“Kemampuan tertinggi adalah kemampuan menembus pertahanan musuh tanpa harus berperang… Pejuang terhebat adalah yang mampu menekan musuh untuk menyerah tanpa perlawanan…”
Oleh: Admin
Seni Perang (Art of War) Sun Tzu (Sun Zi Bingfa) adalah karya militer klasik tertua dalam literatur Cina. Selain ajaran Confucius, seni perang Sun Tzu adalah yang paling terkenal di luar Cina. Asal usul dan siapa penulisnya masih menjadi perdebatan. Tapi ahli sejarah sependapat bahwa karya ini ditulis sekitar 400 sampai 300 tahun Sebelum Masehi atau 100 tahun setelah kelahiran dua filsuf terkenal, Kong Hu Cu dan Lao Tze.
Beberapa ahli menyatakan bahwa Sun Zi bukanlah nama asli penulis buku ini, tetapi julukan yang diberikan orang kepada penulis tersebut. Hal ini disebabkan, kata “Zi” pada nama Sun Zi sebenarnya digunakan untuk mengacu pada seorang filsuf sehingga Sun Zi diartikan sebagai “filsuf Sun”.
Art of War diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 716-735 Masehi. Baru seribu tahun kemudian, naskah monumental ini muncul di benua Eropa, bertepatan saat benua biru itu meletakkan pijakan untuk mendominasi peradaban dunia.
Terjemahan pertama dalam bahasa Perancis muncul di Paris pada tahun 1782. Kemunculannya bertepatan dengan gejolak sejarah yang melanda negeri itu setelah meletusnya Revolusi Perancis. Karena itu, tak berlebihan bila ada yang mengatakan bahwa Art of War ini adalah senjata rahasia Napoleon dalam menaklukkan Eropa.
Pendapat itu dapat dimaklumi. Perang-perang yang dilancarkan Napoleon sangat mengandalkan mobilitas pasukan, dan strategi Sun Tzu juga bertumpu pada aspek mobilitas tersebut. Tapi tampaknya, Napoleon hanya mengadopsi strategi penaklukan secara parsial. Jenderal terbesar sepanjang sejarah itu gagal menyerap ajaran Sun Tzu secara sempurna. Kegagalan Napoleon menaklukkan Rusia menunjukkan kebenaran strategi Sun Tzu, bahwa kita tidak boleh menyerang di medan perang yang tidak kita kuasai. Bukan pasukan Rusia yang mengalahkan Napoleon, tetapi musim dingin yang mematikan di seantero Moskow.
Buku ini juga mengilhami strategi kekuasaan banyak penguasa di dunia. Di samping itu, diaplikasikan pula dalam dunia bisnis, bukan hanya oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga banyak pebisnis dari etnis lain. Karenanya, tidak mengherankan jika Sun Zi Bingfa kemudian menginsipirasi banyak penulis untuk mengembangkan atau menjabarkannya lebih jauh. Dan karya-karya penulis itupun akhirnya menjadi pegangan banyak orang, dari pemimpin negara, pemimpin militer, politikus, konglomerat, pengusaha, pedagang, guru, dosen, bahkan mahasiswa.
Sementara itu, 36 Strategi yang juga dikenal dengan sebutan 36 Taktik merupakan sajak Tiongkok yang mengulas taktik-taktik kemiliteran. Buku ini memuat 36 skenario perang dalam sejarah Tiongkok pada Zaman Negara-negara Berperang dan Zaman Tiga Negara. Tiga puluh enam strategi ini lebih banyak disampaikan sebagai cerita dari mulut ke mulut daripada didokumentasikan secara tertulis. Meskipun demikian, banyak penulis di Tiongkok yang berusaha mengompilasikan “36 Strategi” ini dari berbagai cerita turun-temurun.
Secara umum, orang-orang Tiongkok mengatakan bahwa “hanya ada 36 strategi di bawah langit”. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa semua strategi perang, baik modern maupun klasik merupakan variasi dari ke-36 strategi dasar ini. Fakta bahwa “36 Strategi” telah diterjemahkan di sekolah-sekolah militer di negara-negara Barat, menunjukkan adanya kesamaan dengan strategi-strategi yang biasa digunakan dalam perang-perang sebelumnya di sana.
Pada kurun waktu yang tidak terlalu lama sejak ditemukan di Tiongkok Daratan, dokumen ini menjadi sangat populer, baik di dalam maupun di luar Tiongkok. Bahkan, sering dihubungkan dengan Seni Perang Sun Tzu (Sun Tzu Art of War), meskipun pada kenyataannya buku ini lebih merupakan sebuah buku tentang taktik dibandingkan dengam sebuah buku strategi.
Identifikasi terhadap Sun Tzu barangkali tidak terlalu tepat karena Sun Tzu hidup pada periode Musim Semi dan Gugur di Tiongkok, sedangkan 36 sajak tersebut lahir pada periode setelahnya. 36 Strategi —sebagaimana halnya Seni Perang Sun Tzu— sampai saat ini juga masih dipercaya dan diaplikasikan oleh banyak kalangan, terutama para pemimpin militer dan para pengusaha. Bahkan, di negara kita, sangat mungkin, strategi-strategi yang ada di 36 Strategi ini diterapkan oleh para koruptor kelas kakap yang telah merugikan negara triliunan rupiah, kemudian kabur, dan raib laksana ditelan bumi.
Berikut ini kami sajikan “36 Strategi Seni Perang Sun Tzu” yang di akhir artikel ini kami sajikan pula sebuah e-book berjudul “101 Intisari Seni Perang Sun Tzu” yang ditulis oleh Willian Tanuwidjaja, berangka tahun cetakan 2008-2009.
Bab 1. Strategi untuk Menang
Strategi 1
Perdaya Langit untuk melewati Samudera
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.
Strategi 2
Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao
Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.
Strategi 3
Pinjam tangan seseorang untuk membunuh
(Bunuh dengan pisau pinjaman)
Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.
Strategi 4
Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga
Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, anda dapat menyerangnya.
Strategi 5
Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya
(Merampok sebuah rumah yang terbakar)
Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang.
Strategi 6
Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat
Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya.
Bab 2. Strategi Berhadapan dengan Musuh
Strategi 7
Buatlah sesuatu untuk hal kosong
Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah breaksi terhadap tipuan pertama dan –biasanya- kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. Oleh karenanya, tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.
Strategi 8
Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang
(Perbaiki jalan utama untuk mengambil jalan lain)
Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang sangat jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada saat-saat terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan.
Strategi 9
Pantau api yang terbakar sepanjang sungai
Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antar mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.
Strategi 10
Pisau tersarung dalam senyum
Puji dan jilat musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya secara rahasia.
Strategi 11
Pohon prem berkorban untuk pohon persik
(Mengorbankan perak untuk mempertahankan emas)
Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.
Strategi 12
Mencuri kambing sepanjang perjalanan
(Ambil kesempatan untuk mencuri kambing)
Sementara tetap berpegang pada rencana, anda harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada sekecil apapun.
Bab 3. Strategi Penyerangan
Strategi 13
Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya
Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari reaksi lawan. Perilakunya akan membongkar strateginya.
Strategi 14
Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya
(Menghidupkan kembali orang mati)
Ambil sebuah lembaga, teknologi, atau sebuah metode yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi dan gunakan untuk kepentingan diri sendiri. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya tujuan baru atau terjemahkan kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke kehidupan sehari-hari.
Strategi 15
Giring macan untuk meninggalkan sarangnya
Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.
Strategi 16
Pada saat menangkap, lepaslah satu orang
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.
Strategi 17
Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok
Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan, kekuasaan, dan sex.
Strategi 18
Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya
Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap pimpinannya, maka berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam.
Bab 4. Strategi Chaos/Kekacauan
Strategi 19
Jauhkan kayu bakar dari tungku masak
(Lepaskan pegangan kayu dari kapaknya)
Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumberdayanya.
Strategi 20
Memancing di air keruh
Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.
Strategi 21
Lepaskan kulit serangga
(Penampakan yang salah menipu musuh)
Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.
Strategi 22
Tutup pintu untuk menangkap pencuri
Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran.
Strategi 23
Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga
Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain menjadi musuh sementara negara yang terpisah jauh merupakan sekutu yang baik. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.
Strategi 24
Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo
Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama –untuk diserang-.
Bab 5
Strategi 25
Gantikan balok dengan kayu jelek
Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah sebuah hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif.
Strategi 26
Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya
Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.
Strategi 27
Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan macan
(Bergaya bodoh)
Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Giring lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat menyerangnya.
Strategi 28
Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas
(Seberangi sungai dan hancurkan jembatan)
Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan kekuatan anda dan sekaligus elemen alam.
Strategi 29
Hias pohon dengan bunga palsu
Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah ilusi bahwa pohon tersebut sehat. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.
Strategi 30
Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat
Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.
Bab 6 Strategi Kalah
Strategi 31
Jebakan indah (Jebakan bujuk rayu),
(Gunakan seorang perempuan untuk menjebak seorang laki-laki)
Kirim musuh anda perempuan-perempuan cantik yang akan menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Strategi ini dapat bekerja pada tiga tingkatan. Pertama, penguasa akan terpesona oleh kecantikannya sehingga akan melalaikan tugasnya dan tingkat kewaspadaannya akan menurun. Kedua, para laki-laki akan menunjukkan sikap agresifnya yang akan menyulut perselisihan kecil di antara mereka, menyebabkan lemahnya kerjasama dan jatuhnya semangat. Ketiga, para perempuan akan termotivasi oleh rasa cemburu dan iri, sehingga akan membuat intrik yang pada gilirannya akan semakin memperburuk situasi.
Strategi 32
Kosongkan benteng (Jebakan psikologis),
(Benteng yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa benteng tersebut penuh dengan jebakan)
Ketika musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan, musuh akan mengendorkan serangan.
Strategi 33
Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya
(Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu)
Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan bertahannya akan melemah.
Strategi 34
Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh
(Masuk pada jebakan; jadilah umpan)
Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.
Strategi 35
Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan
(Jangan pernah bergantung pada satu strategi)
Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang pada rencana berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.
Strategi 36
Lari untuk bertempur di lain waktu
Selain dari semua strategi di atas, salah satu yang paling dikenal adalah strategi ke 36 ini. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina: “Jika seluruhnya gagal, mundur”.
Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang!