Home / Agama / Kajian / Kisah Nabi Isa AS dan Kaisar Herodes dari Romawi (Bagian ke-3)

Kisah Nabi Isa AS dan Kaisar Herodes dari Romawi (Bagian ke-3)

Penemuan tempat persembunyian Nabi Isa itu tiada lain akibat ulah Yahuda alias Yudas Iskariot, yang adalah juga murid Nabi Isa sendiri.

Rupanya ia lebih tergiur oleh iming-iming hadiah yang ditawarkan oleh Kaisar Romawi, Herodes, daripada Iman dan takwa.

Ia melaporkan keberadaan Nabi Isa dan para muridnya kepada pendeta dan pemuka Bani Israel, ketika mereka sedang menyusun tuduhan palsu seolah-olah Nabi Isa akan melancarkan pemberontakan.

Tapi, ketika tentara Romawi mengepung tempat persembunyian tersebut, ternyata Nabi Isa sudah tidak ada, karena sudah diangakat oleh Allah SWT ke surga. Maka pasukan Romawi pun mencurigai seorang lelaki yang ada di sekitar tempat persembunyian tersebut, yang wajahnya oleh Allah SWT dibuat mirip dengan Nabi Isa AS. Dia tiada lain adalah Yahuda, sang pengkhianat itu.

Tak pelak, Yahuda pun ditangkap dan disalib beramai-ramai oleh tentara Romawi, setelah sebelumnya diarak keliling kota dengan stempel sebagai Nabi Palsu.

Enam tahun kemudian, ibunda Nabi Isa AS. Maryam, wafat. Akan halnya para murid setia Nabi Isa, yaitu kaum Hawariyun, mereka hidup sembunyi-sembunyi, tapi tetap berdakwah.

Belakangan mereka berpencar ke seantero negeri di sekitar Palestina. Mereka inilah yang kemudian menuliskan “Injil” sesuai dengan ingatan masing-masing, sehingga kemudian dikenal berbagai versi Injil, seperti Injil Matheus, Injil Yohannes, Injil Lukas, Injil Markus.

Sementara Kitab Injil yang diterima oleh Nabi Isa AS dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril di bukit Zaitun, diyakini raib ketika Nabi Isa “Diangkat” oleh Allah SWT ke Surga.

Menurut pandangan dan ajaran Islam, Nabi Isa AS tidak disalib, melainkan diangkat oleh Allah SWT ke Surga. Sementara yang disalib sebenarnya adalah sang pengkhianat, Yahuda alias Yudas Iskariot.

Masa kenabian Isa AS sangat singkat, hanya lima tahun. Tapi, bahkan Allah sendiri sangat menghormatinya, dengan menjulukinya sebagai Ruhulquddus, yaitu Roh Allah yang kudus, suci.

Bersambung Kisah Maryam yang senantiasa menjaga kehormatan

Sumber: Sufiz

About admin

Check Also

Penentuan Khasiat Suatu Wirid dalam Pandangan Islam

“Rasulullah belum pernah mengajari fungsi al-Fatihah sebagai ruqyah, namun seorang sahabat berinisiatif sendiri atau dengan ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *