Home / Agama / Improvisasi Salik / Amalan Mudah Menjadi Wali Allah

Amalan Mudah Menjadi Wali Allah

“Beristighfarlah sebanyak yang mampu engkau lakukan dan catatkan dirimu sebagai Wali Allah”.

Oleh: H. Derajat*

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillãhirrahmãnirrahîm
Wasshalãtu wassalãmu ‘alã Muhammadin wa ãlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inãyatil ‘ãmmati wal-hidãyatit tãmmah, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn“.

Jangan pernah meninggalkan dzikir yang satu ini. Dzikir ini disebut sebagai istighfarnya para Wali. Kalimatnya singkat namun fadilahnya sangat besar.

Inilah kalimat istighfar yang sering dibaca para Waliyullah:

اَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Astaghfirullãha lil-Mu’minîna wal-Mu’minãt.

“Aku memohon ampunan Allah dan juga untuk kaum mukmin dan mukminat.”

Fadilah (keutamaan) dari membaca istighfar tersebut di atas:

مَنْ اِسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعًا وَعِشْرِيْنَ مَرَّةً كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ يُسْتَجَابُ لَهُمْ وَيُرْزَقُ بِهِمْ أَهْلُ الْأَرْضِ

Man istaghfara lil-mu’minîna wal-mu’minãti kulla yaumin sab’an wa ‘isyrîna marratan kãna minal ladzîna yustajãbu lahum wa yurzaqu bihim ahlul ardhi

Dari Abu Darda’, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa membacakan istighfar untuk mukmin dan mukminat sebanyak dua puluh tujuh (27) kali di setiap hari, maka ia termasuk golongan mereka yang terkabul doanya dan mereka yang menjadi jaminan rezeki Allah dari para penghuni bumi”. (HR. Ath-Thabarani)

Dalam riwayat lain diterangkan:

مَنْ اِسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَتَبَ اللّٰهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً

Dari Ubadah bin Smamit, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa membacakan istighfar untuk mukmin dan mukminat, maka Allah mencatat satu kebajikan untuknya pada setiap seorang mukmin dan mukminat.” (HR Ath-Thabarani)

Dalam keterangan lainnya pula dikatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang beristighfar untuk kaum mukminin dan mukminat, akan diberikan ganjaran sejumlah banyaknya kaum mukminin dan mukminat pada zaman itu”.

Lazimi istighfar ini 27 kali setiap hari. Setelah beberapa lama akan nampak kasih sayang yang ditunjukkan oleh Allah kepada kita, sehingga kita tergolong dalam golongan orang yang doanya dimakbulkan oleh Allah. Jika dilazimi pagi dan petang, semakin tinggi derajatnya di sisi Allah SWT.

Hal ini telah diterangkan oleh Mursyid kami tercinta, Abah Guru Sekumpul, sebagaimana tayangan videonya berikut ini:

Demikianlah Abah berkalam bahwa disarankan bagi murid-muridnya dan pejalan tarekat untuk membaca Istighfar bagi kaum mukminin dan mukminat tersebut di atas, yakni dibaca:

  • 27 kali ba’da shalat Subuh,
  • 11 kali ba’da shalat Dzhuhur,
  • 11 kali ba’da shalat Ashar,
  • 11 kali ba’da shalat Maghrib, dan
  • 11 kali ba’da shalat Isya.

Fadilah lain dari Istighfar telah dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

وَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « أكْثِرُوْا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ، فَمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ جَعَلَ اللّٰهُ لَهُ مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ».

Nabi SAW bersabda, “Perbanyaklah beristighfar, siapa yang memperbanyaknya maka Allah memberikan kelapangan untuknya dari setiap kesedihan dan kegundahan, dan Allah akan memberikan rezeki untuknya dari arah yang tidak terkira.”

Semoga kita semua tercatat sebagai Wali Allah dengan keberkahan dari Istighfar. Ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn

اللّٰهُمَّ إِنِّي طَامِعٌ فِي عَطَاكَ، رَاغِبٌ فِي رِضَاكَ، مُسْتَسْلِمٌ لِقَضَاكَ، فَاكْتُبْنِيْ مِنْ أَوْلِيَاكَ، وَاسْلُكْ بِيْ سَبِيْلَ هُدَاكَ، وَالْحِقْنِيْ بِأَصْفِيَاكَ .

Allãhumma innî thãmi’un fî ‘athãka, rãghibun fî ridhãka, mustaslimun liqadhãka, faktubnî min auliyãka, wasluk bî sabîla hudãka, walĥiqnî bi ashfiyãka

“Ya Allah, aku sangat mengharap pemberian-Mu, mendambakan keridhaan-Mu, berserah diri pada ketetapan-Mu, maka catatlah aku sebagai salah satu wali-Mu, dan bimbinglah aku ke jalan hidayah-Mu, dan susulkanlah aku ke dalam kelompok pilihan-Mu”

____________

* Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita

 

 

About admin

Check Also

Makna Bashirah dan Tingkatannya

“Syaikh Ahmad ibn ‘Athaillah Assakandary dalam al-Hikamnya membagi bashîrah dalam tiga tingkatan; Syu’ãul bashîrah, ‘Ainul bashîrah ...