Home / Agama / Kajian / Abu Said al-Kharraz: Tukang Sepatu yang Fasih Berbicara Tentang Fana

Abu Said al-Kharraz: Tukang Sepatu yang Fasih Berbicara Tentang Fana

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

Abu Said al-Kharraz adalah seorang tukang sepatu. Beliau menjadi sufi masyhur di zamannya dan disebut sebagai orang pertama yang membicarakan wacana fana dan baqa dalam dunia tasawuf. Abu Said hidup sezaman dengan Dzun Nun al-Misri, al-Junaid al-Bahdadi hingga Sarri as-Saqathi

Berbicara tentang kehidupannya memang agak mini referensi. Nama aslinya Ahmad bin Isa. Namun banyak yang menduga bahwa Abu Said hidup kitar abad 3 H., lebih tua sedikit dari Junaid al-Baghdadi.

Namun diketahui bahwa Abu Said al-Kharraz berasal dari Baghdad, kemudian pindah ke Mesir. Beliau menjadi ulama dan imam terkemuka, setelah pindah ke Makkah. Adapun guru utamanya dalam dunia sufisme adalah Ibn Manshur ath-Thusi.

Beliau dijuluki al-Kharraz yang artinya si tukang melubangi, karena mempunyai kebiasaan melubangi sepatu khuffnya saat bepergian. Ketika ditanya kebiasaan itu, Abu Said menjawab, ”Aku sibukkan diriku sebelum ia menyibukkanku.”

Selain mendapat julukan al-Kharraz, beliau juga mendapatkan julukan Lidah Sufisme. Hal ini disebabkan beliau sangat ahli dalam ilmu tasawuf yang tidak ada bandingannya waktu itu. Beliulah-lah yang pertama kali mempelopori pembahasan tentang teori fana dan baqa.

Dalam kitab Kitab al-Luma’, Abu Nashr as-Sarraj mengutip beberapa keterangan Abu Sa’id al-Kharraz tentang berbagai masalah terkait dengan dunia sufisme.  Menurut pandangan Abu Sa’id, ma’rifat itu datang lewat dua sisi; pertama, dari anugerah kedermawanan Allah SWT langsung; dan Kedua, dari mengerahkan segala kemampuan atau yang lebih dikenal sebagai usaha seorang hamba.

Selain itu, Abu Said al-Kharraz juga menulis ratusan kitab, diantaranya berjudul Kitab al-Ṣidq. Isinya yang menjelaskan tentang kualitas moral yang harus dimiliki seorang muslim. Kemudian kitab berjudul Rasa’il al-Kharrāz yang merupakan kumpulan beberapa kitab yaitu Kitab al-Ṣafa’, Kitāb al-Ḍiya’, Kitab al-Kasyf wa al-Bayan, Kitab al-Faragh, Kitab al-Ḥaqa’iq, dan Kitab al-Sirr. Menurut beberapa catatan, beliau wafat antara 279 H (890 M) dan 286 H (899 M).

Namun, ada sejumlah ulama yang sangat menentang doktrin dan ajarannya. Bahkan tidak sedikit ulama yang mengutuknya dengan tuduhan melakukan penghinaan terhadap Allah dan agama, karena sejumlah ungkapan yang ditemukan dalam karya-karya Abu Said. Wa Allahu A’lam bish-Shawab.

Oleh: Nurul Huda
Sumber Tulisan: Diambil dari berbagai sumber

Source: Sufinews.Com

About admin

Check Also

Menakar Ulang Sya’ban sebagai Bulan Turunnya Ayat Shalawat

“Ayat shalawat, dimana terdapat perintah bershalawat kepada Nabi SAW (QS. Al-Ahzab [33]: 56), apakah turun ...