allâh dan akhir kalamnya Lâ ilâha illâ Allâh dan melakukan seribu kejelekan (yakni dosa-dosa kecil) meskipun ia hidup seribu tahun maka Allah tidak akan menanyainya satu dosa pun.”

Hadits Kedelapan:

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَالَ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مِنْ غَيْرِ عَجَبٍ طَارَ بِهَا طَائِرٌ تَحْتَ العَرْشِ، يُسَبِّحُ مَعَ المُسَبِّحِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيُكْتَبُ لَهُ ثَوَابُهُ .

Nabi SAW bersabda; “Siapa yang membaca Lâ ilâha illâ Allâh dengan tanpa ujub (tidak ingin dilihat dan didengar/tidak pamer) maka seekor burung akan terbang disebabkan bacaan yang mulia itu di bawah Arsy sambil membaca tasbih beserta orang-orang yang membaca tasbih sampai hari Kiamat, dan dituliskan untuknya pahala dari bacaan tasbih burung tersebut.”

Hadits Kesembilan:

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قالَ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِ مَرَّةً غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإنْ كانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ .

Nabi SAW bersabda; “Siapa yang membaca Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh sekali, maka dosa-dosanya (yang kecil) akan diampuni meskipun seperti buih lautan.”

Hadits Kesepuluh:

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إذا مَرَّ المُؤْمِنُ عَلَى المَقَابِرِ فَقَالَ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيْتُ، وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، نَوَّرَ اللّٰهُ تِلْكَ القُبُوْرَ كُلِّهَا وَغَفَرَ لِقَائِلِهَا وَكَتَبَ لَهُ ألْفَ ألْفِ حَسَنَةٍ وَرَفَع لَهُ ألْفَ ألْفِ دَرَجَةٍ وَحَطَّ عَنْهُ ألْفَ ألْفِ سَيِّئَةٍ .

Nabi SAW bersabda; “Jika seorang mukmin melewati kuburan lalu ia mengucapkan Lâ ilâha illâ Allâh wahdahû lâ syarîka lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyî wa yumîtu, wa huwa hayyun lâ yamûtu biyadihil khairu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr, maka Allah akan menerangi kuburan itu semuanya, dan Allah akan mengampuni bagi yang membacanya dan menuliskan baginya satu juta kebaikan dan mengangkat baginya satu juta derajat dan mengampuni satu juta kejelekan darinya.”

Demikianlah sepuluh hadits yang telah dijelaskan oleh Imam As-Suyuthi tentang keutamaan bacaan Lâ ilâha illâ Allâh di dalam kitabnya yang berjudul Lubbabul Hadits. Di mana di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan empat puluh bab dan setiap bab beliau menuliskan sepuluh hadits dengan tidak mencantumkan sanad untuk meringkas dan mempermudah orang yang mempelajarinya.

Meskipun begitu, di dalam pendahuluan kitab tersebut, Imam As-Suyuthi menerangkan bahwa hadits Nabi, atsar, maupun riwayat yang beliau sampaikan adalah berdasarkan sanad yang shahih (meskipun menurut Imam An-Nawawi ketika men-syarah kitab ini mengatakan ada hadits dha’îf di dalamnya. Hanya saja, masih bisa dijadikan pegangan untuk fadhâilul a’mâl dan tidak perlu diabaikan sebagaimana kesepakatan ulama).

Wa Allâhu A’lam bis Shawâb.

About admin

Check Also

Inilah Saat-saat Seseorang Dekat dengan Allah

”Ternyata shalat, zakat, puasa dan haji belum menjamin kedekatan seseorang dengan Allah SWT”. Oleh: Admin ...